33.

3.5K 243 13
                                    

 "Kebahagiaan adalah milik mereka yang mempunyai impian, dan punya keberanian untuk berusaha mewujudkannya jadi kenyataan."
*
*
*
*
*
*
*

"iya mah, kita udah balikan lagi" Kata viona tanpa dosa. Melvin terkejut bukan main ia sesaat terbatuk karena terkejut. Lihat saja nanti akan ku beri pelajaran perempuan ini, batinnya

"emm permisi tante, om saya mau ajak viona bicara sebentar" Melvin segera mengajak Viona untuk bicara. ia sedikit menyeret Viona kasar. Viona hanya bisa kebingungan melihat dirinya yang di tarik Melvin pergi.

Melvin membawa Viona ke taman belakang rumah milik keluarga Alaskar itu. Tempat nya sepi, cocok untuk mengobrol berdua. Sampai disana Melvin langsung melepaskan tangannya dari Viona.

"Maksud Lo apa ngomong kaya tadi?" Kata Melvin berusaha menahan emosi nya. Viona hanya bisa menunduk ketakutan, ia tau bahwa akhirnya akan seperti ini. Ia sedikit menyesal telah berbicara seperti tadi

"Gue cuma mau bikin orang tua gue seneng, mereka bakal seneng banget kalau kita bener-bener balikan Vin" katanya lirih.

Melvin mengusap wajahnya yang sudah berkeringat, ia harus menahan emosi nya. Sejak dulu ia tidak pernah mau kasar dengan wanita, mungkin kalau Viona laki laki sudah dari tadi ia pukul.

"Tapi gak gitu caranya viona, kita udah selesai. Buat ketemu lo aja gue udah males vi" ucap Melvin sembari menatap lekat gadis yang dulu pernah ia cintai sebegitu besarnya

"cuma pura pura aja vinn, khususnya buat malam ini pleasee" ucap nya memohon

"pura pura lo bilang?, dengan semudah itu lo nyuruh gue buat balikan sama lo?" Melvin sudah sangat heran sekarang dengan tingkah Viona, ia sedari dulu selalu menggampangkan segala urusan.

"ooh lo gak mau pura-pura? yaudah berarti balikan beneran aja"

Melvin terkejut bukan main. bagaimana bisa dengan se enteng itu Viona bisa bicara, sedangkan untuk melupakan semua kenangan selama mereka pacaran Melvin membutuhkan waktu yang tidak singkat. Ia kemudian memegang kencang dagu Viona Melvin berbicara dengan intonasi yang serius kali ini

"Denger Viona, gue gak akan mau berhubungan lagi sama Lo!. Setahun yang lalu lo pernah jadi perempuan yang paling gue sayang. Begitu gue udah sayang banget sama lo, lo malah selingkuh di belakang gue dan lo juga yang mengakhiri hubungan kita."

perlahan air mata Viona turun dengan deras, jarak ia dengan Melvin sangat dekat sekarang. Melvin yang melihatnya sama sekali tidak peduli, ia masih tetap mencengkram erat dagu Viona tanpa berniat melepaskannya sebelum selesai berbicara.

"Gue tau Vi, gue dulu naif, gue dulu bodoh. Dengan polosnya gue percaya semua janji  yang keluar dari mulut Lo, dengan bodohnya gue percaya kalau lo cewe setia. Dan gue gak mau ngulang kejadian bodoh itu Vi, itu udah di belakang. Hidup gue sekarang udah bahagia tanpa kehadiran Lo, gue udah gak butuh lo lagi"

Melvin kemudian melepaskan tangannya. Ia segera berjalan menuju parkiran mobil. Mood nya malam ini benar benar hancur. Ia memutuskan untuk pulang sebelum emosi nya semakin menjadi jadi.

Sementara Viona, ia hanya bisa terduduk lemas di rerumputan taman yang hijau. Ia menangis sejadi-jadinya kali ini. Jujur ia sebenarnya juga menyesal telah menduakan Melvin, waktu itu ia hanya berpikir pendek dan tidak memikirkan bagaimana kedepannya.

"Gue nyesel Vin, maafin gue" kata nya sambil terisak

******

"Ini di markas ada berapa orang?" Ara segera berdiri dari duduknya untuk mengabsen siapa saja yang hadir malam ini. "Yang inti ada semua Ra, gak tau yang lain" jawab Selina yang sedang mengunyah permen karet.

MELVIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang