28.

3.9K 268 14
                                    

"Melihat mu dari kejauhan saja aku sudah senang, apalagi jika aku yang memiliki hatimu"
*
*
*
*
*
*
*


"Anak-anak, sekarang kalian silahkan membuat api unggun berkelompok, kelompok nya boleh kalian pilih bebas berapa pun boleh. Asal jangan jauh-jauh buat nya" perintah bu Gita menggunakan mic yang berada di aula. Para murid kelas 12 segera keluar dari tenda nya masing-masing.

Kayu bakar dan korek sudah di siapkan dari sana. Mereka hanya tinggal membuat nya masing-masing. Para anak geng inti Clevera segera berkumpul ber 6 di lapangan dekat aula. Mereka segera melingkar menggelingi kayu bakar.

"ini siapa yang mau buat?" Tanya Michelle yang sedang memakan cemilan ciki nya. "Ara lah" ucap Manda dengan santai nya. Ara yang sedang bengong segera melirik ke arah manda

"Sumpah gue dari tadi di kerjain apa gimana sih, udah gak dapet tempat duduk, duduk sama Melvin, sekarang di suruh nyalain?!. Ga ada akhlak ya lo semua" Ucap nya sambil geleng-geleng kepala.

ke lima nya malah tertawa lebar melihat muka masam ketua nya itu. Walaupun Ara adalah leader, mereka tetap saja tidak takut. Seru malah mengerjai ketua geng Clevera tersebut.

"sini dah gue aja" ucap mine di sela tawa. Ia kemudian menuju ke tengah-tengah lingkaran untuk menyalakan api unggun.

"Masa katanya nanti malem jam 1 ada jurit malam, di pasangin gitu terus jalan deh ke hutan" Kata Selina. Michelle yang sedang makan cemilan terkejut mendengar nya. "iya kah sel?" Kata nya sedikit ngeri. Selina mengangguk sebagai jawaban.

"yaelah chelle cemen banget si lo, santai aja kalii"  Sahut erika yang duduk di seberang michelle. Michelle memang penakut di bandingkan yang lain, tapi kalau soal bela diri, jangan di tanya lagi, perempuan kelahiran Inggris itu sangat mahir.

"Yaa kan serem ajaa, mana tengah malem. Ini juga mendung kan" ucap nya sambil menunjuk langit yang terlihat mendung.

"Wededeeh pada ngobrolin apaan nih seru banget" ucap Raka heboh. Dari arah tenda laki laki, tiba tiba datang anak inti phantara yang baru saja selesai berbenah. Mereka kemudian mendekati api unggun milik anak inti Clevera.

"Tau niih, ngomongin apaan sih serius banget, boleh gabung gakk?" Ucap Viktor. "boleh sini tapi jangan rusuh lohh" jawab Ara singkat. mereka kemudian segera berpencar mencari tempat duduk yang kosong.

Melvin mendapati tempat duduk kosong di sebelah Ara. ia kemudian segera menuju kesana dan duduk di sampingnya.

"malam Ra" sapa nya singkat. Ara menoleh kepada Melvin ia kemudian mengganguk singkat "iya malam"

"Eh mine dah kelar belum lo?" tanya Manda kepada temannya itu. Mine segera mengganguk kemudian beralih ke tempat semula. Ia sedikit terkejut setelah melihat ada Leon di sebelah nya. Sedangkan Leon hanya menatap nya santai.

"tadi ngomongin apaan sih? serius banget kayak nya" Tanya revan di sela sela keheningan. "Ooh itu lagi ngomongin jurit malam, tuh si Michelle ketakutan" Jawab erika.

Revan segera menoleh ke arah Michelle yang duduk tidak jauh dari nya. Michelle yang masih memakan cemilan nya tiba tiba merasakan pipi nya panas saat di tatap Revan, ia segera mengalihkan pandangannya dari mata lelaki itu.

Sedangkan Revan, ia melihat pipi Michelle yang sudah merah seperti kepiting rebus menurut nya sangat lucu. Ia kemudian tertawa kecil melihat perempuan tersebut salah tingkah.

MELVIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang