32.

3.4K 230 10
                                    

"Jangan biarkan kemarin menghabiskan terlalu banyak hari ini."
*
*
*
*
*

"Eh selina lo kenapa dah?" Tanya Ara kepada temannya itu. sedari tadi ia memperhatikan kondisi selina yang lemas seperti orang tidak makan seminggu.

Selina yang sedang tiduran di sofa menoleh kepada Ara ia kemudian merengek meminta makan kepada Ara

"Raaa please banget ini mah, gue laper anjir dari pagi belom makan. Beliin makanan dong" mohon Selina kepada Ara. Sialnya yang lain malah ikut ikutan meminta di belikan makanan.

"Iya raaa gue juga laper, udah sore tauu. Lo deh beli kita lagi gak ada duit, maklum kah akhir bulan" kata Manda yang sedang bersandar di dinding ruang tamu.

Ara hanya bisa mengelus dada nya sabar. Ia hanya bisa pasrah dengan kelakuan kurang ajar para anggotanya itu. Sudah biasa ia di jadikan seperti babu, walau sebenarnya hanya bercanda sehari hari mereka saja.

"iya dahh gue jalan, pada mau apaan?" Tanya Ara pasrah.

"Mie ayam raaaa" Kata Michelle semangat. "Iya gue jugaa samain" timpal Erika. anak inti phantara yang lain juga setuju dengan pilihan Michelle. Ara terlebih dahulu pergi ke teras belakang markas, disana juga terdapat beberapa anggota geng Phantara, bukan anggota inti.

Tapi walaupun bukan anggota inti, mereka tidak pernah saling membedakan bedakan. Apalagi Ara, ia sebagai ketua harus berusaha adil dengan semua anggota nya.

Mereka dari dulu selalu saling support dan membantu tanpa membedakan bedakan inti atau pun anggota biasa. Mereka saling menghargai layak nya keluarga sendiri.

"Gue mau keluar, beli makan pada mau nitip apaan?. Eh lo ngerokok mulu dah, jangan sering sering lo tar sakit" Ucap Ara kepada salah satu anggota Phantara yang sedang merokok di teras belakang markas.

Jesslyn yang merasa sedang tersindir, seperti biasa hanya mengangkat kedua bahunya seperti tidak ada masalah dengan rokoknya. Ara yang merasa lelah karena hampir setiap hari menasihati jesslyn hanya bisa menggelengkan kepalanya pasrah.

"dah lah Ra emang gitu dia mah cape gue juga bilanginnya. Yang tadi makanan gue ikut yang lain aja" Kata salah satu anggota yang bernama Aya.

"yang lain gimana?" Tanya Ara lagi.

Di teras belakang ada sekitar 7 orang anggota Phantara sedang berkumpul. Mereka biasanya yang menjaga markas pada siang sampai sore hari. Nanti malam mereka akan pulang dan di gantikan beberapa anggota lain nya. Seperti itu terus aturannya, karena markas tidak boleh kosong jadi Ara memutuskan untuk memutar jadwal berjaga.

ke 6 anggota yang lain juga ikut mengganguk setuju. Mereka hanya mengikuti yang lain saja, takut merepotkan.

Ara segera keluar menuju markasnya, ia kemudian menaiki motor nya dan segera menuju ke tempat mie ayam yang ada di dekat taman Mataram, salah satu taman dekat markas.

sore hari jalanan Jakarta tidak padat, lancar dan sepi. Sejak pagi Ara belum pulang ke rumah. Ia memiliki rencana untuk menginap di markas saja. ia takut di suruh suruh lagi jika pulang ke rumah.

Jarak dari markas ke taman Mataram tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan 10 menit saja. Ara segera memarkirkan motor nya di warung mie ayam yang cukup terkenal di daerah taman mataram.

"buu saya pesan mie ayam 13 ya Bu, kuah nya di pisah" ucap Ara sopan kepada ibu ibu sang penjual mie ayam. Di karena kan warung sedang tidak ramai Ara hanya perlu menunggu sebentar, sementara mie ayam yang ia pesan langsung di buatkan.

Ara terlihat menunggu di depan Warung, ia menatap seluruh jalan taman, taman lumayan ramai sore ini. Tapi tunggu, mata elangnya menangkap sesosok remaja lelaki yang sepertinya ia kenali. Remaja tersebut sedang duduk di salah satu bangku taman, dan sendirian.

MELVIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang