7. Trauma.

114 34 0
                                    

Trauma itu, kembali lagi. -Riri

🦅🦅🦅

"Katanya pagi ini mau ada upacara sakral karena ada anak baru dari perusahaan terbesar se-Indonesia."

Riri yang sedang berjalan menyusuri koridor yang sudah lumayan ramai dan menggendong tas dibahu bagian kanan.

"Iya sih, katanya juga Pemilik Yayasan bakal dateng buat nyambut murid baru sama orang tuanya" sahut temannya yang satu lagi.

Langkah Riri tiba-tiba berhenti, ia menghampiri dua cewek yang sedang mengobrol.

"Ketua Yayasan?" tanya Riri dengan wajah datar.

"Hmm.. Iya, kenapa emangnya?" tanya salah satu cewek tadi yang berambut pirang.

Riri menatap cewek tersebut "Ah, enggak kok, makasih ya" ucapnya lalu berjalan menuju kelas.

Dua cewek itu saling pandang dengan tatapan bingung, lalu mereka masuk kedalam kelasnya.

Riri menaruh tas tergesa-gesa dan segera berjalan keluar menemui Bulan. Bulan yang tengah men-scrol instagramnya pun ditarik kencang oleh Riri untuk keluar kelas.

"Ketua Yayasan bakal dateng."

Bulan membelalakan matanya "NJIR! NGAPAIN?" teriak Bulan heboh.

Riri menatap Bulan malas, jika sudah teriak kan ia juga ikutan malu. "Liat aja nanti ya Bulan ku sayang!" Riri membalas dengan teriak juga dan mengirim kissbye dikalimat terakhir sebelum pergi.

🦅🦅🦅

Kini seluruh murid AllStars High School sudah berkumpul dilapangan untuk melaksanakan upacara sakral. 3 angkatan semua turun kelapangan atas perintah kepala sekolah.

Riri dan Bulan berbaris sangat jauh karena memang dari kelas mereka tak turun bersama.

Riri berada dibarisan tengah kelasnya, ia menyelipkan anak rambut yang sedikit menutupi penglihatannya. Riri menghela nafas untuk menenangkan dirinya agar tenang saat bertemu kembali dengan mantan Ayahnya.

Upacara sudah berlangsung sejak tadi, Bendera sang Merah Putih juga sudah dikibarkan dan kini tinggal penyambutan murid baru dari Keluarga Arlad.

"Baik selanjutnya kita akan menyambut teman baru kalian, Alfarez Arlad Angkasa!" suara lantang kepala sekolah menggema diseisi lapangan outdoor.

Terlihat seorang laki-laki muda yang memakai seragam sekolah AS dengan semua kancing terbuka menampakan kaos hitam sebagai dalamannya.

"HWAAAA!"

"Malaikat dari mana itu yaampun!"

"Gantengnya unreal banget woi!"

"Itu beneran nyata? Bukan Anime kan woi!?"

Beda dengan kaum hawa yang lain Riri memelototkan wajahnya kaget benar-benar kaget. Seorang bernama Alfarez itu? Dia yang ngasih nama disecarik kertas waktu itu?.

Riri dengan cepat menetralkan ekspresinya saat kepala sekolah memberi peringatan untuk diam, terlihat cowok bernama Alfarez itu seperti sedang mencari seseorang diantara kerumunan semut yang menatapnya memuja.

"Baik untuk sambutan kita persilahkan untuk Pemilik Yayasan, Bapak Rifki Fagasra yang terhormat!"

Tak. Tak.

Ririchiela [End] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang