Pulang dari markas kemarin Alfarez dan Riri langsung disemprot dengan para petuah, Ayra dan Bianca.
Alfarez cuma bisa diam sambil melirik Riri yang berusaha membela diri, percuma mencari jawaban yang lain karena tidak masuk akal akhirnya Riri memilih bercerita tentang identitas asli Alfarez dengan persetujuan si empunya identitas.
Informasi itu membuat Ayra dan Bianca tercengang detik itu juga, masalahnya Riri juga jadi ketuanya, gimana gak kaget sih...
Abis diceramahi abis-abisan Alfarez memutuskan untuk pulang dan Riri mengantarkan hingga perkarangan rumah.
Riri masuk ke dalam kamarnya langsung menuju kamar mandi, untuk membersihkan diri.
Selesai mandi dan memakai baju Riri berjalan ke arah kaca full body dan melihat luka yang berada dipipinya, ternyata cukup dalam. Untung saja Fadhas langsung mengobatinya, jika tidak mungkin akan infeksi.
Ponselnya sangat ramai, digrup angkatan sekolahnya pengumuman masuk sudah keluar dan kelas sudah dibagikan.
Riri mengecek daftar mencari namanya, ternyata dirinya ditempatkan dikelas XI 3 dan sekelas lagi dengan Alfarez dan teman-temannya.
Siapa lagi kalau bukan tuan muda Alfarez itu sendiri yang meminta.
Pintu kamar Riri ada yang mengetuk, Riri segera mempersilahkan masuk ternyata pelakunya adalah Ayra.
"Kenapa kak?" tanyanya, Ayra tak menjawab namun dirinya berjalan masuk lalu mendudukan dirinya diatas kasur.
"Besok ke makam Bunda yuk, gue mau ajak Sanos juga" ajak Ayra membuat Riri menoleh lalu memasang tatapan jahil.
"Wah ada apa nih ngajakin Bang Sanos segala? Jadian ya lo berdua??? Pj lah kak parah lah!" ledeknya membuat pipi Ayra memerah malu.
"Huh iya iya! Lagian lo juga kan jadian sama Alfarez, impas lah" balas Ayra membuat Riri yang ingin menimpalinya terdiam.
"Kak Ayra ih gue malu!"
"Adek gue udah dewasa sekarang, udah jadi pemimpin geng motor, dan jadi pacar siketuanya lagi" dan ya... Malah kena ledek Riri, senjata makan tuan ya Ri...
"Kakk ish udah ah, gue ceburin lo."
🦅🦅🦅
Besoknya bagai para putri yang akan dijemput ke sebuah tempat oleh para pangeran, Bianca dan Ara tidur-tiduran meratapi nasibnya yang masih tidak menemukan jodoh, oh iya Ara baru saja putus dengan pacarnya kemarin karena dihasut sama Riri. Jelek soalnya, gak sebanding sama Ara yang cantik gitu.
Ara kan anaknya agak polos polos bego gitu.
"Nasib gitu kan gak punya pacar, cuma bisa ngeliat mereka double date. Ra kita gas ngedate berdua aja lah kuy" ajak Bianca tanpa menatap Ara yang ternyata sudah tertidur.
"Yahhh, Ara ayok bangunnnn!" rengeknya menggoyangkan tubuh Ara.
Sedangkan disisi lain ruang tamu, Sanos dan Alfarez sedang menunggu para putri ini sejak setengah jam yang lalu. Ya bukan ciwi-ciwi yang terlalu lama berdandan sih, tapi mereka saja yang getap datang sebelum jam yang sudah dijanjikan.
Biasa mereka kan cowo-cowo bucin yang baru pacaran, jadi wajar lah...
"Kok bisa barengan gini sih Bang, maksud gue masa gue jadian lo juga. Kan nanti anniversary nya deketan dong?" heran Alfarez agak tak terima.
"Dih atuh ya suka-suka gue, lagian juga duluan lo ini!" semprot Sanos, ya memang benar sih 2 hari setelah Alfarez resmi Sanos juga meresmikan hubungannya dengan Ayra bersama Bulan yang loncat loncat kesenangan melihat mereka berdua akhirnya bersatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ririchiela [End] ✅
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Awal cerita menceritakan Riri yang hidup dengan dendamnya selama bertahun-tahun, hingga dipertemukannya oleh takdir dengan sosok yang menjadi pendamping hidupnya. Masa putih abu-abu yang sangat indah ia lewati bersam...