1. Prolog.

498 64 18
                                    

Welcome to XR's!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Welcome to XR's!

Cerita baru yang dimulai dengan berbagai halusinasi seorang author dibalik akun ini.

Jangan lupa tinggalkan jejak! ☆

• Happy Reading •

▪--- 🦅 ---▪

Ririchiela. Biasa disapa Riri, umur 16 tahun, baru memasuki jenjang SMA. Pribadi yang jutek dengan orang yang tidak dikenalinya, tapi saat bersama sahabat dan orang terdekatnya ia sangat ceria dan periang.

Riri mengikuti bela diri karate sejak umurnya 12 tahun, badannya yang mungil sering disepelekan oleh cowok-cowok sekitarnya.

4 tahun ia mengikuti bela diri tersebut, Riri tak menghasilkan satu juara pun. Karena tujuan Riri mengikuti karate bukan itu, melainkan untuk balas dendam.

Jangan ditanya tentang jurus serta gerakan kunci mengunci dalam karate, ia sangat lihai memperaktekannya. Terbukti saat ia dihadang oleh 4 orang digang kecil, semuanya pingsan tak ada satu pun yang sadar. Saat menyadari tak ada yang menyerangnya ia melarikan diri menuju rumahnya.

Dirumahnya yang sederhana ia hanya mempunyai Kakak yang sangat amat sayang padanya, namanya Ayra Dirasra Ayunda.

Ayra memang pribadi yang dingin pada semua orang, sejak kejadian bundanya kecelakaan, Ayra menjadi orang yang tertutup dihadapan semua. Kecuali Riri, adiknya.

Riri mempunyai sahabatnya dari kecil, dari bundanya masih ada. Sabulan Riwanda, mereka bagai kembar jika jalan berbarengan, tak lupa Kakak Bulan yang merupakan teman dari Ayra. Sanos Wengqi entah mengapa Ayra sangat dekat dengan Sanos, padahal cowok.

Kalau ditanya pasti bilangnya nemu yang satu frekuensi, memang sih, Sanos orangnya dingin sama dengan Ayra. Jangan ditanya jika bersama Ayra, sifatnya berubah 180° menjadi pribadi yang sering tertawa dan melawak. Walaupun hanya ditanggapi senyum tipis dari Ayra.

▪---- 🦅 ---▪

Hari ini adalah hari pertama Riri masuk biasa setelah melaksanakan MPLS selama seminggu lamanya. Ia merasa senang karena bisa memakai seragam putih abu-abunya, sejak masuk gerbang Riri yang biasanya menatap sinis ke sekitarnya kini mengumbar senyum sampai menemukan Bulan.

"Ciee, seneng ya! Senyum mulu, biasanya mah jutek banget" cerocos Bulan menyindir. Riri hanya menggukan kepalanya cepat.

Lalu mereka berjalan ke mading untuk melihat kelasnya berada dimana, saat mereka mendekati mading ada yang berkerumun saling mengintip kelas mereka.

"Duh mager banget harus desek-desekan" ucap Riri lalu cemberut.

Dari jauh Bulan melihat Ayra dan Sanos berjalan mendekati mereka, Ayra dengan muka dinginnya dan memasang satu earphone ditelinga kanannya. Dan Sanos yang memasukan kedua tangan ke dalam saku, wajahnya tak berbeda jauh dengan Ayra.

Mereka berdua dijuluki couple goals di SMA ALLSTARS yang padahal mereka berdua hanya sebatas sahabatan. Karena mereka cocok dengan sama-sama sifat dinginnya.

"KAK AYRA!" panggil Riri berteriak.

Ayra berjalan mendekati Riri lalu memberikan satu permen favorit Riri, saat menerima Riri hanya menampilkan gigi rapihnya.

"Bang liatin dong, gue males desek-desekan" pinta Bulan sambil merayu Sanos.

Sanos tanpa sepatah kata pun langsung menuju kerumunan itu, seketika semua bubar karena kedatangan cowok ganteng berwajah dingin.

Wey, awas wey cogan cogan.

Gebetan baru gue nih!

Astagfirullah ganteng amat!

Masih banyak lagi yang memuji Sanos karena parasnya, ia langsung mencari nama adiknya Bulan dan adik Ayra, Riri.

Setelah melihat, ia kembali ke tempat berdirinya Riri, Bulan, dan juga Ayra.

"Bulan IPA 2, lo Ri IPA 3" ucapnya memberi tau.

"Yahh kok gak sekelas sih!" oceh Riri tak terima, Ayra hanya menggedikan bahu lalu mengajak mereka ke kantin dengan kode dagu.

"Tar dulu lah kak, gue ke kelas dulu naro tas" ucap Riri sambil menyodorkan tas berwarna Tosca-nya.

"Sana, gue tunggu kantin, sama Sanos."

Lalu mereka berjalan ke arah dimana kelas mereka berada, karena memang bersebelahan.

"Gak lama kok Lan! Naro tas doang!" ucap Riri merayu Bulan yang sebenarnya biasa saja, hanya saja Riri yang terlalu lebay.

"Lebay lo ah, udah sana. Gue juga mau naro tas!" bentak Bulan membuat Riri masuk dengan cepat ke kelasnya.

Saat masuk, bangku di dalamnya dipisahkan jadi seorang sendiri. Ia menaruh tasnya dipojok kanan belakang, agar ia bisa tidur tanpa ketauan guru.

Matanya menangkap lelaki yang sedang tertidur ditempatnya, menelungkupkan badan hingga wajah tertutupi oleh tangan. Lelaki itu duduk tepat didepannya.

Riri menggedikan bahu lalu berjalan ingin keluar kelas, namun tiba-tiba tangannya ada yang menahan. Dengan cepat Riri hendak memelintir tangan tersebut.

"Woi jangan dipelintir!" bentak cowok itu.

"Ya lagi lo ngagetin gue aja!" bentak Riri tak kalah keras, nadanya menjadi galak. Sudah dipastikan Riri sudah kesal dengan cowok ini, karena dilihat dari tatapannya, tatapannya menatap cowok itu sinis.

"Sorry, gue kira lo temen gue" ucap cowok itu lalu bangkit dari duduknya berjalan keluar kelas.

Gila kali ya tuh orang?

Riri melanjutkan jalannya sampai pintu, dan menemukan Bulan disana sedang berdiri memainkan ponselnya serius.

"Yuk!" ajak Riri. Namun tak dihiraukan oleh Bulan. Otak Riri berjalan, satu ide jahil muncul dikepalanya. Ia mengambil ponsel Bulan dari tangannya lalu kabur begitu saja.

"RIRI! ABIS YA LO SAMA GUE!"

▪---- 🦅 ---▪

Annyeong XR's!

Gimana nih menurut kalian karakter Riri? Semoga bisa berkawan baik dengan kalian ya, hihi!

Bila menarik boleh masukin reading list kalian
[💕]

Dan votmmentnya selalu aku tunggu, goodbye!

To be continue.

Ririchiela [End] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang