Selesai mengganti baju dari baju seragam baru yang dibelikan Bulan, Riri keluar kamar mandi dan mengaca diwastafel.
Brak!
Suara pintu ditendang membuat Riri dengan cepat menoleh ke sumber suara. Ada dua siswi masuk, yang satu datang dengan tampang badgirl dan yang satu lagi kalem dengan rambut berwarna ungu ombre.
Riri menautkan alisnya saat cewek yang tadi dilihatnya dilapangan ada bersamanya sekarang dengan pandangan marah.
Dengan rasa penasaran Riri melihat nametag siswi tersebut yang ternyata bernama Bianca Syerenkaf. Nama laknat yang tak ingin Riri lihat, Syerenkaf atau lebih sering disebut Syeren adalah wanita yang menikah dengan mantan Ayahnya setelah ibunya meninggal.
Riri tanpa rasa takut menatap balik matanya dengan tatapan menantang.
"Oh ini cewek caper yang ada dilapangan" ucap Bianca sambil mengibaskan kerah bajunya yang tak dikancingi.
"Mohon maaf anda siapa ya?" tanya Riri dengan penuh penekanan.
Bianca melebarkan nametag miliknya "Baca! Bisa baca gak lo? Cewek caper!" bentaknya pada Riri yang masih menatap matanya tanpa rasa takut.
"Oh Bianca Syerenkaf, yang ibunya perebut suami orang itu yah?" tanya Riri dengan nada sinis.
Bianca melayangkan tangan hendak menampar Riri, namun dengan mudah dicekal oleh Riri "Gak akan gue biarin tangan kotor lo! Nyentuh wajah gue!" ucap Riri bernada tinggi sambil memelototkan matannya.
Cewek berambut ungu itu hendak menampar Riri juga, namun diputarnya tangan Bianca hampir terpelintir dan Riri memutarkan tubuh melayangkan kakinya menangkis tangan cewek berambut ombre yang bernama Aradya Syerenkaf.
"A-aw L-le-pasin!"
Riri melepas sambil mendorong Bianca agak keras "Berani lo ya sama senior!" teriak Bianca kesal lalu melayangkan kaki untuk menendang perut Riri. Dengan cepat Riri menangkapnya dan menarik kaki Bianca hingga dirinya tersungkur dilantai kamar mandi.
Riri mencuci tangannya diwastafel, untuk menghilangkan kuman pelakor yang menempel pada dirinya setelah bersentuhan dengan anak pelakor.
Riri membawa pakaian basah serta hoodie Alfarez ditangannya dan berjalan keluar meninggalkan laknat bersaudara.
"Aish! Awas aja lo!"
🦅🦅🦅
Saat ini kelas sudah hening karena kedatangannya walikelas mereka "Baik anak-anak, Alfarez akan menjadi teman kalian dikelas ini, semoga berjalan dengan baik ya!"
"Iya pak" sahut seluruh murid dikelas termasuk Riri dan Vendo.
"Masuk nak Alfarez."
Saat masuk ternyata bukan Alfarez saja yang berjalan masuk, ada tiga orang yang mengikutinya dibelakang. Siapa lagi kalau bukan Radit, Adipati, dan Alingga. Sahabatnya itu masuk kelas yang sama atas kemauan Alfarez sendiri.
Vendo tersenyum senang karena ia tak perlu menjadi manusia nolep lagi dikelas ini, sahabat dan bosnya kini memasuki kelas yang sama dengannya.
Mereka memperkenalkan diri mereka masing masing, dari Alfarez hingga yang terakhir Alingga. Sepanjang perkenalan mereka harus menjaga telinga mereka sebaik mungkin, karena kalau tidak mungkin gendang telinga akan pecah akibat teriakan memuja dari pada kaum hawa dikelas itu.
Riri yang sedari tadi tidur tak menghiraukan kaum hawa yang sudah heboh sampai ada yang mimisan, dan tak perduli siapa yang masuk ke kelasnya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ririchiela [End] ✅
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Awal cerita menceritakan Riri yang hidup dengan dendamnya selama bertahun-tahun, hingga dipertemukannya oleh takdir dengan sosok yang menjadi pendamping hidupnya. Masa putih abu-abu yang sangat indah ia lewati bersam...