32. Keromantisan Pasangan Baru

68 5 0
                                    

Hari ini akhirnya mereka pulang setelah 7 hari lamanya berada dinegri orang, sebentar lagi juga pengumuman masuk akan segera keluar.

Riri berencana mendatangi makam Bundanya yang setiap bulan harus datang, karena ini juga bulan baru jadinya ia akan segera ke sana.

Kakek Bima mengantarkan mereka sampai bandara dan terbang dengan selamat, semua orang di dalam pesawat kini sedang menonton film dan ada juga yang tidur seperti Riri contohnya.

Kepalanya tersandar didekat jendela pesawat, dengan lembut Alfarez menuntun kepala Riri mendarat dibahunya. Mengecup pucuk kepala Riri singkat lalu melanjutkan filmnya.

Makan siang datang, para pramugari berjalan disepanjang kabin untuk memberi masing-masing makan siang. Dengan senyum ramah pramugari itu menaruh makanan dimeja Alfarez dan Riri.

"Ayang, bangun" ucap Alfarez sambil menepuk pipi Riri pelan membuat Riri mengerjapkan matanya yang masih mengantuk.

"Makan" ucapnya lagi membuat Riri mengangguk.

Ya... tidak ada yang seru selama perjalanan, jadi skip lagi aja ya, gak apa kan? Hehe.

🦅🦅🦅

Sehari setelah pulangnya mereka dari Belanda, selama sehari itu juga Riri kerjaannya hanya menempel pada kasurnya. Entah tubuhnya rasanya sangat lelah setelah turun dari pesawat.

Kini pintu kamarnya diketuk saat Riri sedang asik memainkan ponselnya "Siapa?" tanyanya tanpa berminat beranjak dari kasurnya.

"Ada pacar lo tuh di depan, katanya mau ketemu" ucap Bianca menyampaikan pesan, Riri jelas kaget, perasaan Alfarez tak mengiriminya chat apa pun, kok udah di depan aja?

Ekhm udah pacar sekarang mah...

"Dih serius lo, maen maen lo ya?" tanya Riri sekali lagi, pernyataan Bianca tak cukup meyakinkan Riri.

"Gak percaya banget sih lo! Udah ah gue mau ke balik kamar. Capek capek gue naik ke lantai 3 dibilang maen maen" dumel Bianca meninggalkan pintu kamar Riri.

Di dalam Riri berkutat dengan pikirannya, Bianca jarang sekali mendumal biasanya dia slengean bocahnya. Mungkin ini gak bercanda, Riri segera siap-siap turun ke ruang tamu.

Setelah menginjakan kakinya dianak tangga terakhir benar saja dia melihat sosok sang kekasih yang sedang tersenyum kearahnya.

Riri menghampiri Alfarez, duduk disebelahnya "Kamu kok gak bilang-bilang mau kesini?" ekhm kamu, aduh aku harus biasain ngomong aku kamu nih wkwk.

"Ya nggak apa-apa, mau suprise aja hehe" kekeh Alfarez membuat Riri mendelik, agak kesal namun juga senang.

"Mau ngapain kesini?"

"Ya mau jemput kamu lah, masa jemput kakakmu nanti aku diamuk sama Bang Sanos" ujar Alfarez menjelaskan tujuannya kerumah Riri.

"Yaudah ayok, aku udah siap gini" ucap Riri.

Alfarez memandangi penampilan Riri dari atas kebawah "Cantiknya pacar aku iniii" gemasnya sambil mencubit kecil pipi Riri.

"Kebiasaan anjir, sakit tau."

🦅🦅🦅

Kini Riri dan Alfarez sampai didepan markas yang sudah lama mereka tak kunjungi, semenjak pulang dari Belanda Alfarez dan Riri belum menginjakkan kaki mereka lagi dimarkas.

Ririchiela [End] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang