11. Zevascar Cari Masalah.

101 22 0
                                    

"Lo, jangan ganggu hidup gue lagi kalo gak mau anak buah lo abis semua sama gue" sinis Alfarez melihat Utara yang tersungkur ditanah akibat pukulannya yang ia layangkan bertubi-tubi.

"Yaelah boy! Masa kek gitu doang lo kalah" ucap Adipati memanas manasi Utara yang sudah terlentang.

"Emang sih ya, bos gue mah kuat gak kek lo, lemah!" sahut Vendo sambil membanggakan sang bos.

Utara mendengar semua cacian itu, ia sadar, ia yang salah. Akibat dendamnya pada Alfarez, Zevascar mengeroyok salah satu anggota Eagle-lis di wilayah Zevaschar.

"Hahaha" tiba-tiba Utara tertawa lepas sambil menatap langit yang biru.

"Dih tawa, kesambet lo?" ucap Alingga ngeri.

"Jan kek bos gue lo, kesambet setan galak" sahut Radit yang tak biasanya menyahuti omongan teman-temannya.

"Yeu si geblek, setan galak milik bos mah gada serem seremnya" ujar Alingga merangkul Radit.

"Pas marah malah imut gitu, gada serem seremnya hahaha" ucap Vendo yang tiba-tiba dipiting oleh Alfarez.

"Ngomong lo sekali lagi, gue patahin leher lo" ancam Alfarez masih dengan menjepit leher Vendo diketiaknya. Untung keteq cogan wangi ya Ven?:)

"Anu iya-iya ampun" ucap Vendo meminta ampun, sedangkan teman-temannya yang lain hanya bisa cekikikan.

"Mau gue ngebujuk kakek juga pasti yang jadi Presedir itu lo Alfarez! Kenapa sih?! Kenapa hidup tuh gak adil buat gue!" bentak Utara masih terlentang lemas.

"Ngaca dulu, intropeksi diri, kenapa hidup gak adil tuh mikir! Jangan cuma ngeluh aja kebisaan lo, dan jangan so soan ngeroyok anak Eagle-lis. Sekali lo ganggu gue, lo bakal abis ditangan gue Tar" ucap Alfarez yang berjalan mendekat ke Utara.

"Cabut" titah Alfarez meninggalkan Utara yang memejamkan matanya diaspal, Zidan, sahabat Utara pun menuntun Utara untuk masuk ke mobil.

🦅🦅🦅

"Asalamualaikum, Farez pulang" salam Alfarez saat memasuki rumahnya.

"Walaikumsalam, kok kamu bonyok gini sih? Berantem lagi sama Utara?" tanya Varent mamah tersayangnya.

"Ya gitu deh mah, si Utara nyari ribut terus sama Farez" sewot Alfarez lalu mencium punggung tangan Varent.

Varent menggenggam tangan kanan Alfarez, dan mengelus bagian yang dibalut oleh kain berwarna hitam yang diikat dengan lambang elang. Selain untuk memimpin pasukan saat berada dimedan tempur, kain itu guna menutupi jahitan luka yang disebabkan dimasa lampau.

"Berantem teross gada abis-abisnya" celetuk adik perempuannya yang masih kelas 9, bernama Ghea Putri Arlad.

"Kalo gak dilawan lo mau abang lo yang ganteng ini bonyok ditangan abang sepupu lo itu?" sahut Alfarez sambil duduk disamping Ghea dan membuka ikatan tali sepatunya.

"Sepupu lo juga kali!" sewot Ghea yng masih menatap tab-nya.

"Kata siapa?" balas Alfarez lalu menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa.

"Ehh udah, jangan ribut terus. Mending makan yuk, papah lembur hari ini jadi gak bisa ikut makan malam" lerai Varent lalu berjalan ke ruang makan.

Ghea mematikan tab miliknya dan menaruhnya dimeja depannya dan berlari menyusul mamahnya.

Alfarez yang sudah melepas sepatunya juga beranjak menyusul mamahnya ke ruang makan, sesampainya diruang makan ternyata mereka tak hanya bertiga, ada Dona bunda Utara yang sudah duduk sambil tersenyum ke arah mereka berdua yang baru datang.

Ririchiela [End] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang