Pesan Untuk Lelaki

30 9 0
                                    

Fahri melalui hari-harinya dengan lesu. Semester 1 di kelas XI adalah semester terjenuh sejauh yang ia rasakan. Ayahnya sempat menegurnya kenapa ia tampak sering bete dan banyak pikiran. Namun, Fahri hanya menjawabnya dengan terlalu lelah mengerjakan tugas.

Fahri membuka lemarinya dan menatap nilai rapornya. Semester yang lalu, ia masih berada di peringkat lima, namun untungnya dia mengerjakan semua mata pelajaran dengan jujur ketika ujian akhir. Dan Hamzah masih berada di peringkat satu, dengan Aldan menduduki posisi juara dua.

Fahri menutup kembali rapornya dan membuka Instagram. Tidak ada akun yang menarik perhatiannya kecuali akun Instagram sukainahhassan.

Ia menstalking akun gadis yang mencuri pikirannya akhir-akhir ini untuk kesekian kalinya. Gadis itu tidak ada postingan apa pun selain foto-foto random estetik yang ia jepret sendiri. Sorotan pun hanya ada satu, dan itu pun hanya sebatas kutipan ayat Al Qur'an.

Fahri membaca ayat-ayat tersebut, siapa tahu ia menangkap sebuah ayat yang  berhubungan dengan Sukainah. Dan ia berpikir keras setelah membaca Q.S. Nur ayat 26 yang ia unggah.

Fahri tertegun. Ayat itu amat jelas menyampaikan bahwa lelaki yang baik untuk perempuan yang baik, begitu pun sebaliknya.

Fahri pun mencoba untuk mencari following di Instagram Sukainah, dan mengetik nama Hamzah. Ah, rupanya dia dan Hamzah sudah saling follow.

Fahri kembali menstalking postingan Sukainah untuk kesekian kalinya. Ia berharap Hamzah tidak spamlike. Namun, ia harus dihadapkan pada penglihatannya sendiri : Hamzah telah menyukai semua postingan Sukainah. Fahri merasa tak mau kalah. Ia pun mulai memberikan warna merah di setiap tanda love di semua postingan gadis itu.

Fahri memang tidak mengenal Sukainah, dan masih menjadi keberuntungan baginya Sukainah mau menerima permintaan pertemanannya--padahal akunnya private dan tampaknya hanya beberapa orang di sekolah saja yang ada di instagramnya, termasuk Fahri.

Fahri tak peduli, apakah Sukainah akan berpikir macam-macam kenapa Fahri tiba-tiba memberikan spam sebanyak itu kepadanya. Fahri tak mau kebanyakan berpikir. Jadi, dia membuka DM dan mulai mengirim Sukainah pesan.

Sukainah tak membalas, Fahri menunggu berjam-jam. Hingga pukul 9 malam, Sukainah mengetik.

Fahri langsung terduduk. Ya ampun, dia bales! Dia bales! Aduh apalagi selanjutnya?!

Aduh kenapa tadi aku harus nulis nama si Hamzah sih? Dia jadi nyebut, 'kan!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aduh kenapa tadi aku harus nulis nama si Hamzah sih? Dia jadi nyebut, 'kan!

Fahri berpikir keras. Ini kesempatan emas untuk berbincang dengan Sukainah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HABIBTY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang