Fahri tiba-tiba berubah menjadi seorang yang rajin membaca buku. Ia pun sering tampak menyendiri. Entahlah, ia jadi malas bertemu dengan Hamzah. Kini Fahri pun menjadi lebih pendiam. Teman-temannya bertanya-tanya apakah Fahri sedang ada masalah. Namun, berkali-kali juga Fahri menjawab dengan gelengan singkat.
Selama seminggu ini, Fahri sudah menghabiskan banyak buku agama. Banyak ayat Al-Qur'an yang seolah menamparnya. Ia mulai tersadar, ternyata membaca buku agama bukanlah sekadar keinginan belaka. Namun, itu adalah sebuah kebutuhan. Sulit jika menunggu mendapatkan tekad. Karena, hidayah itu harus dijemput. Sedikit demi sedikit, Fahri pun mulai berubah. Hal terkecil sekaligus yang paling penting yang sedang ia benahi adalah berusaha untuk tidak berprasangka buruk pada orang lain. Karena Fahri tahu, yang menjadi penyakitnya selama ini adalah suudzon.
~~~
Jam setengah tiga pagi, Fahri terbangun karena mendengar alarmnya berbunyi di sebelah kepalanya. Ia memencet tombol stop dan terbangun. Ia duduk, mengucek matanya cukup lama. Kepalanya begitu berat, ia masih sangat mengantuk. Ini adalah pertama kalinya lagi ia bangun untuk shalat malam, setelah sekian lama sejak ia masuk ke SMA.
Ia turun dan air yang dingin berhasil membangunkannya. Ia pun shalat malam. Suasana hening dan sejuk pada malam hari membuatnya khusyuk. Kepalanya sempat menyebut nama Sukainah, namun ia berusaha untuk fokus kembali. Barulah setelah melaksanakan beberapa rakaat shalat, ia mengangkat tangannya, menyampaikan segala keperluan dan keinginannya. Ia mendoakan kedua orang tuanya, keluarga, Hamzah, Wisnu, teman-temannya, orang-orang sekitarnya, dan barulah ia mendoakan dirinya sendiri.
Hingga sampailah Fahri pada shalat istikharah dan sesi curhat bersama Tuhannya.
Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa ali Muhammad.
Bismillahirrahmanirrahim...
Ya Allah, aku tahu, aku bukanlah seorang yang sempurna sedangkan Engkau Maha Sempurna.
Ya Allah, aku bukanlah seorang yang suci dari dosa, sedangkan Engkau Maha Suci dan Mengampuni Dosa.
Ya Allah, aku bukanlah seorang yang selalu melakukan kebaikan. Aku sering khilaf dan seringkali berprasangka buruk kepada orang lain. Tak terkecuali lisanku yang seringkali menyakiti mereka. Sedangkan Engkau Maha Suci lagi Bersih. Maka aku memohon kepada-Mu, bersihkanlah hatiku dari segala dosa lahir maupun batin, sehingga ketika menghadap-Mu, catatan amalku sudah bersih dari dosa.Ya Allah... aku tahu, aku sedang berada di masa menuju pendewasaan.
Aku memiliki cita-cita yang besar, dan sekarang aku sedang berjuang untuk itu semua.
Di samping itu, aku ingin menyampaikan sesuatu kepada-Mu. Entah perasaan semacam apa yang sedang aku rasakan, Ya Allah. Bahkan aku tak tahu apakah perasaan seperti ini diridhoi oleh-Mu dan apakah ia menimbulkan syahwat yang dapat berujung kepada maksiat.
Aku hanya dapat merasakannya, sedang aku pun takut apakah perasaan ini akan membawa bencana bagiku dan membuat-Mu cemburu sehingga Engkau tak ridho lagi padaku.Ya Allah, aku titipkan salam kepada salah satu hamba-Mu yang akhir-akhir ini seringkali membuatku gundah gulana. Namanya datang ke dalam kepalaku tanpa diundang. Kehadirannya membuatku berkeringat dingin, hingga aku takut tidak bisa mengendalikannya.
Ya Allah.. Setiap kali aku bertemu dengannya, aku selalu bertanya-tanya apakah dialah yang selama ini aku tunggu dan aku cari.
Namanya Sukainah Ya Allah.
Setahuku, ia adalah gadis yang Engkau takdirkan untuk membawa amanah pada wajahnya yang elok.
Engkau berikan ia akhlak yang baik. Engkau berikan kelebihan kepadanya berupa kecerdasan.
Dan Ia berhasil menjaga amanah yang Engkau berikan.
Sukainah berhasil menjaga diri. Inshallah...Ya Allah, aku masih menyadari bahwa aku masih belum bisa sebaik dirinya, dia begitu terjaga sedangkan aku masih sering bertabarruj walau melalui sosial media.
Dari lubuk hati yang paling dalam, aku sangat berharap dia membalas perasaan ini, walau aku tahu banyak yang lebih pantas untuknya di luar sana.
Aku banyak kekurangannya dan masih terlena-lena dengan kelebihanku yang sedikit.
Sehingga aku seringkali kufur dan tidak memperbaiki apa yang seharusnya aku perbaiki.Ya Allah...
Aku menginginkan dia menjadi wanita dunia akhiratku.
Tapi aku tahu, aku tidak boleh gegabah dan mendahului takdir-Mu.
Maka dari itu, Ya Allah, Sang Maha Pembolak-balik Hati.
Aku memohon kepada-Mu...
Bila kehadiran Sukainah baik bagiku dan agamaku, maka dekatkanlah.
Jika dia jodohku dan ia adalah perempuan yang ditakdirkan untuk-Ku, maka dekatkanlah.
Jika dia menjadi tanggung jawabku suatu hari nanti, semoga aku bisa menjaganya dan menjalankan kewajibanku dengan sebaik mungkin, sehingga aku bisa menuntunnya ke surga dan membahagiakannya dunia dan di akhirat.Tapi, jika dia tidak baik untukku dan agamaku, maka jauhkanlah.
Bila dia bukanlah takdir yang telah digariskan oleh-Mu untukku, maka hapuslah perasaan ini dari dalam hatiku sekarang juga.
Lindungi aku dan dia dari cinta yang salah.
Hentikan harapanku terhadapnya, agar aku bisa terus menyucikan diri dan menjaga hatiku.Jauhkan Fahri dari cinta yang tersesat, Ya Allah...
Maa fii qalbi ghairullah...
Maa fii qalbi ghairullah...
Maa fii qalbi ghairullah...Aamiin Allahumma shalli'ala Sayyidina Muhammad wa ali Muhammad.
Berikanlah yang terbaik untukku dan layak menurut-Mu.
Adzan subuh terdengar. Fahri mengusap wajahnya. Ketenangan ini yang selama ini ia rindukan. Fahri benar-benar plong sekarang. Segala curhatan tentang Sukainah sudah Fahri sampaikan kepada Sang Pemilik Hatinya. Fahri menunduk, menatap kedua tangannya yang putih. Kemarin, ia kecapaian ketika melaksanakan kegiatan rohis. Ia menjadi panitia humas perlombaan Islam. Itu artinya, Ia bulak-balik memanggil peserta dan yang lainnya tanpa ingat makan. Untungnya, Hamzah menyodorkan sebotol air mineral pada Fahri. Jika tidak, ia pun akan lupa minum.
Fahri pun keluar kamar ketika Rizki hendak menghampiri kamar Fahri. Mereka berdua pun melaksanakan shalat di masjid. Dan pada jam setengah tujuh, Fahri pun berangkat sekolah menaiki sepeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
HABIBTY [COMPLETED]
Teen FictionIa tidak pernah menyangka bahwa ternyata, jika ia memperbaiki hubungannya dengan Tuhan, itu berarti Tuhan akan memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia pula. Fahri namanya. Seorang siswa SMA Negeri yang mencari arti dari falsafah kecintaan kep...