Kesebelas : Sebentuk Perhatian

4K 268 28
                                    

BISMILLAH

HAII SEMUANYAAAA!!

BETRAND ANNETH COMEBACK <3

HAPPY 3K READERS WUHUUUUU :33333

MAKASIHH, MAKASIHH BANYAK YANG UDAH NGEDUKUNG CERITA INI, YANG UDAH VOTE AND KOMENT DARI AWAL PART SAMPE SEKARANG! LUVV <3

BTW, INI PARTNYA PANJANG BANGET MENURUTKU. JADI DISARANKAN UNTUK MENCARI POSISI PW UNTUK NGEBACA PART INI YA HEHEHE :D

HAPPY READING <3

***

Now Playing :
At My Worst - Pink Sweet

Sandrinna sedari tadi memperhatikan wajah murung Anneth, Sandrinna tau Anneth gelisah karna sikap Betrand yang tak seperti biasanya, tapi Sandrinna juga bingung harus berbuat apa?

"Neth?" Sandrinna menepuk pundak Anneth, gadis itu sedari tadi menatap papan tulis dengan tatapan kosongnya.

"Lo tenang ya, gue yakin kok kak Betrand gak bakal mikir macem-macem." Sandrinna mencoba menenangkan meskipun tau akhirnya sia-sia, Anneth menoleh kearah Sandrinna. Hatinya sedari tadi gelisah, bukan karena semata-mata tingkah Betrans tadi pagi, tapi wajah Betrand yang kelihatan pucat tak seperti biasanya. Anneth khawatir lelaki itu sakit.

"Neth, udah dong lo jangan murung terus. Gue jadi ikut sedih gini liat lo sedih." Ucap Sandrinna sambil mengusap rambut Anneth lembut, Anneth menjatuhkan kepalanya di pundak Sandrinna. Rasanya dia ingin sekali menemui Betrand, bertanya apakah lelaki itu baik-baik saja?

"Gue mau ke toilet dulu, San. Kelas kosong juga kan?"

"Mau gue anter?" Tanya Sandrinna, Anneth menggelengkan kepalanya.

"Gak usah." Gadis itu bangkit dari bangkunya lalu keluar kelas.

***

Sebenarnya bel istirahat sebentar lagi berbunyi, tadinya Anneth ingin langsung ngacir ke kantin. Tapi niatnya di urungkan mengingat biasanya para guru patroli ke beberapa tempat dimana para murid suka kabur duluan dari kelas sebelum waktunya.

Keluar dari toilet, Anneth merasakan wajahnya sedikit tenang setelah dibasuh air. Baru juga mau melangkahkan kaki nya kembali ke kelas, sorot mata gadis cantik itu menangkap seseorang yang dikenalnya sedang berjalan berlawanan arah dengannya.

"Kak." Anneth memanggil Betrand yang dengan santainya berjalan melewati dirinya.
Betrand menaikkan sebelah alisnya, seakan bertanya 'Kenapa?'

"L..lo darimana?" Tanya Anneth hati-hati.

"Rooftop." Jawab Betrand pendek sambil mengalihkan tatapan matanya, merasa kesal Anneth menangkup wajah Betrand dan menghadapkannya tepat di depan wajahnya sendiri.

"Gue di depan lo kak! Kenapa lo hari ini gak mau natap gue? Kenapa lo cuek banget hari ini sama gue? Lo kenapa sih kak?" Suara Anneth bergetar diujung kalimatnya, Betrand bisa melihat air mata yang menggenang di sudut mata Anneth, siap jatuh kapanpun.

Sungguh Betrand tak pernah ada maksud membuat gadis itu sedih seperti ini. Hari ini entah mengapa dia sedang merasa tak memiliki tenaga karena kondisi fisiknya yang drop, ditambah ketika tadi pagi ia melihat Anneth dan Rassya mengobrol dengan tawa yang begitu lepas. Belum lagi tentang nilai yang belum Anneth ceritakan padanya.

Tapi Betrand sedang malas membahas semua hal itu, dia ingin membalas semua hal itu nanti ketika ia merasa cukup baikan dan otaknya bisa berpikir dengan tenang.

NyamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang