Ketujuh Belas : Rencana Bakti Sosial

3.1K 223 64
                                    

BISMILLAH...

BETRAND ANNETH COMEBACK! <3

HAPPY 8K READERSSSS WUHUUUUU <333

GAK NYANGKA BANGET BISA MENCAPAI ANGKA SEGITU HIKS :') MAKASIH BANYAK, MAKASIHHH BANGET KARNA UDAH SUPPORT CERITA INI. MAAF KALAU CERITA INI MASIH BANYAK SEKALI KEKURANGANNYA :')

HAPPY READING <3

***

Now Playing :
You Are So Beautiful - Eddy Kim

Keesokan harinya, Anneth kembali melangkahkan kakinya dengan langkahnya yang ringan menuju kelasnya. Dia sudah berbaikan dengan Betrand, Betrand juga tak marah karena kemarin ia di antar pulang sama Deven lantaran Betrand membawa motor dan tak membawa helm untuk Anneth. Begitu dewasanya Betrand menghadapi sifat Anneth yang kadang suka mood swing seperti ini.

"Eh? Lho?" Anneth kaget mendapati Sandrinna yang sudah duduk manis dibangkunya.

"Kenapa Neth? Habis liat hantu?" Tanya Sandrinna.

"Kok lo masuk sekolah? Yang jagain nenek lo di rumah sakit siapa?" Tanya Anneth heran.

"Ada kok suster yang jagain, jadi aku sama Selly bisa sekolah." Jawabnya, Anneth menghela nafas lega. Gadis itu duduk disamping Sandrinna.

"Tapi kondisi nenek lo sekarang gimana?" Tanya Anneth.

"Stabil kok, Neth. Sekarang jauh lebih baik dari kemarin."

Anneth mangut-mangut mendengarnya.

"Oh iya!" Anneth tiba-tiba teringat sesuatu, gadis itu membuka tas nya dan mengeluarkan sesuatu dari sana.

"Nih, buat lo!"

"Apa ini?" Tanya Sandrinna bingung ketika Anneth memberikannya kotak yang dibungkus plastik.

"Terima aja,"

Meskipun ragu, Sandrinna menerima pemberian Anneth lalu mengeluarkan isinya. Sontak kedua mata Sandrinna melotot melihat isi nya, gadis itu menatap Anneth yang juga menatapnya dengan senyum yang mengembang.

"Gak, Neth! Enggak, aku gak bisa nerima ini." Sandrinna mengembalikan pemberian Anneth. Isinya adalah sebuah ponsel, Anneth membelikannya ponsel.

"Lho? Kenapa? Gak suka ya?"

"Bukan, Neth. Aku merasa gak pantes aja nerima barang semewah itu." Ucap Sandrinna lirih.

"San, dengerin gue! Lo itu butuh banget sama benda ini, lo bisa ngehubungin gue kalau lo butuh bantuan kayak kemarin atau di situasi apapun! Lo bisa kabarin gue, gue juga udah save nomor kak Rey, kak Rassya, kak Betrand sama kak Deven. Lo tinggal pakai, kalau lo butuh bantuan lo bisa langsung ngehubungin gue atau mereka. Gue gak bisa bantu banyak San, gue cuma bisa bantu ini doang. Biar lo bisa kasih kabar ke gue, lo terima ya? Gue sedih banget kalau lo nolak pemberian gue." Ucap Anneth sedih.

Sandrinna tau niat Anneth baik, tapi ia juga bingung gimana cara untuk mengganti nya. Dia juga punya hutang dengan kak Rey, sampai sekarang pun ia belum mendapat pekerjaan.

"Gimana gue bisa ngeganti semuanya Neth?"

Anneth menghela nafas, "Lo gak usah mikirin itu, lo bisa ganti nanti kalau lo udah punya pekerjaan, udah ada duitnya. Pokoknya lo jangan mikirin itu! Gak usah lo ganti juga gapapa,"

Sandrinna jadi terharu, Anneth kelewat baik. Dia jadi merasa berhutang untuk semua kebaikan Anneth.

"Makasih ya, Neth." Ucap Sandrinna lirih, Anneth mengangguk. Gadis itu menarik Sandrinna ke dalam pelukannya.

NyamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang