BISMILLAH...
HAI SEMUANYAA!!
BETRAND ANNETH COMEBACK <3
SEBENARNYA INI TUH STOCK UNTUK 3 HARI KEDEPAN, TAPI GAK TAU KENAPA GREGET AJA GITU MAU UP SEKARANG WKWKWK :D
SOO HAPPY READING GUYS :*
***
Now Playing :
I Miss You - SoYou
"Gue... Cowok yang pernah singgah di hati Anneth."
Anneth spontan memukul lengan Mack, membuat lelaki keturunan bule itu mengaduh sakit.
"Sakit, Neth." Ucapnya sambil meringis, kedua mata Anneth melotot kearahnya. Seakan-akan menyuruh lelaki itu diam.
Sedangkan Betrand yang mulai bisa mengendalikan dirinya segera mengambil sikap.
"Gue pulang dulu." Pamit Betrand sambil berbalik badan.
"Kak! Kak Betrand!" Anneth memanggil lelaki itu, hendak menyusulnya tapi tangannya ditahan Mack. Alhasil Anneth hanya bisa melihat mobil Betrand yang perlahan mulai meninggalkan perkarangan rumahnya.
"Ish! Lepas!" Anneth menghentakkan lengannya yang sedari tadi Mack pegang.
"Ngapain sih lo kesini?" Tanya nya tajam, Mack tersenyum miring.
"Siapa dia?"
"Gak perlu tau! Ngapain lo kesini? Pergi lo!" Usir Anneth galak.
"Jangan galak-galak dong, Neth."
"Bodo! Pergi lo sana!"
"Lo gak kangen apa sama gue?"
"Najis! Sana lo pergi! Lagian lo ngapain sih pake bilang begitu ke kak Betrand tadi?"
"Emang gue ngomong apa? Gue ngomong fakta loh."
"Ck! Pergi lo!" Seru Anneth lebih galak.
"Tunggu, Neth." Mack menahan pergelangan tangan Anneth.
"Ck! Lepasin!" Anneth berusaha melepaskan pergelangan tangan yang Mack pegang dengan kuat.
"Gak! Lo dengerin gue dulu.."
"Gak mau! Lepasin gue!"
"Neth, gue bawa info penting Neth."
"BODO! LEPASIN GUE! GUE TERIAK NIH!" Ancam Anneth.
"Iya, Neth. Teriak aja."
Anneth menginjak kaki Mack dengan kuat, membuat Mack menjerit dan akhirnya melepas pergelangan tangan Anneth. Anneth tak menyia-nyiakan kesempatan, gadis itu langsung masuk ke dalam rumah dan segera menutup pintunya rapat-rapat.
Lagian ngapain sih dia kemari? Bikin suasana makin kacau aja!
***
Keesokan harinya..
Sandrinna membenarkan tali sepatunya, seperti biasa, ia akan menunggu Deven menjemputnya. Kadang ia pergi bersama Rey jika Deven tak bisa menjemputnya.
"San? Nunggu Deven?" Tanya Rey yang sudah siap dengan seragam sekolahnya, Sandrinna mengangguk.
"Udah dihubungin belum Deven nya?" Tanya Rey lagi, lelaki itu memasang jam tangannya.
"Udah, tapi whatsapp nya centang 1. Aku telpon tapi gak diangkat," Jawab Sandrinna lesu.
"Mau bareng gue aja gak? Kalau lo tetap nunggu takutnya lo malah telat datang ke sekolah." Tawar Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nyaman
Ficção AdolescenteAnneth adalah murid pindahan dari Malang, dia bertemu dan berteman baik dengan Sandrinna yang merupakan satu-satunya murid yang mendapatkan beasiswa karna kondisi ekonomi. Masa SMA mereka juga tak pernah luput dari segala persoalan remaja, termasuk...