Kedua Puluh Lima : Janji Hati

3K 238 162
                                    

BISMILLAH...

BETRAND ANNETH IS BACK <3

MUMPUNG BANGET NIH YA WAKTU AKU LAGI SENGGANG MAKANYA NYEMPETIN BUAT UP HIHIHI :D

ADA YANG NUNGGUIN? KUY BACA! MAKASIH BUAT SUPPORTNYA YAAA, LUV YUU <3

HAPPY READING :*

***

Now Playing :
Janji Hati - Ifan Seventeen

Ada beberapa hal di dunia ini, yang sama sekali tak perlu pengakuan. Tak perlu berkoar-koar agar seisi dunia tau apa yang terjadi pada hidupmu. Hidupmu adalah milikmu sendiri, kau bebas untuk menceritakan apa saja pada semesta, tapi pasti ada satu atau dua hal dimana kau lebih nyaman menyimpan nya cukup untuk diri sendiri saja.

Betrand memperhatikan gadis itu, gadis yang kini duduk di sebuah bangku panjang dan begitu serius membaca buku yang dibawanya. Mungkin saja novel, karna dilihat dari jauh pun bukan seperti buku pelajaran.

Sudah dua minggu ia dan gadis itu menjaga jarak, kali ini bukan hanya di sekolah tapi sampai keluar sekolah pun seperti itu. Dalam sekejap mereka bisa berubah menjadi orang yang seakan-akan tak saling kenal.

Bukan karena Betrand tak berusaha untuk memperbaiki semuanya, tapi kemarin memang keadaannya begitu panas. Dimana ia dan Anneth sama-sama emosi, jika keduanya saling emosi maka bukan jalan keluar yang di dapat melainkan jalan buntu dan malah akan merembet kemana-mana.

Dan beginilah ia sekarang, memperhatikan Anneth dari jauh. Ketika istirahat gadis itu akan pergi ke kantin bersama Sandrinna. Jika Sandrinna sedang malas ke kantin, maka Anneth akan pergi ke belakang sekolah untuk membaca seperti yang dilakukannya sekarang.

Betrand memperhatikan tiap lekukan wajah cantik nan manis itu, gadis itu begitu cantik dengan kulit putih bersihnya, dengan mata indahnya dan lengkungan senyum di bibirnya. Ketika senyum maka di kedua pipinya akan menampilkan lesung, kalau lagi malu, kedua pipi itu memerah dan gadis itu pasti berusaha mati-matian menyembunyikan nya.

Betrand terus memperhatikan Anneth, gadis itu sesekali tertawa, tersenyum. Hei, apakah buku yang dibacanya semenarik itu? Hingga bisa mengambil alih seluruh dunia nya dan tak menyadari kehadiran Betrand yang begitu serius memperhatikannya.

Drrt drtt drrt

Sebuah getaran ia rasakan dari saku celananya, ganggu banget sih!

Rey is calling...

"Hallo? Lo bisa gak sih kalau nelpon itu tau waktu?" Semprot Betrand kesal.

"Lo kenapa dah Bet? Wong gue nelpon nya pas jam istirahat kok, sensian bae lu."

"Ck! Kenapa sih? Lo bukannya dirumah lagi anteng juga malah ganggu gue,"

"Emang lu lagi ngapain sih? Kek nya gue dosa banget nelpon lu jam segini."

"Lagi liat bidadari turun dari kayangan," Jawab Betrand asal.

"Bidadari? Anneth?"

"Iyalah! Pake nanya lagi lo."

"Gue kira Aretha.."

"Njir jangan sembarangan!"

Diseberang sana Rey tertawa renyah.

"Kenapa sih Rey?"

"Oh ini... gue lupa mau ngasih tau lu, jadi sebelum gue di skorsing itu gue ada ngajuin proposal dana buat sponsorship acara prom night kita. Nahh, barusan tadi pagi orang dari pihak perusahaan ngabarin gue ngajak ketemuan buat ngomongin hal ini. Lo bisa kan gantiin gue?"

NyamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang