Lima Puluh Satu : Betrand Posesif Putra Onsu

1.2K 85 51
                                    

DEAR BETRANNETH..

I JUST WANNA SAY, MAKASIH BANYAK UNTUK KALIAN YANG MASIH BERTAHAN HINGGA DETIK INI, HINGGA SAAT INI. KALIAN LUAR BIASA! KALIAN HEBAT! INGAT PERJUANGAN KITA DULU, MATI -MATIAN MEMBELA BETRANNETH DARI TANGAN -TANGAN USIL DAN JAHAT, MENJADI BAGIAN DARI FANS BETRAND DAN ANNETH, HINGGA DETIK INI.

GUYS, PERJALANAN KITA BELUM SELESAI, PERJALANAN KITA MASIH TERUS BERLANJUT. JANGAN CAPEK UNTUK TERUS DUKUNG BETRAND DAN ANNETH. JANGAN CAPEK UNTUK TERUS TETAP MENJADI BAGIAN DARI FANS MEREKA, SAYANG BANGET SAMA KALIAN SEMUA <3

AND GUYS! HAPPY READING FOR THIS PART <3

INI BUKAN OPENING ALA AKU, ENTAH KENAPA AKU PENGEN AJA BILANG GINII HUHUHU

HAPPY READING <3

***

Now Playing :

Anneth - Tetap Untukmu

Malam itu, malam yang cerah. Cuaca dari pagi juga begitu mendukung, nampak dari luar sebuah gedung, banyak mobil yang sudah terparkir rapi. Akan ada acara disana, seorang calon penyanyi berbakat akan merilis single nya dan akan terjun ke dunia tarik suara seperti mimpinya.

Anneth, sejak tadi gadis itu nampak gusar. Berulang kali seorang makeup artist mengelap keringat yang terus bercucuran di kening gadis itu.

"Neth, kamu gugup pasti ya?"

Anneth mengangguk, banyak yang sudah memberikannya kalimat semangat tapi tetap saja gadis itu tak bisa mengendalikan perasaannya yang bergemuruh. Banyak ketakutan yang bersarang dalam kepalanya.

"Neth.."

Sontak gadis itu menoleh kearah sumber suara, senyumnya terukir kala melihat sosok lelaki tampan yang membuka pintu dan masuk ke ruangannya.

Anneth berdiri, berjalan cepat kearah Betrand dan dengan sigap memeluk lelaki itu.

Betrand membalas pelukan Anneth, mengusap punggung Anneth dengan lembut dan membiarkan Anneth mencari posisi ternyamannya dalam pelukan Betrand.

"Aku takut.." Lirih Anneth dalam pelukannya, Betrand mengeratkan pelukannya.

"Aku tau kamu bisa, kamu kan hebat." Ucap Betrand kemudian mendaratkan kecupan hangatnya di pundak Anneth.

"Kamu udah berdoa?"

Anneth menggelengkan kepalanya, Betrand melepas pelukannya kemudian meraih tangan Anneth dan membawanya dalam genggamannya.

"Berdoa dulu ya?"

Anneth mengangguk, barangkali segala ketakutan dan kegelisahan nya sebab ia belum berdoa atas kelancaran acaranya malam ini.

"Tuhan.. malam ini Anneth akan merilis single nya, bantu Anneth untuk bisa menjalani malam ini dengan lancar. Bantu Anneth untuk bisa memberikan penampilan yang terbaik untuk malam ini. Tuhan mohon dilancarkan segala-gala apa yang Anneth panjatkan dalam doanya setiap hari. Bantu Anneth agar ia bisa mewujudkan mimpinya, bantu Anneth untuk bisa menjadi penyanyi yang bersinar, bantu Anneth untuk bisa menghadapi segala rintangan yang ada di depan. Tuhan bantu Anneth, Tuhan Yesus mohon untuk selalu memberikan Anneth lindungan dari orang-orang jahat, dari orang-orang yang memiliki hati kotor, dari orang-orang yang berniat jahat kepada Anneth. Lindungi Anneth dalam lindunganMu, jaga Anneth karna hanya tangan Engkau yang bisa menjaga Anneth.."

Anneth memejamkan matanya sedari tadi mendengarkan Betrand membacakan doa-doa untuknya, Anneth mengaminkan semua doa-doa itu dengan serius. Kedua kening mereka menempel dengan kedua mata mereka yang juga sama-sama terpejam menghayati tiap doa yang Betrand ucapkan.

NyamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang