Empat Puluh Dua : Percobaan Kedua

2.6K 222 128
                                    

BISMILLAH..

HAI SEMUANYA BETRAND ANNET IS BACK <3

AKU TERHARU BANGET HIKS BACA KOMENAN KALIAN MAUPUN YANG DI DM WATTPAD. THANKYOU SO MUCH GUYS! MAAF BANGET KALAU CERITA INI BELUM BISA MEMENUHI EKSPETASI KALIAN SEMUA :( SEMOGA TERHIBUR DENGAN CERITA INI YA <3

SEBELUM MEMBACA.. TENANGKAN DULU DIRI KALIAN.. TENANG DULUU.. KALAU BELUM TENANG BISA DI SKIP DULU YA PART INI KARNA KEMUNGKINAN MASIH MENGANDUNG BAWANG :) KEEP ENJOY YA GUYS <3

HAPPY READING <3

***

Now Playing :
Ian Kasela - Karena Cinta

"KAK BETRANDDD!!"

Berhasil! Gerakan Anneth lebih cepat menarik Betrand dari tepi balkon. Keduanya sama-sama terjatuh dengan posisi Anneth yang masih menggenggam erat lengan Betrand, nafasnya terputus-putus. Ada perasaan takut melihat posisi Betrand yang sudah siap terjun ke bawah.

"Aku emang gak tau apa masalah yang kamu hadapi, tapi seberat apapun jangan pernah coba lakukan hal yang kayak tadi! Kamu tau gak kalau misalnya aku telat sedikit aja mungkin sekarang aku udah gila karena cuma bisa liat jasad kamu!" Seru Anneth kesal, Betrand menundukkan kepalanya, tak berani menatap wajah Anneth. Sedangkan Anneth mengatur nafasnya, mencoba tenang meskipun masih ada rasa gemuruh di hatinya.

"Kalau aku telat dikit aja aku gak akan bisa maafin diriku sendiri kak.." Lirih Anneth.

"Maaf, Neth.." Ucap Betrand dengan nada pelan.

Anneth membantu Betrand berdiri dan memapah lelaki itu keatas kasur. Menaruh beberapa bantal sebagai senderan agar lelaki itu merasa nyaman. Setelah memastikan Betrand mendapatkan posisi nyaman nya, Anneth segera bergegas ke arah pintu balkon yang terbuka dan menguncinya. Gadis itu bahkan mengambil kuncinya, ia takut Betrand melakukan hal yang sama lagi seperti tadi.

Gue jadi takut ninggalin dia sendirian..

"Aku mau bersihin beling dulu, baru ambilin minum yang baru buat kamu. Kamu diem aja disitu." Ucap Anneth lalu pergi mengambil sapu dan sekop dan membersihkan serpihan gelas yang pecah akibat tadi ia terkejut dan tak bisa lagi berpikir panjang selain menjatuhkan nampan dan memecahkan gelasnya.

Selesai membersihkan serpihan beling, Anneth kembali dengan segelas teh hangat ditangannya.

"Minum dulu.." Perintahnya sembari membantu Betrand minum.

"Makasih, Neth.."

Anneth mengangguk, "Kalau kamu mau minum lagi, tinggal ambil aja ya?" Anneth meletakkan sisa teh di nakas samping tempat tidur.

Dengan lembut Anneth mengusap rambut Betrand, Anneth benar-benar sedih dengan kondisi Betrand saat ini, tapi ia tak bisa bertanya lebih lanjut sekarang. Ada sebuah masalah yang lebih besar dibandingkan problematik hubungan mereka.

"Capek ya? Tidur yuk?" Ajak nya lembut, Betrand menurut, lelaki itu memposisikan dirinya dari duduk menjadi berbaring. Anneth masih di sampingnya, gadis itu terus mengusap rambut Betrand, mencoba membuat Betrand tenang.

"Tidur yang nyenyak ya.." Ucap Anneth lembut sembari membetulkan letak selimut Betrand.

"Kamu mau kemana?" Tanya Betrand saat melihat Anneth berdiri.

NyamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang