Kesembilan : Sebuah Kesempatan

3K 236 23
                                    

BISMILLAH

BETRAND ANNETH COMEBACK!

MAAF BANGET SEBELUMNYA SEMALAM GAK JADI UP KARENA JARINGAN WIFI YANG TIBA-TIBA ERROR MINTA BAKU HANTAM SAMPAI SUBUH TADI. HIKS :(

MAKASIH BUAT YANG TERUS SUPPORT CERITA INI DENGAN MEMBERIKAN VOTE DAN KOMENTNYA <3

HAPPY READING

***

Now Playing :
Katakan Cinta- Prilly Latuconsina

"APA? KAMU SERIUS NETH?" Kedua mata Sandrinna terbelalak kaget ketika mendapatkan info yang mengejutkan dari Anneth, sontak saja Anneth memukul pundak gadis itu gemas. Suara Sandrinna yang keras cukup menjadi pusat perhatian seisi kantin.

"Ssstttt pelan-pelan, San!" Anneth meletakkan telunjuknya di depan mulutnya, meminta Sandrinna untuk memelankan suaranya setelah Anneth memberitahunya perihal ajakan Betrand kemarin.

"Hehehe, maaf.. Aku kaget banget soalnya," Ucap Sandrinna sambil nyengir. Anneth menunduk lesu sambil mengaduk-aduk minuman nya. Kedua gadis cantik itu kini berada di kantin, menghabiskan jam istirahatnya setelah pelajaran kimia yang begitu memusingkan.

"Jadi, kamu belum kasih jawaban ke kak Betrand?" Tanya Sandrinna pelan, Anneth menggelengkan kepalanya sambil meminum lychee tea pesanannya.

"Gue bingung, San."

"Bingungnya kenapa?"

"Yaa.. Maksud gue, gue sama kak Betrand itu kan gak punya hubungan apa-apa, jadi yaa gue ngerasa..." Anneth menghentikan ucapannya sejenak.

"...Gak nyaman," Lanjutnya.

"Yaa iya juga sih, tapi kalau cuma sekedar kenalan gitu aja aku rasa gak papa sih Neth.."

"Terus kalau misalnya ternyata kak Betrand akhirnya gak jadi sama gue gimana?"

"Yaa anggep aja menjalin silaturahmi, jadi biarpun kalian berdua gak jadian juga gak ada rasa gak enak karna udah keburu dikenalin ke keluarga. Lagian kak Betrand berani juga ya, baru beberapa hari sikapnya manis gitu udah langsung ngajak ketemu keluarga! Ckckck, gentleman sekali." Sandrinna geleng-geleng kepala takjub.

"Lo muji dia?"

Sandrinna mengangguk, "Kenapa? Cemburu?"

"Dih! Enggak!"

"Masaa?" Sandrinna menaik turunkan alisnya menggoda Sandrinna.

"Saannnnnnnnn," Seru Anneth salting, kenapa gadis ini senang sekali menggoda dirinya?

"Merah tuh mukanya,"

Anneth memegang kedua pipinya.

"Kagak ya! Ngaco lo!" Sandrinna tertawa mendengar bantahan Anneth.

"Hai San,"

Anneth dan Sandrinna kompak mendongak ke sumber suara dan mendapati Deven berdiri tepat di samping Sandrinna.

"Kak Deven?"

Anneth melihat ada binar bahagia ketika Sandrinna menyebutkan nama lelaki itu dengan riang.

"San, boleh ngobrol berdua gak?" Tanya Deven pada Sandrinna, bukannya menjawab Sandrinna malah menatap Anneth.

"Iya gapapa San, lo pergi aja sama kak Deven. Siapa tau penting," Ujar Anneth yang paham akan tatapan Sandrinna, Sandrinna tersenyum.

NyamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang