Tiga Puluh Enam : Rahasia Anneth

2.3K 214 65
                                    

BISMILLAH...

HAII SEMUANYAAA...

BETRAND ANNETH COMEBACK!

HARI INI CERAH? DI RUMAH AKU GLUDUK-GLUDUK TAPI GA SAMPE HUJAN HAHAHA... MAU APAPUN SITUASI CUACA HARI INI SEMOGA TIDAK MENYURUTKAN MINAT KALIAN MEMBACA CERITA INI YA! HEHEHE <3

AKHIR-AKHIR INI AKU BARU MENEMUKAN READERS BARU, SOOO WELLCOME BUAT YANG BARU MEMBACA CERITA INI YA! SEMOGA TERHIBUR DAN SUKA!

UDAH SIAP BACA CERITA PART INI? AMBIL NAFAS DULU YUK SEBELUM MEMBACA :)

HAPPY READING :*

***

Now Playing :
Benci Untuk Mencinta - Naif

Thalia sejak tadi memperhatikan kotak yang sudah dibungkus dengan cantik menggunakan pita, kotak kado itu ia letakkan di atas meja belajarnya. Setelah melalui banyak pilihan, akhirnya Thalia bisa memutuskan barang apa yang akan ia jadikan kado untuk Anneth.

Selesai drama pemilihan kado, sekarang pertanyaan lain muncul dalam benak Thalia, bagaimana caranya ia memberikan kado itu?

Apa lewat koko nya aja ya?

Atau Thalia juga dateng ke acara ulang tahun kak Anneth?

Sepertinya untuk pilihan kedua Thalia masih enggan melakukannya, pasti banyak teman kak Anneth disana, terlebih lagi ia harus bertemu dengan Aqeela. Gadis itu masih saja bersikap dingin terhadapnya.

Lagian apa ini itungannya gak kecepetan ya? Ulang tahun Anneth masih beberapa minggu lagi, bahkan yang ia tau koko nya juga belum membelikan hadiah untuk teman dekatnya itu.

Teman dekat atau teman special?

"Ciciii turun yuk sayang, bunda bikin cookies kesukaan cici." Suara bunda nya yang memanggil melalui walkie talkie, Thalia segera meraih walkie talkie yang berada tepat di samping kado nya.

"Iya bunda, cici turun." Thalia menyahuti ucapan bundanya dan segera menyimpan kotak kado nya sebelum keluar kamar.

***

"Ngapain sih ci di kamar terus daritadi?" Tanya Sarwendah heran ketika melihat putrinya itu baru turun dari kamar.

"Gak ngapa-ngapain kok bun, rebahan aja. Nanti malem mau nugas soalnya," Jawab Thalia sambil duduk di samping Thania yang sedang memakan cookies nya.

"Cici mau?" Thania menyodorkan potongan cookies kearah Thalia, Thalia menerima suapan dari Thania dan mengunyah nya.

Emang paling juara buatan bunda nya ini.

"Onyo belum pulang bun?" Tanya Thalia.

"Paling juga bentar lagi nyampe ci."

"Bunda lagi bikin apa?" Tanya Thalia ketika melihat Sarwendah sedang mengaduk sesuatu di panci.

"Bubur manado, buat kak Anneth."

NyamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang