Lima Puluh Tiga : Biarkan Dia Hidup ya, Bunda?

1.1K 68 31
                                    

BISMILLAH...

HALLO SEMUANYA, BETRAND ANNETH IS BACK!

KANGEN SEKALI AKU DENGAN KALIAN DAN DENGAN CERITA INI HUHUHU

CUKUP LAMA AKU MENGHILANG DARI PEREDARAN KARNA DUNIA REAL LIFE YANG SANGAT MENGURAS TENAGA DAN PIKIRANKU. MAAFKAN YA?

GAK PERNAH BOSEN UNTUK SELALU BILANG MAKASIH KARNA SELALU SUPPORT CERITA INI, TANPA KALIAN MUNGKIN CERITA INI AKAN SEPI PEMBACA. TERIMA KASIH PALING TULUS DARI AKU ;)

HAPPY READING <3

***

Now Playing

Rizky Febian - Hingga Tua Bersama

Minggu pagi, Thalia sudah bangun. Tidak seperti biasanya, karna hari ini dirinya akan melaksanakan kerja kelompok bersama Keith dan Aqeela. Thalia sudah meminta Aqeela memberitahu Keith alamatnya dan ia yakin kalau Aqeela akan memberitahu Keith.

Sedangkan Sarwendah juga tak kalah sibuk di dapur menyiapkan makanan dan cemilan untuk teman Thalia yang akan kerja kelompok dirumah.

Pukul 10 pagi, Thalia sudah mandi dan rapi. Siap untuk menyambut kedua temannya, gadis itu duduk di ruang tamu sembari membaca majalah fashion di atas nakas samping sofa.

"Cici udah rapi, mau kemana?" Tanya Betrand yang baru bangun, terlihat sekali lelaki itu masih muka bantal sembari mengucek matanya dan berjalan kearah Thalia.

"Mau kerja kelompok, Nyo. Temen I nanti pada dateng," Jelas Thalia, Betrand hanya berdehem dan mendudukkan diri disamping Thalia. Masih merasa ngantuk, lelaki itu memeluk Thalia dengan erat.

"Nyooo I udah mandi ishhh" Thalia berusaha menjauhkan tubuh koko nya itu yang masih memeluknya.

"Masih ngantuk cii.." Ujar Betrand dengan suara seraknya.

"Yaudah tidur di kamar aja sana." Ucap Thalia.

"Ayah mana ci?"

"Main golf sama rekan bisnis nya. Bunda di dapur."

Setelah itu hening, sepertinya Betrand benar-benar tertidur kembali.

Kalau sudah begini, Thalia hanya bisa pasrah. Tunggu aja sampai ci Anneth datang, dijamin koko nya itu pasti mengubah posisinya.

"Ciii bisa ke dapur sebentar sayang?" Suara dari walkie talkie di atas nakas membuat Thalia menghela nafas pelan, gadis itu langsung meraih walkie talkie miliknya.

"Cici gak bisa gerak bunn, di tahan sama Onyo. Onyo baru bangun masa udah nempel sama cici, cici kan udah mandiiii!!" Adu Thalia.

"Pengaduan." Desis Betrand, Thalia terkekeh geli.

"Onyooo adeknya jangan diganggu."

"Onyo gak ganggu bunn, Onyo masih ngantuk." Sahut Betrand dengan suara seraknya.

"Bun Onyo gak mau banguuun!!"

"Ish cici!!" Akhirnya dengan terpaksa Betrand mengubah posisi tidurnya, tidak lagi memeluk Thalia dan malah mengambil bantal sofa dan melanjutkan tidurnya.

"Sana ish Nyooo, bentar lagi ci Anneth dateng lho."

"Biarin aja, ci."

"Beneran ya? Awas kalau udah ada ci Anneth nanti malah ngacir!" Ancaman Thalia tidak mempan untuk Betrand yang sudah ke alam mimpi nya.

Tok tok tok

Ting ting

"Nah itu pasti Aqeela bareng ci Anneth!" Ucap Thalia sembari berdiri dari sofa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NyamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang