Wah, semakin dekat, sekarang kita sudah masuk ke 2 part terakhir dari Diabolic. Besok, sudah outro. Karena aku orangnya suka buat kalian pusing, si impostor dibongkarnya besok. Kawal terus, Youniverse!
Jangan lupa tekan vote dan beri komentar seramai atau sebanyak mungkin ya. Kalau ada 400/500 komentar, itu sudah bagus sekali. Tolong sekali ya, Youniverse. Aku gak minta hal lain.
Ok, let's get it! Di awal, ku kasih yang panas menggiurkan.
*
Biasanya, orang-orang akan berpikir dan berkata bahwa ketika hujan turun, itu artinya langit tengah menangis. Semakin besar frekuensi butiran air hasil kondensasi awan itu jatuh, maka semakin sedih pula langit.
Tapi sebenarnya, bisa saja langit tengah berusaha menghibur tanah, karena seharian telah dijubahi oleh sinar matahari yang bukan main panasnya. Itu, hanya versi pemikiran seorang Han Sarang.
Di dalam sebuah kamar berukuran hampir setara dengan kamar hotel bintang lima di Seoul itu, tepatnya di balkon. Jungkook tengah mengusah satu bulir air mata yang mengalir dari sudut mata kanan Hasa.
"Mau ciuman?" tawar Jungkook. Hasa kembali menoleh ke samping dan Jungkook memberikan bibirnya untuk ditaut gadis itu. Hanya beberapa tautan, Hasa kembali menunduk dan meremat pembatas balkon.
Tubuh mereka telanjang, berdiri berdua di luar, saat hujan deras mengguyur Seoul, malam hari. Rasanya panas dipenyatuan mereka, namun dingin di wajah karena percikan air hujan dan angin yang untungnya tidak terlalu besar.
"Ah! Pelan, Jungkook. Pelan..."
Pinggul Jungkook terus menekan tubuh Hasa, cairan lubrikasi mereka sudah bercampur sendari tadi di kamar mandi. Jungkook meraih wajah gadis itu, karena posisi Hasa yang membelakanginya dan pinggulnya sedikit condong ke belakang.
Si gadis Han menjulurkan lidah dan Jungkook menaut benda basah itu. Tubuh Hasa dibalik, tautan privasi mereka terlepas. Gadis itu memeluk lehernya, meraba dada Jungkook dengan sensual, membuat pria itu mendengus pelan.
"Kau lelah? Wajahmu masih memerah, apa masih ingin aku puaskan?" tanya Jungkook.
Bisa-bisanya, pria itu bertanya dengan raut wajah yang, lucu, manis, intinya seperti itu, tapi perkataannya bertolak belakang dengan ekspresi.
"Kau yang sedang memuaskan diri, Jungkook. Bukan aku," saut Hasa. Jungkook tertawa, ia menunduk untuk menciumi dada gadis itu. Hasa mendongak lalu melenguh. Tangannya memeluk punggung Jungkook, merasakan otot-ototnya.
"Kau seperti bayi," kata Hasa lagi. Jungkook mendongak, tangannya menyentuh kewanitaan gadis itu. Membuat si gadis Han melotot, ia mencengkram otot bisep pria itu.
"Kau—"
"Satu jari masuk," ujar Jungkook dengan senyuman di bibirnya. Benar-benar, dualisme.
Bibir Hasa terbuka, Jungkook menambah jumlah jarinya.
"Kau memang begundal sialan, Jungkook."
"Iya, tapi kau, suka aku, kan?"
Pria itu mengeluarkan jarinya yang basah, lalu memasukkannya ke dalam mulutnya sendiri. Hasa menarik tangan Jungkook dengan ekapresi terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIABOLIC ✓
Fanfiction[Be wise: Mature content+Erotic] Semua hal gila dan seduktif ini berawal dari pertemuan tak disengaja, di mana Jungkook menyodorkan sebuah kartu yang berisi alamat tempat tinggalnya, dan berkata dengan raut wajah datar, "Lama tidak bertemu. Datangl...