Youniverse, hari ini kita sudah masuk Outro, jangan bingung dulu ya, scroll sampai akhir, oke? Glad u enjoy this story of Manipulation.
Selalu ingin kalian ingat perjanjian kita di awal, jangan lupa tekan vote lalu tinggalkan komentar sebanyak mungkin yaa, senang lihat respon kalian! Ada 300/400 komentar, itu benar-benar bagus!
Okay, let's get it Youniverse!
*
*
Selama hidup, Hasa pernah merasakan banyak hal. Dan selebihnya dikuasai oleh pria bernama Jeon Jungkook. Yang dulu selalu datang ke rumahnya karena permintaan Hana. Atau, terkadang inisiatifnya sendiri.
Pria yang selalu berpakaian formal, kacamata tebal tapi sepertinya bukan karena penglihatannya berkurang, bibir pucat dan terkadang terlihat sedikit kering, lalu akan kembali basah karena pria itu menjilatnya pelan.
Selalu memesan teh saja ketika datang, tidak pernah memperhatikan Hasa sebelumnya. Yang ada di kamus hidup pria itu, seolah-olah hanya Hana. Dan ketika sore itu, di mana Hasa mendengar kakaknya mempercayakan dia dengan Jungkook. Rasanya Hasa ingin berteriak memberi penolakan.
"Nona Han."
Kedua kelopak mata Hasa terangkat, ia menghela nafas lalu menyibak selimutnya. Berjalan ke arah pintu kamar, hanya untuk berdiri saja.
"Ya."
"Saya akan membuka pintu ketika Anda sudah selesai cuci muka dan menggosok gigi. Mr Jeon menunggu di bawah. Ketuklah pintu jika sudah selesai," kata Soohyun.
Hasa melangkah menuju kamar mandi yang entahlah, kenapa dia baru sadar jika marmernya begitu bagus. Belum lagi bathrobe tebal dengan kualitas tinggi itu selalu terganti dengan baru setiap harinya.
Setelah mencuci muka dan menggosok gigi, Hasa menyempatkan diri menatap pantulannya di cermjn wastafel. Kantung matanya sedikit membengkak, ada garis-garis merah samar di sana, hidungnya juga memerah dan bibirnya juga.
"Apa aku menangis ketika tertidur?" tanya gadis itu pada dirinya sendiri.
Terkadang, tanpa sadar kita akan meluapkan emosi yang tertahan saat tubuh kita tidak dalam kendali. Dan itu, biasanya ketika tertidur. Entah pengaruh mimpi atau apa, tidak tau, hanya saja ketika terbangun, ada perasaan lega.
"Kau sudah berjuang, kalau tidak bisa mempertahankan, ya tidak apa. Tidak setiap keinginanmu akan jatuh di tanganmu, kau juga manusia Han Sarang," pesannya pada diri sendiri. Berbicara pada diri sendiri di depan cermin adalah salah satu kebiasaannya.
Setelah mencoba untuk tersenyum, ia menarik nafas dan menghembuskannya, melakukan hal itu secara terus-menerus hingga lima menit lamanya. Han Sarang akan terus berdiri tanpa Jeon Jungkook. Kalau perlu, ia akan membuat Jeon Jungkook tidak bisa berdiri tanpanya.
Lalu Hasa keluar dari kamar mandi, ia mengetuk pintu kamar satu kali dan Soohyun membuka pintu. Ia meraih tangan Hasa untuk mencegahnya lari atau apapun itu.
"Jungkook sudah menunggu sendari tadi?" tanya Hasa.
"Mr Jeon sudah ada di bawah sejak satu jam yang lalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
DIABOLIC ✓
Fanfiction[Be wise: Mature content+Erotic] Semua hal gila dan seduktif ini berawal dari pertemuan tak disengaja, di mana Jungkook menyodorkan sebuah kartu yang berisi alamat tempat tinggalnya, dan berkata dengan raut wajah datar, "Lama tidak bertemu. Datangl...