Part kali ini lebih lebih ramai dari kemarin, bisa gak yaa, Youniverse??
Aku menunggu ke-agresifan kalian lagii seperti awal-awal ya, aku senang loh lihat kolom komentar, soalnya buat semakin semangatt...Yuk, tekan bintang untuk vote dan tinggalkan komentar seramai mungkin yaa, tinggalkan hati ungu juga it's okee kawann..
Sudah belummm?
Okay Baby, let's get it!
*
Atmosfer yang ada di antara Hasa dan Taehyung tidak terlalu mencekat, namun juga tidak bisa dibilang biasa saja. Apa lagi setelah Hasa berusaha membujuk pria itu tanpa alasan yang jelas. Taehyung butuh lebih dari alasan. Karena tidak mudah mempercayai orang baru seperti gadis itu.
"Maaf kalau menyakitimu, tapi kau termasuk orang asing. Sekalipun kau memakai cincin Jungkook atau tinggal dengannya. Kau tetap baru mengenalku dan aku pun seperti itu" jelas Taehyung. Ia kembali menuangkan wine ke dalam gelasnya. Hanya sedikit, karena dia juga tidak pandai menerima alkohol.
"Aku merasa tidak aman."
Si pemuda Kim menoleh karena bingung. Ia mengubah posisi duduk menjadi lebih santai, di mana ia membuka lebar kakinya dan mulai melonggarkan dasi.
"Jungkook adalah tempat teramanmu. Penthousenya lebih aman dibandingkan rumahku" kata Taehyung. Pria itu mulai serius.
Ia mengangkat gelas yang seharusnya dipegang Hasa saat itu. Pria itu menyodorkannya ke arah si gadis Han.
"Jungkook melarangku minum alkohol tanpa pengawasannya."
"Toleransimu rendah sepertiku?" tanya Taehyung. Hasa menggeleng.
"Aku tinggi. Tapi, sedang tidak—"
"Sekali saja, anggap ini sebagai penyambutan dirimu."
Sempat berpikir sejenak, Hasa akhirnya mengambil gelas itu dari tangan Taehyung dan meneguk isinya hingga tanda hanya dalam sekali angkat. Pria itu menatap takjub.
"Jungkook pasti senang dapat teman minum yang sesuai."
Gadis itu tertawa hambar. Taehyung tersenyum untuk meresponnya.
"Aku bertemu wanita bernama Seoji. Dan tidak tau kenapa, aku merasa aku tidak akan aman jika hanya bergantung dengan Jungkook. Aku tidak ingin menjadi benalu, maka dari itu aku ingin bisa menguatkan posisiku sendiri. Terlepas bayang-bayang Jungkook."
"Dan itu denganku? Kenapa tidak, Kim Namjoon?"
"Siapa dia?" kali ini Hasa yang bertanya.
"Yang paling cerdik? Ah tidak. Begini, Nona Cantik. Kau sepertinya tidak tau apa yang dilakukan Jungkook setiap hari. Tapi ketahuilah, aku jauh lebih sulit untuk kau ajak bersekutu."
Sudut bibir Hasa terangkat. Gadis itu menopang wajahnya dengan satu tangan di kepala sofa. Ia memperhatikan Taehyung dengan saksama.
"Sulitnya kenapa? Kau terlihat seperti orang yang mudah tertarik dengan hal baru."
Si pemuda Kim ikut memperhatikannya. Lalu tangannya terjulur untuk menyentuh sisi wajah Hasa. Gadis itu tidak merespon. Bahkan tidak memutus kontak mata mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
DIABOLIC ✓
أدب الهواة[Be wise: Mature content+Erotic] Semua hal gila dan seduktif ini berawal dari pertemuan tak disengaja, di mana Jungkook menyodorkan sebuah kartu yang berisi alamat tempat tinggalnya, dan berkata dengan raut wajah datar, "Lama tidak bertemu. Datangl...