6- Diabolic [2]

10.4K 1.5K 636
                                    

Sebelumnya, kalian sudah dibuat kesal sama Seoji. Kali ini, aku mau kasih lihat, apa saja yang spesial di Season 2. Dan, aku harap kalian selalu siap, Youniverse. Kita tenggelam sama-sama kalau sudah ada di sini.

Mau mengingatkan, jangan lupa tekan vote lalu beri komentar sebanyak dan seramai mungkin yaa, setiap hari maunya selalu didukung kalian. Kalau ada 400/500 komentar, itu bagi aku sudah bagus sekali!

So, let's get it!

*
*




Taehyung menatap pantulan dirinya di depan cermin wastafel, ia menjilat bibir lalu keluar dari kamar mandi. Membuka kemeja hitamnya untuk diganti dengan hoodie warna yang sama. Keluar dari kamar dengan langkah cepat, mengambil kunci mobil dan menyempatkan menengok ke arah lantai atas.

Ada Hasa di sana, gadisnya Jungkook. Itu yang Taehyung coba pahami. Pria itu kembali melanjutkan jalannya, membuka pintu apartment dan memakai topi yang sudah dibawanya. Lalu masker.

Si pemuda Kim masuk ke dalam lift, mengirimi pesan pada seseorang. Lalu ia berjalan ke arah mobilnya terparkir setelah pintu besi itu terbuka, Taehyung memacu kecepatan mobil di atas rata-rata, mesin 'berisik' dari mobil sport mahal itu meramaikan jalanan Seoul.

"Katakan, apa yang kau lakukan selama ini sudah benar" ujar Taehyung pada dirinya sendiri. Bohong, kalau manusia berkata dirinya bebas dari kesalahan. Sekalipun dia sudah berjanji akan berada di jalan yang benar, tetap saja, kedepannya akan melakukan kesalahan juga. Itu hal yang manusiawi, tergantung, setelah melakukannya, mau mengaku atau tidak.

Lalu besar atau tidaknya. Fatal atau tidaknya. Untuk Kim Taehyung sendiri, sudah banyak hal fatal yang dilakukannya selama hidup. Dan sepertinya, ia akan melakukannya lagi dalam waktu dekat.

Mobil itu berbelok dan Taehyung keluar dari sana. Berlari menuju lift dan menekan angka tujuh, bukan kawasan elite Seoul, ataupun hunian mahal yang ia hampiri. Melainkan, rumah susun yang untungnya terdapat lift, dan itupun sudah tua dan berkarat pintunya.

Taehyung berjalan menyusuri lorong yang sepi lalu ia berhenti di sebuah pintu dengan warna yang berbeda, mengetuknya dan si pemilik hunian membukakan pintu. Bibir Taehyung terangkat ke atas.

"Jeon Jungkookie," ujarnya.

Pintu terbuka lebar dan Taehyung masuk ke dalam. Pria itu menatap sekeliling. Lalu menganggukkan kepalanya. Benar-benar bukan rumah susun yang seperti di brosur, ini hanya sepetak tempat, namun ditata dengan rapi dan bagus oleh orang suruhan Jungkook. Justru terlihat seperti rumah minimalis.

"Hanya kepalamu saja yang berdarah? Itu bukan sekarat. Kita sudah pernah terluka lebih dari ini."

"Lalu kau membayangkan apa? Leherku patah?" tanya Jungkook sarkas. Yang lebih tua tertawa lalu ia duduk di depan Jungkook. Menaruh kotak yang dibawanya dari apartment.

"Apa yang dilakukan orang itu padamu? Bercerita, atau aku akan langsung pergi, buang-buang waktu untuk mengobati orang yang memang pantas mendapatkannya."

Si pemuda Jeon menatap ke lain arah lalu ia meringis saat Taehyung menendang kakinya main-main.

"Berbicara untuk berkomunikasi."

"Sebelum aku bercerita, bagaimana Hasa?" tanya Jungkook. Taehyung menaikan sebelah alis, lalu mengeluarkan berbagai obat-obatan, ia memakai sarung tangan sebelum mengobati luka berdarah di kening Jungkook.

DIABOLIC ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang