Haii, aku kembali lagi, bawa si seksi dan panas Diabolic. Sampai sekarang, mungkin kalian masih terombang-ambing, karena yah, kali ini storynya bakalan beda, bedanya di mana? Ikutan aja terus ya!
Jangan lupa tekan vote dan beri komentar sebanyak mungkin, biar ramai ceritanya, aku senang sekali kalau ramai di sini. Tapi kalau sepi, sedih bangettt, aku yakin sama kalian komentarnya bisa lebih dari 300 atau 400 an..
Okay, let's get it Youniverse!
*
Berat, Hasa selalu merasa seperti itu ketika Jungkook memeluknya terlalu erat. Gadis itu sampai terbangun, dan melihat dada telanjang di depannya.
Jungkook tidak memakai baju, dan dirinya sendiri juga dalam keadaan polos tanpa sehelang benangpun yang terpakai. Selalu seperti ini setiap selesai bercinta dengan pria itu.
"Sir," panggil Hasa pelan. Sama sekali tidak mendapat jawaban, yang ia dengar hanyalan dengkuran halus. Hasa melirik ke arah jam dinding, waktu menunjukkan pukul empat pagi. Pantas saja.
Ia menyingkirkan tangan Jungkook lalu berjalan menuju lemari dan mengambil hoodie pria itu untuk dipakai sebelum ia masuk ke dalam kamarnya sendiri.
Langkah kaki Hasa sudah hampir mencapai pintu, namun ia berhenti dan menoleh ke arah pria itu lagi. Dan, matanya menatap ponsel Jungkook yang ada di atas meja nakas.
"Tidak," ujarnya lalu membuka pintu dan akhirnya ia berbalik untuk mengambil ponsel Jungkook. Seperti biasa, tidak ada kata sandi atau pola, atau apapun itu yang menghalanginya memeriksa.
Dan baru disadari, lock screen pria itu sudah berubah, tapi masih fotonya. Dia juga tidak tau kapan foto itu diambil, yang jelas, dia terlihat tidak sadar akan kamera. Jungkook pasti melakukannya diam-diam.
Ia kembali membuka pesan lalu melihat nama Seoji berada di paling atas sekarang, bahkan sepertinya menjadi prioritas. Gadis itu tersenyum getir lalu mengklik pesan.
'Terima kasih atas hari ini.'
'Jungkook, aku juga sayang padamu.'
'Datanglah, kalau gadis itu tidak membuatmu susah. Kenapa kau tidak jujur saja kalau dirimu hanya kasihan padanya? Terlalu baik dan lama-lama membiarkannya tinggal di sana, membuatnya berpikir kau punya perasaan lebih.'
Ah, jadi, dia membuat Jungkook kesusahan? Sudut bibir Hasa terangkat. Iya, dia sadar akan hal itu, lalu memangnya kenapa? Pria itu sendiri yang ingin dirinya tinggal dan menganggapnya sebagai 'atasan'. Harusnya Jungkook sudah tau konsekuensi yang akan ditanggung.
Jari Hasa mulai memeriksa pesan yang lebih lama, lalu ia menemukan foto Jungkook dan Seoji. Sepertinya wanita itu mengirim hasil foto mereka untuk Jungkook.
"Serasi," gumam Hasa, ia tersenyum sarkas. Di dalam foto, Jungkook tersenyum dengan Seoji yang memeluk lehernya. Kurang jelas apa lagi? Dirinya, kemungkinan hanya boneka di sini. Tapi di sisi lain, tidak mau menyerah juga.
Hasa kembali menaruh ponsel pria itu dan keluar dari kamar Jungkook. Sedangkan si pemuda Jeon membuka matanya dan meremat selimut.
"Ah, jadi karena itu" gumamnya lalu Jungkook mengubah posisi menjadi duduk dan meraih ponselnya, kembali mendapat notifikasi bahwa bukan sidik jarinya yang membuka ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIABOLIC ✓
Fanfic[Be wise: Mature content+Erotic] Semua hal gila dan seduktif ini berawal dari pertemuan tak disengaja, di mana Jungkook menyodorkan sebuah kartu yang berisi alamat tempat tinggalnya, dan berkata dengan raut wajah datar, "Lama tidak bertemu. Datangl...