Sejujurnya, aku selalu bingung mau pakai kata pembuka yang bagaimana. Gini, kalian tau gak? Aku itu amazed banget sama kalian Youniverse, bagiku kalian semua itu cerdas-cerdas.
Part kemarin, aku kaget, bingung, senang juga bisa 700 an komentar. Kalian hebat banget! Makasi! Jangan lupa tekan vote dan beri komentar seramai mungkin ya? 400/500 komentar, itu bagus sekali. Aku merasa selalu didukung.
So, inilah SEASON 2 yang sesungguhnya.
*
Memberontak adalah jalan satu-satunya bagi Hasa untuk bisa lepas dari Jungkook saat ini. Pria itu bahkan sudah sampai di basement club, ia menurunkan Hasa yang sudah berteriak kencang dari lantai atas. Bahkan suara gadis itu sudah serak.
"Tenggorokanku sakit," ujar Hasa, lalu ia meringis dan terlihat seperti akan menangis. Gadis itu bersandar di pintu mobil Jungkook sambil terbatuk.
"Sakit, Jungkook" ujarnya lagi, ia berbalik dan menyentuh tenggorokannya. Si pemuda Jeon memperhatikan itu dalam diam. Lalu ia membuka pintu bagasi dan memberikan sesuatu ke arah Hasa.
"Teguk dua kali dan jangan berbicara selama lima menit."
Gadis itu mengambil sesuatu dari tangan Jungkook, menegaknya dua kali dan membuka pintu mobil lalu duduk tanpa berbicara apapun. Si pemuda Jeon menghela nafas dan ia duduk di kursi kemudi.
Hasa meremat dashboard mobil. Jungkook memperhatikan jam tangannya, menunggu selama lima menit agar cairan yang tadi diminum gadis itu bekerja dengan baik.
"Kau membuatku semakin marah, kau melukai tenggorokanmu dengan terus berteriak seperti aku adalah mafia yang akan menculikmu."
Jungkook memundurkan kursi kemudinya, memejamkan mata dengan deru nafas yang berat. Sampai lima menit telah berlalu, Hasa mengelus tenggorokannya.
"Kau tidak berhak mengganggu apa yang aku lakukan dengan Taehyung. Kita bahkan tidak berpacaran, ataupun terlibat perjanjian lagi. Berhenti mengatur hidupku dan menjadi orang yang suka ikut campur, Sir."
"Tapi kenapa kau setuju untuk kembali ke penthouse dan tinggal denganku? Kau hanya mencoba membayar kebaikanku, seperti itu?" tanya Jungkook dengan wajah geram. Nyali Hasa seketika menciut. Gadis itu menelan air liur dengan kasar, hingga terdengar.
"Iya, kau benar. Aku hanya ingin lebih tau diri, dan mencoba membayar kebaikan serta seluruh fasilitasmu. Jadi, berhentilah mencampuri hidupku, Jungkook."
Si pemuda Jeon menatapnya dengan kecewa, lalu pria itu mengangguk dan menyalakan mesin mobil. Sepanjang perjalanan, Hasa hanya menatap keluar mobil. Menjadi takut untuk bertatapan dengan pria itu. Junngkook terlihat seperti angry birds hitam yang akan meledak sekarang.
"Aku menunggu jawabanmu."
"Jawaban apa?" respon Hasa dengan cepat.
"Jadi pacarku, memangnya apa lagi? Kau sendiri yang bilang ingin hubungan yang lebih jelas. Kau marah ketika disebut budak seks atau apapun itu. Lalu ketika aku menyatakan perasaan, kau seolah-olah tidak mendengar. Atau ingin kubuat benar-benar tidak bisa mendengar lagi?"
Hasa tertawa hambar dengan perasaan takut.
"Kau, tidak akan melakukan itu, bukan?" tanyanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DIABOLIC ✓
Fanfic[Be wise: Mature content+Erotic] Semua hal gila dan seduktif ini berawal dari pertemuan tak disengaja, di mana Jungkook menyodorkan sebuah kartu yang berisi alamat tempat tinggalnya, dan berkata dengan raut wajah datar, "Lama tidak bertemu. Datangl...