Wah, senang aku karena part-part sebelumnya kalian suka sama story ini.
Seperti biasa yaa kawan-kawankuu, jangan lupa perjanjian kita ;) tekan bintang untuk vote dan berikan komentar kalian sebanyak atau seramai mungkin yaa.
Bagaimana? Sudah kah?? Impressive! Ini biar aku semakin semangat lhoo..
Oke, let's get it!
*
*
Hasa terbatuk karena air sempat memasuki hidungnya. Gadis itu menarik nafas dalam saat tubuhnya direbahkan di lantai marmer. Jungkook menatapnya tanpa berkata apapun. Pria itu mengambil handuk dan menaruhnya di perut gadis itu.
"Kau gila!" bentak Hasa.
Gadis itu mengubah posisinya menjadi berdiri. Ia menabrak bahu Jungkook dan berjalan melewatinya. Menjauh. Mengundang pertanyaan di kepala pria itu.
"Kalau dirimu ingin aku mati, kenapa tidak kau selesaikan saja aku sejak kemarin?!" teriak Hasa dari ujung sana.
Jungkook menyugar rambutnya yang basah. Pria itu mengambil tas baju gantinya lalu masuk ke dalam ruangan pembilas. Ia melihat Hasa tengah membilas tubuhnya.
Suasana seketika menjadi tidak bersahabat. Bahkan Jungkook saja tidak berbicara apa-apa. Padahal, Hasa sudah melanggar banyak peraturan tadi.
Setelah selesai membilas tubuhnya, Hasa masuk ke salah satu bilik dan ia berganti pakaian. Jungkook menundukkan kepala ketika air membasuh tubuhnya.
Pria itu melirik saat Hasa keluar dan melewatinya tanpa berkata apapun. Maka dengan langkah tidak kalah cepat, Jungkook mengganti pakaiannya dengan yang kering.
Si pemuda Jeon berlari keluar, tidak tau juga kenapa dia terus berlari. Ada perasaan takut di dalam dirinya. Bagaimana jika gadis itu pergi? Bagaimana jika bukan penthousenya yang dituju?
Menekan password seperti orang dikejar iblis, Jungkook menutup pintu penthousenya dengan kasar. Ia berlari ke atas, sesekali mengumpat karena kakinya tersandung anak tangga.
"Jangan pergi," gumam Jungkook.
Ia berdiri di depan pintu kamar yang seharusnya masih ditempati Hasa, kalau gadis itu benar kembali kemari.
Tangannya membuka pintu tanpa mengetuk, Jungkook menarik nafas panjang ketika melihat gadis itu membelakanginya. Tengah berganti pakaian lagi. Jungkook memperhatikan tanpa mengatakan apapun.
Hasa memakai branya lalu ia memakai celana pendek dan kaus kebesaran yang menenggelamkan celana. Gadis itu tau jika Jungkook telah masuk. Tapi, dia juga berhak marah.
"Kid," panggil Jungkook. Nafas pria itu berantakan, ia menutup pintu kamar Hasa. Lalu mendekat ke arah gadis itu, menyentuh kedua pundaknya. Membuat Hasa reflek menghembuskan nafas.
"Kau tetap kemari," ujar Jungkook lagi. Nada bicaranya sangatlah pelan. Kedua tangannya perlahan turun menuju pergelangan tangan Hasa lalu pria itu menautkan kesepuluh jemari mereka.
"Aku tidak tau kau—"
"Tidak bisa berenang?!" potong Hasa dengan nada lebih tinggi. Jungkook diam.
![](https://img.wattpad.com/cover/247914056-288-k913173.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DIABOLIC ✓
Fanfic[Be wise: Mature content+Erotic] Semua hal gila dan seduktif ini berawal dari pertemuan tak disengaja, di mana Jungkook menyodorkan sebuah kartu yang berisi alamat tempat tinggalnya, dan berkata dengan raut wajah datar, "Lama tidak bertemu. Datangl...