Halo Youniverse, aku senang, kalian masih setia sama Diabolic, padahal sudah dibuat kesal sama Jungkook, atau gigit jari gara-gara Hasa udah juga?
Selalu mengingatkan kalian untuk tidak lupa tekan vote dan berikan komentar seramai atau sebanyak mungkin, kalau ada 400 / 500 komentar, itu bagus sekali! Aku senang banget, tolong selalu apresiasi aku dengan hal-hal ini yaa...
Okay, let's get it. Aku tau kalian sudah gak sabar!
*
Jungkook tersenyum. Ia menjulurkan tangannya untuk mengelus kepala Hasa yang masih menatap penuh tanya. Pria itu menatap sang gadis dengan memuja.
"Aku mencintaimu," ujar Jungkook. Tidak tau kenapa, seharusnya Hasa senang, perasaannya terbalas bukan?
Tapi di satu sisi, kenapa bisa ada tipikal orang yang semudah itu mengutarakan perasaannya? Padahal, mereka bisa dibilang baru berbicara kemarin. Apa, Jungkook menganggapnya seseorang yang mudah? Lalu, kenapa pria itu tidak menjawab apa pekerjaannya?
Seluruh pertanyaan itu menghantam seluruh dinding-dinding otak Hasa. Terakhir kali ia berada di posisi seperti ini dengan pria itu, sikapnya yang mendesak Jungkook untuk menjawab, justru berbuah busuk. Apa ia harus mengubah strategi, agar pria itu terbuka? Jawabannya adalah, wajib.
"Aku akan mandi," ujar Hasa, gadis itu turun dari kursinya dan berjalan meninggalkan Jungkook. Si pemuda Jeon berbalik dan memperhatikannya yang tengah berjalan di atas tangga, hingga pandangannya tidak dapat menangkap siluet Hasa lagi.
Jungkook menelan air liur, ia duduk di kursi dan meremat rambut panjangnya yang belum tertata rapi, hanya diikat ke belakang saja. Pria itu tau, yang dilakukannya sekarang, hanya berdampak pada dua kemungkinan.
Pertama, dirinya akan semakin tidak berarti, karena ia terus berusaha untuk tenggelam, bukan untuk bangkit. Kemungkinan kedua, ia akan menyakiti gadis itu sampai mungkin tidak pernah ada kata maaf yang bisa ia dapatkan. Jungkook, sudah tau semuanya.
+++
Ruang tamu salah satu penthouse milik Min Yoongi, tidak sehening biasanya, karena kini si pemilik hunian menerima dua tamu yang datang, tapi sebelum itu, ia sudah menerima seseorang untuk tinggal di sana bersamanya.
"Kalian, datang berdua atau bertemu di depan?" tanya Hana. Gadis itu menatap Jungkook dan adiknya secara bergantian.
Sampai lupa bahwasanya, si sulung Han itu punya tatapan yang mengintimidasi. Hana itu, cerdik. Tidak akan mudah dibohongi, tapi ia tidak bisa berbohong dengan mudah. Aneh bukan? Tidak, itu sama sekali tidak aneh. Lagi pula, di mana ada kelebihan, di sana ada kekurangan.
"Datang berdua," jawab Jungkook lebih dulu dari Hasa. Padahal, gadis itu ingin berdusta saja kalau mereka bertemu di lift.
"Sialan," gumam Hasa, ia menatap ke lain arah lalu tidak sengaja bertemu pandang dengan Yoongi.
Si pemuda Min menatapnya bosan dan Hasa mengerutkan kening. Ia melempar bantal ke arah pria itu.
"Jangan mengajakku bertengkar."
"Aku mengajakmu bertengkar? Bukannya kau yang selalu membuat keributan?" tanya Yoongi.
Hana menatap kedua orang itu dengan tidak tertarik. Lalu ia mendorong tubuh Yoongi, menyuruhnya untuk mengambil minum atau camilan, sementara Jungkook melirik Hasa. Tidak bodoh, untuk tidak tau maksudnya apa.
![](https://img.wattpad.com/cover/247914056-288-k913173.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DIABOLIC ✓
أدب الهواة[Be wise: Mature content+Erotic] Semua hal gila dan seduktif ini berawal dari pertemuan tak disengaja, di mana Jungkook menyodorkan sebuah kartu yang berisi alamat tempat tinggalnya, dan berkata dengan raut wajah datar, "Lama tidak bertemu. Datangl...