Langsung keintinya saja, aku mengingatkan kalian untuk tekan vote dan berikan komentar seramai mungkin ya. Sesuai perjanjian awal, kalau ramai, aku rajin update.
Gimana? Sudah??
Hari ini masuk part 10, di mana biasanya aku mulai masuk konflik, aku butuh DUKUNGAN lebih yaa, biar semakin semangat.
*
*
Seharusnya degup jantung Hasa tidak seribut sekarang. Gadis itu mencuri pandang ke arah Jungkook yang kini duduk di seberangnya dan nyonya Jeon.
"Kalian benar-benar serius dalam hubungan ini?" tanya Nyonya Jeon. Hasa menatap ke lain arah. Jungkook juga jadi tidak punya kuasa untuk memberi jawaban.
"Kalau iya, ibu akan bicara pada ayahmu, Jungkook."
Hasa kembali menatap ibu dari pemuda itu. Nyonya Jeon tersenyum ke arahnya, ia memberi pijatan halus di sepanjang jemari Hasa. Tatapannya teduh, namun tersirat rasa tidak bahagia atau mungkin bersalah di sana.
"Hasa, ayah Jungkook ini keras kepala orangnya. Dia sangat ingin Jungkook menikah dengan Seoji. Tapi kalau Hasa ingin bersama Jungkook, nanti ibu bisa membantu kalian. Yang paling penting bagi ibu, kebahagiaan Jungkook."
Pernah mendengar petir di siang hari? Kalau iya, Hasa sedang merasakan. Hatinya langsung bergemuruh. Keringat dingin mulai membasahi kepalanya. Juga perasaan mual menyerang.
"Seoji dan Jungkook bertunangan?" tanya Hasa, mencoba memahami perkataan si wanita paruh baya itu.
"Ibu—"
Si gadis Han memberi isyarat bagi Jungkook untuk tidak bicara. Pria itu menatapnya dengan lemah.
"Tidak juga, mereka belum bertunangan. Tapi rencana pertunangan sudah ada sejak lama. Suamiku inginnya Jungkook dengan Seoji. Kalau ibu disuruh memilih, inginnya Nak Hasa saja. Berulang kali ibu melihat Seoji bertindak kasar, tapi suamiku itu sangat-sangat kepala batu" katanya. Ibu Jungkook menceritakan semuanya dengan penuh emosi.
Bahkan buku-buku jarinya memutih. Sorot matanya tajam. Hasa menggigit bibir dalamnya. Jadi, dia akan kalah?
"Aku akan membicarakannya dengan Jungkook," jawab Hasa asal. Nyonya Jeon memeluknya.
"Ibu harus pergi, sebenarnya ibu kemari karena mendengar cerita Seoji kemarin. Dia datang menemui kami dan berkata Jungkook tinggal dengan gadis asing. Tapi kau adiknya Hana, ibu mengenal kakakmu."
Mereka bangkit dari posisi duduk, Hasa berjalan di samping nyonya Jeon sampai pintu penthouse. Wanita itu kembali memegang kedua tangannya dengan tatapan penuh harap.
"Datanglah ke rumah, kau harus diperkenalkan. Ibu akan senang, apa lagi Jungkook ini tidak pernah pulang lagi semenjak ayahnya meminta dia bertunangan dengan Seoji. Oh, itu sudah lama sekali."
Mereka berpelukan, lalu nyonya Jeon mencium Jungkook yang mendekat ke arahnya. Dan menghilang di balik pintu penthouse yang kembali tertutup.
Hasa menatap nanar, sementara Jungkook berniat memegang tangannya. Belum saja kulit mereka bersentuhan, gadis itu sudah lebih dulu menjaga jarak.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIABOLIC ✓
Fanfiction[Be wise: Mature content+Erotic] Semua hal gila dan seduktif ini berawal dari pertemuan tak disengaja, di mana Jungkook menyodorkan sebuah kartu yang berisi alamat tempat tinggalnya, dan berkata dengan raut wajah datar, "Lama tidak bertemu. Datangl...