8- Diabolic [2]

11.1K 1.5K 776
                                    

Aku mau kasih bocoran, yang kelihatan baik di Diabolic, aslinya enggak begitu, sebaliknya juga. Haha, ini cerita penuh kelicikan, penuh permainan dan sudah pasti, semua tokohnya pintar manipulasi.

Kembali mengingatkan, jangan lupa tekan vote dan beri komentar seramai atau sebanyak mungkin yaa, kalau ada 400 / 500 komentar, itu sudah bagus. Tolong, selalu apresiasi aku yaa..

So, let's get it! Kita tenggelam sama-sama, lebih dalam lagi.

*




Hasa mendorong tubuh Jungkook agar ciuman mereka terlepas. Pria itu tidak memberinya kesempatan yang cukup untuk sekadar menarik nafas lebih panjang dari satu detik.

Si pemuda Jeon menaruh keningnya di pundak Hasa. Mereka berdua, sama-sama butuh oksigen. Belum lagi bibir yang sudah bengkak dan kebas.

"Sir..."

"Kita ke mobil, kecuali dirimu ingin kita dipergoki orang-orang."

Jungkook menarik tangan Hasa, mereka berjalan buru-buru menuju mobil Jungkook yang terparkir. Lalu masuk ke dalamnya, duduk di kursi tengah dengan posisi Hasa yang sudah ada di pangkuan Jungkook.

Gadis itu melepas satu persatu kancing kemejanya, sedangkan Jungkook memperhatikannya dengan saksama. Itu semua, sangatlah seksi dan panas.

Hasa turun dari pangkuan Jungkook, ia membuka gesper pria itu, lalu kancing celananya, kemudian menurunkan resleting. Jungkook menghela nafas lalu ia meremat surai Hasa yang terurai berantakan. Bibir tipis Jungkook melenguh pelan.

"Jangan terkena gigimu, Hasa."

Jungkook menunduk lalu ia tersenyum miring dan meraih wajah Hasa.

"Sudah cukup," katanya. Ujung jemari Jungkook mengusap sudut bibir gadis itu yang terdapat cairan.

"Duduklah di pangkuanku, Kid."

Menurutinya, Hasa menegakkan tubuh lalu Jungkook membantu gadis itu untuk  duduk di pangkuannya. Bibir mereka kembali saling bertautan, permainan mereka jauh lebih 'berisik' sekarang.

Jungkook menurunkan ciumannya, mulai dari leher, membuat banyak tanda, lalu collarbone dan kemudian di pucuk dada. Hasa melenguh dan mendongak ke atas dengan kedua tangan yang memegang kepala Jungkook.

"Kau sangat bersemangat," ujar Hasa dengan susah payah. Jungkook tertawa, ia mencium dada gadis itu.

"Sejak kapan, aku tidak pernah bersemangat padamu?"

"Dasar berengsek!"

"Terima kasih."

Hasa memeluk leher Jungkook saat pria itu melesakkan miliknya. Bibir mereka sama-sama bergumam acak. Lalu tangan Jungkook mulai menyentuh punggung Hasa, membuat pola-pola berantakan, kemudian berakhir mencengkram pinggul gadis itu.

"Pelan-pelan."

"Tidak sekarang, aku sedang tidak ingin pelan-pelan. Ini bukan vanilla sex," jawab Jungkook.

"Kupikir kau suka hal yang monoton, Sir."

Gadis itu tertawa, lalu ia melepas pelukannya pada leher Jungkook. Jemarinya menyentuh dada pria itu lalu ia mencondongkan wajah. Memainkan lidahnya di atas kulit Jungkook yang panas seperti bara.

DIABOLIC ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang