Youniverse, ini adalah 5 part terakhir sebelum DIABOLIC ending. Kalau bisa, Diabolic-nya diganasi saja ya? Hahaha, biar jadi kenang-kenangan.
Terima kasih atas part sebelumnya, kalian wah, luar biasa. Youniverse ku paling luar biasa pokoknya. Jangan lupa tekan vote dan beri komentar seramai mungkin ya? Ada 400/500 komentar, aku senang. Tolong semangati aku dengan kasih apresiasi kalian.
So, let's get it! Impostor hampir ditemukan!
*
Memang tidak semua hal bisa ditutupi dengan berpura-pura baik-baik saja. Sepintar dan sepandai apapun manusia menutupi apa yang dia rasa, tetap akan nampak juga. Setidak mengerti apapun manusia lain mengenai perasaan, tetap dia bisa menebak juga.
Dibilang pelik, tidak. Dibilang mudah, jelas saja tidak. Taehyung menyaksikan itu dengan kedua matanya. Gadis itu, yang ditinggalkan Jungkook pergi mengawal.
Duduk di depannya, mengaduk-aduk sup yang mereka buat bersama, sekalipun dengan tawa. Tapi dinikmati dengan duka. Hasa, orang yang pernah Taehyung temui dulu jauh sebelum Jungkook membawanya.
"Kau terlihat tidak menyukai makanannya," ujar Taehyung. Hasa mendongak lalu tersenyum kikuk dan kemudian meraih tangan si pemuda Kim.
"Aku suka," jawabnya sambil menatap Taehyung. Si pemuda Kim memasang wajah datar, dan itu membuat Hasa menarik tangannya kembali.
"Memangnya, sehari atau dua hari saja tidak bertemu Jungkook. Itu merupakan masalah besar? Sekalipun ada aku?"
Hasa menaruh sendoknya. Ia memiringkan kepala memperhatikan perubahan suasana hati Taehyung yang bisa dibilang sangat tiba-tiba.
"Kenapa bertanya seperti itu?"
"Memangnya aku tidak boleh tau jawabannya?" saut Taehyung lagi. Raut wajah pria itu menunjukkan emosi yang tidak terkontrol. Bahkan gerak-geriknya mulai menunjukkan gestur tidak nyaman.
Si pemuda Kim bangkit dari posisi duduknya. Ia berjalan pergi, Hasa memijat kening lalu memutuskan mengejar Taehyung, menarik tangan pria itu sebelum membuka pintu penthouse.
"Kau bertengkar dengan Jungkook di bandara?"
Taehyung tertawa, lalu ia menepis tangan Hasa. Pria itu membuka pintu penthouse namun Hasa kembali menahannya. Membuat Soohyun menatap bingung ke arah dua orang itu.
"Masuklah, kita bisa bicara baik-baik. Ada apa denganmu hari—"
"Denganku? Seharusnya kau tanyakan itu pada dirimu sendiri! Ada apa dengan kau?! Memangnya sehari atau dua hari tidak bertemu Jungkook bisa membuatmu mati? Selama aku di Jeju, kau tidak pernah memberi kabar, atau menanyakan sesuatu. Kau tidak menungguku pulang kemari," cerca si pemuda Kim.
Soohyun mendekat, ia mencoba menahan tubuh Taehyung, takut-takut pria itu menyerang Hasa karena emosi yang meluap-luap.
"Tidak perlu, Soohyun ssi" ujar Hasa. Soohyun mengangguk lalu kembali menjaga jarak. Tapi matanya masih memperhatikan.
Ada yang tau jawabannya, apa yang juga sulit selain mempertahankan? Jawabannya, mengerti. Mencoba mengerti seseorang, sama sulitnya dengan mempertahankan seseorang.

KAMU SEDANG MEMBACA
DIABOLIC ✓
Fiksi Penggemar[Be wise: Mature content+Erotic] Semua hal gila dan seduktif ini berawal dari pertemuan tak disengaja, di mana Jungkook menyodorkan sebuah kartu yang berisi alamat tempat tinggalnya, dan berkata dengan raut wajah datar, "Lama tidak bertemu. Datangl...