Haii Youniverse, part kali ini bisa lebih ramai dari sebelumnya gak yaa?
Aku ada saran lagu, coba sambil dengarin
Got It -Marian Hill.Selalu mengingatkan kalian untuk tekan vote dan beri komentar sebanyak mungkin yaaa, ayo ramaikan.
Okay, let's enjoy it!
*
*
*
Mungkin Seoul memang kembali menjadi target di mana kota besar yang ramai ini harus mendapat guyuran air hujan yang tidak bisa dibilang berfrekuensi rendah.
Orang-orang yang awalnya menikmati aktivitas di luar gedung, kini mulai menatap sendu ke arah jalanan yang sudah lama basah. Tapi tidak sedikit juga yang mengucap rasa senang, katanya, aroma tanah yang terkena air hujan itu, seperti lilin aromaterapi, menenangkan.
"Tuan Jeon Jungkook."
Jungkook mengeluarkan tangannya yang semula berada di dalam saku mantel. Pria itu mengangguk pelan dengan raut wajah dingin, seperti cuaca hari itu.
"Nyonya Choi Seoji bilang, Tuan bisa masuk sekarang."
"Do Hwan Hyung."
Si pria dengan wajah tegas itu menoleh ke arah Jungkook.
"Apa kemarin Seoji keluar tanpa sepengawasanmu?"
"Nyonya Choi kemarin sempat keluar untuk membeli sesuatu, katanya berhubungan dengan kesehatan. Dan saya juga sedang tidak berada di sini, dia pergi dengan Gong Yoo."
Jungkook mengangguk lalu ia berjalan menuju pintu penthouse Seoji, memasukkan passwordnya dan masuk tanpa menoleh ke belakang. Dohwan menatap pintu yang tertutup.
Raut wajahnya berubah, ia menelepon seseorang dan tanpa menunggu lama, panggilannya terjawab.
"Jeon Jungkook ada di sini," kata pria bermarga Woo itu.
Sementara di dalam sana, Jungkook tengah menatap lurus ke depan sebab Seoji memeluk tubuhnya sejak pertama masuk, bergelayut sambil memberi ciuman di sepanjang rahang Jungkook.
"Aku senang kau datang lagi kemari. Semenjak kau dapat mainan baru, kau jadi—"
"Hasa bukan mainan," potong Jungkook.
Sudut bibir Seoji terangkat bersamaan, gadis itu tersenyum lalu ia duduk di pangkuan Jungkook. Tangannya mengalung di leher pria itu.
"Oh ya?"
"Dia bukan mainan, tidak ada manusia yang bisa dijadikan mainan."
"Ah, Jeon Jungkook sudah berubah menjadi manusia tanpa dosa sekarang?"
Jungkook memiringkan wajahnya sebab Seoji berniat mencium bibir. Gadis itu menghela nafas.
"Kau datang kemari atas tujuan apa?" tanyanya. Jungkook kembali menatap gadis itu.
"Kemarin kau ada di tempat kejadian?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIABOLIC ✓
Fanfiction[Be wise: Mature content+Erotic] Semua hal gila dan seduktif ini berawal dari pertemuan tak disengaja, di mana Jungkook menyodorkan sebuah kartu yang berisi alamat tempat tinggalnya, dan berkata dengan raut wajah datar, "Lama tidak bertemu. Datangl...