Sesuai janji, aku hari ini up lagi yaa si nakal dan panas Diabolic. Youniverse, kalau ada waktu dan kesempatan, boleh story ini kalian share yaa, ajak yang lain untuk baca lalu rasakan sensasinya juga!
Ding-dong, jangan lupa tekan vote dan berikan komentar seramai atau sebanyak mungkin yaa. Aku senang banget kalau bisa lebih dari 300/400 komentar, itu sudah bagus!
Okay, let's get it!
*
*Sebenarnya, Hasa selalu berpikir, apakah yang dilakukannya dengan Jungkook di bawah sebuah perjanjian gila itu, benar akan membuat mereka terlibat perasaan yang sama?
Lalu Hasa juga berpikir, keduanya sama-sama ingin menang tanpa pernah memikirkan apa yang akan didapat ketika mereka menang. Jika Hasa menang, apakah dia akan mendapatkan pria itu? Dan jika Jungkook menang, apakah dia akan mendapatkan Hasa?
Kalau ditinjau kembali, sepertinya yang mereka jalani selama ini adalah sebuah kesemuan. Kubangan kebodohan. Kegilaan, kotor, tapi anehnya, mereka menikmati.
Hasa melirik ke belakang, Jungkook masih tertidur. Maka ia memutuskan untuk keluar guna membuat sarapan, ketika ia melewati pintu kamar Jungkook yang tidak tertutup. Gadis itu samar-samar mendengar suara ponsel berdering.
"Pasti wanita itu," ujar Hasa pada dirinya sendiri. Lalu ia masuk ke dalam kamar Jungkook dan mencari sumber suara, ternyata dari atas meja kerja. Dan ponsel itu terlihat baru, tapi tetap saja, tidak ada kata sandi atau pola untuk membukanya.
Lalu lock screen, foto yang berbeda, tapi tetap foto dirinya. Sepertinya ini diambil ketika dirinya pertama kali datang. Kenapa Jungkook suka melakukan hal itu.
Hasa melihat ada dua puluh panggilan dari Seoji dan lima puluh pesan dari wanita itu. Ia membukanya, wanita itu ingin Jungkook menghampirinya lagi hari ini sebelum jam makan siang. Bolehkah Hasa ingin serakah kali ini? Tanpa berpikir lebih jauh, ia menghapus semuanya dan kembali menaruh ponsel pria itu.
"Aku gila," gumam Hasa. Ia keluar dari kamar Jungkook, membuat sarapan di dapur selama setengah jam, lalu kembali naik ke atas untuk masuk ke dalam kamarnya.
Gadis itu naik ke atas ranjang, menatapi wajah Jungkook. Si empunya terbangun lalu tersenyum dan meraih tubuh Hasa untuk kembali dipeluknya.
"Sir."
"Hm?"
"Hari ini, bisakah kau berikan waktumu untukku?"
Pelukan terlepas, Jungkook memperhatikannya.
"Maksudmu?"
"Aku ingin kita pergi, ke taman, makan, atau apapun itu, ke pantai. Apapun, Sir. Hari ini saja, kau bisa?" tanya Hasa.
Terlihat menimang, Jungkook akhirnya menyetujui. Hasa reflek memeluknya dan baru sadar jika pria itu tidak suka kalau—
"Tidak apa, aku juga ingin memelukmu" ujar Jungkook sebelum Hasa melepas pelukan. Lalu gadis itu memeluk semakin erat. Jungkook menciumi pundaknya.
"Kau membuat sarapan, Kid?"
+++
Seperti mimpi, berada di dalam mobil Jungkook. Lalu pria itu yang menyetir dengan satu tangan, sementara tangannya yang lain memegang tangan Hasa, sesekali menciumi jemarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIABOLIC ✓
Fanfic[Be wise: Mature content+Erotic] Semua hal gila dan seduktif ini berawal dari pertemuan tak disengaja, di mana Jungkook menyodorkan sebuah kartu yang berisi alamat tempat tinggalnya, dan berkata dengan raut wajah datar, "Lama tidak bertemu. Datangl...