Minhee menggaruk lehernya, menengok jam menunjukkan pukul dua pagi. Yunseong disampingnya masih asik bermain game.
"Kok nggak tidur?"
Yunseong menoleh kaget menemukan minhee dengan mata agak merah menatapnya. "Kok kebangun?"
"Ck, ditanya malah nanya balik"
"Nggak ngantuk yang" yunseong meletakkan ponselnya lalu menimpa tubuh minhee dengan kakinya. Kepalanya pun berusaha menyelusup ke leher jenjang sang pacar.
"Hujan ya seong?"
Minhee hampir melenguh saat bibir nakal yunseong mengemut dan menggigiti kulit leher sensitifnya. "Hu um, mantap-mantap yuk"
"Abis kamu jebol aku, malah makin suka minta. Capek tau paginya"
"Ini juga udah pagi hee, besok minggu kan"
Dengan kurang ajar kaki yunseong bergerak menggesek diselangkangan minhee. Selimut bagian atas si cantik sudah tersingkap, perut rata minhee ia rabai.
Yunseong juga tidak tahu, baru pacaran dengan minhee dia bisa tidak tahan dan keblabasan. Dengan mantan-mantannya dulu bisa dia mengontrol diri.
Minhee sudah tak tahan dengan polah kaki yunseong, menyelusup diantara pahanya dan semakin intens menggesek. Pahanya sesekali mengapit kaki berisi itu.
"Emhh-seong"
Meraih tengkuk yunseong dan melumati bibir tebal kering itu. Tanpa melepas pagutan bergairah mereka, yunseong mengubah posisi jadi di atas minhee, selimut sudah pergi jauh dari kasur.
"Nungging ya"
Minhee tanpa menjawab ikut duduk dan melepas semua celananya. Mereka memang sering main tanpa harus telanjang bulat.
Ditamparnya pantat kenyal minhee beberapa kali. "Hee, pelumasku habis"
"Ssshh.. di tas aku ada lotion"
Yunseong segera merogoh ransel minhee mencari senjata.
Persiapan selesai, yunseong memegang perut minhee dan mulai maju melesakkan penisnya. Membuat tubuh minhee sesekali bergetar karena perih dan sesak. Mereka melenguh saat batang besar itu bersarang sepenuhnya.
Yunseong sering bilang ia akan bermain pelan-namun hanya omong kosong. Dia akan langsung menghantam keras dan untungnya selalu tepat.
Minhee menggigiti bantal yunseong menahan desahan berisiknya. Takut membangunkan tetangga kos yunseong. Bisa-bisa digrebek dan dikawinkan, mereka masih sma.
Tak bosan memandangi wajah terlelap minhee yang damai dan cantik. Apalagi setelah mereka berhubungan badan. Ponselnya berdering membuat yunseong menjauhkan tangan dari wajah minhee.
Jungmo menelponnya, memastikan sang pacar tidur beneran pulas baru ia mengangkat panggilan.
"Heh! Nanti ngumpul jam sepuluh!"
"Gue ada kencan sama minhee"
"Pacaran mulu bangsat, inget itu cuma dare! Seminggu lagi waktunya abis"
"Cangkeman"
"Jangan-jangan lo beneran suka ya sama minhee?!"
Jelas pasti, yunseong menatap sedih minhee yang menggumam lucu dalam tidurnya.