dun dun

1K 99 5
                                    






Ruang tamu remang-remang karena yunseong sengaja hanya menyalakan lampu yang dimeja pojok. Minhee dengan balutan jubah tidur yang hampir terlepas sangatlah indah.


Pantat sintalnya sedikit menungging dan sesekali bergerak menunggu dimasuki.


Yunseong mendekat, menyentuh perut rata istrinya lalu naik ke atas-meremas dada menggoda minhee. Belum sempat pria cantik itu mendesah, mulutnya sudah disumpal dua jari besar yunseong.


Bersamaan dengan penis yang masuk ke kerutan sempitnya. Minhee meremat kuat pinggiran sofa yang ia jadikan pegangan.


"Hhh-minhee"


Mata minhee berair saat titiknya terus ditumbuk yunseong. Kakinya pun bergetar, tapi yunseong tak akan mau pindah sebelum klimaks datang.















Menghabiskan 90 menit untuk dua kali pelepasan, pasangan yang baru menikah satu bulan itu asik baring berpelukan diatas sofa. Minhee menyanyikan lullaby dengan suara lembutnya juga mengusap rambut sang suami.


Melirik jam menunjukkan pukul 23, minhee memastikan yunseong pulas dulu baru bangkit. Tangan kirinya mengambil ponsel yang berada dilantai.


Kapten woo


Kak, rapatnya cm 1 jam kan?


Iya, minhee-chan


Kenapa belum berhenti
memanggilku begitu?!


Itu lucu, apa suamimu sudah
diracuni?


:(((


Kasian suamimu
semoga kamu segera sadar


Aku bertahan karena kalian!


Kami tdk memaksa🤔

😭😭😭



Minhee tidak tahu kenapa ketua teamnya begitu. Minhee memakai jas dan kaus putih kesukaannya. Tak lupa masker agar wajahnya tak kentara. Menyelimuti yunseong sebentar dan mengecup kening suaminya.














Sudah senang saat keluar dari mobil, jantung minhee hampir meledak melihat mobil sang suami berada duluan didepan minimarket. Apa yunseong tidak meminum air yang ia ambilkan setelah mereka bercinta tadi? Salahnya juga tidak cek gelas


"Y-yunseong?"


"Kamu mau rapat kan? Aku boleh ikut?"


Minhee hanya diam mencebikkan bibir. Yunseong tersenyum tipis dan mendekat, berbisik ke telinga minhee


"Bisa kamu bohong gini? Kamu bilang udah berhenti sebelum kita nikah? Kenapa?"


Minhee sudah menangis seperti anak kecil, yunseong menarik tangan sang istri masuk ke minimarket. Kasir yang mengenal minhee menuntun masuk walau sempat masuk dengan kehadiran yunseong. Masuk ke salah satu pintu dan terpampanglah ruangan rahasia didalamnya.


Seungwoo dan seungyoun yang sedang mengobrol menoleh. Hangyul juga yang tengah mencukur dagu menoleh dramatis.


"Astaga, kita kedatangan ceo hwang"


Yunseong membungkuk sopan dibalas dua pria tampan itu. Seungwoo tertawa melihat minhee yang bersembunyi dibalik punggung lebar yunseong.


"Aduh gimana nih minhee-chan? Terbongkar sudah"


"Kak!"


Yunseong merangkul bahu minhee. "Saya boleh ikut disini mendampingi minhee?"


"Tentu saja, kita semua sudah saling mengenal" balas seungwoo ramah. Hangyul hanya melambaikan tangan setelah itu lanjut membersihkan bulu jenggot.


"Silahkan duduk pasangan manis, kita hanya tinggal menunggu wonjin saja" -csy














Minhee ikut ke mobil yunseong, urusan miliknya gampang. Raut wajah sang suami datar sekali, minhee tak suka itu.


"Yunseongie"


"Kamu mau berhenti kapan?"


"Aku mau puas duluuu"


"Puas apa? Puas bahayain diri sendiri?"


"Yunseooong"


Jari lentiknya menusuki pipi sang suami. Demi apapun jiwa raganya memang untuk yunseong, tapi diapun menyayangi pekerjaannya. Memang sangat berbahaya, pekerjaannya berhubungan dengan aparat negara juha politik.


"Kamu boleh berhenti kapan aja"


Minhee mendekat berbinar. Sudah mempersiapkan diri jika sang suami minta jatah lagi nanti dirumah.


"Asalkan aku ikut, gabung jadi agen rahasia"







.




End


Aku tahu kalau aku bukan author terkenal, tp tetep ada yang baca tulisan ini kan. Aku pgn ngajak aja
Mari menjadi hwangminist yang baik^^

Energetic | Hwangmini✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang