"Ditulisannya anak saya umur dua belas tahun kan. Jika tidak sibuk membantu suami saya sampai beberapa bulan kedepan, saya tidak akan mencari pengasuh"
Minhee mengangguk, wanita cantik didepannya menghela nafas. "Gini nak, kamu tau kan sekarang kaum kami sudah hidup berdampingan dengan manusia?"
Minhee mengangguk lagi, "pertumbuhan anak manusia serigala lebih pesat. Jangan kaget ya, yunseong penurut kok. Yang saya khawatirin kamu, masih muda banget. Sekolah kamu gapapa?"
"Saya biasa kerja part time kok bu"
"Yaudah, kamu tinggal disini aja. Biar lebih gampang kerjanya"
"Eh?"
Eunbi tersenyum lembut, "gapapa"
••
Minhee sudah rapi memakai seragam dan sepatu. Masih pukul setengah enam, tapi karena mengurus anak nyonya eunbi dia harus bersiap lebih pagi.
"Pagi yunseongie"
"Iya kak"
Minhee tersenyum, kemarin dia sangat kaget saat melihat anak yang akan dia asuh. Yunseong mungkin berumur dua belas tahun, tapi fisik anak itu seperti seumur minhee, tubuhnya bahkan lebih besar dan tegap.
"Masakannya kakak yang buat, habiskan ya"
Yunseong mengangguk, menerima suapan dari minhee. Benar kata eunbi, anak tampannya itu penurut.
Setelah meminum susu, mereka berangkat bersama-dengan yunseong di sekolah khusus.
"Kakak kelas berapa?" Tanya yunseong tiba-tiba dimobil.
"Eum-kelas sebelas"
"Kakak cantik"
"A-apa?"
Yunseong menggendikan bahu lalu keluar saat mobil berhenti. Dijalan minhee tersenyum geli mengingat pujian yunseong.
"Cie abis dipuji cowok"
"Apasih pak supir!"
••
Dua minggu berjalan, tak ada yang aneh. Minhee yang selama ini hidup sendirian, jadi merasa hidupnya lebih ramai. Mungkin karena dirumah yunseong dia berteman dengan pembantu dan koki pribadi disana.
"Kak minhee"
"Iya, yunseongie mau apa?"
"Sepertinya nanti malam akan purnama, kakak nggak pergi kan?"
Kata yunseong sambil menunduk."Memang kenapa kalau purnama? Pergi?" Minhee memang belum terlalu tahu
"Semua pasti pergi kak, papa mama ada, tapi mereka diem aja. Ngebiarin yunseong kesakitan dikamar"
"Kamu sakit setiap purnama?" Tangannya menyentuh pundak lebar sang tuan.
"Iya, tapi paginya ilang kok, kakak temenin aku ya"
"Tentu saja"
Yunseong menatap minhee lalu tersenyum, minhee tersentak ketika melihat perubahan warna sekilas pada mata anak tampan itu. Emas
Semoga minhee tidak menyesal dengan keputusannya.
Sorenya setelah minhee mandi, benar semua orang dirumah besar yunseong pergi. Orangtua yunseong akan pulang tengah malam nanti seingat minhee.
Seketika rasa khawatir datang, yunseong dikamar sendirian!
Minhee menaiki tangga bergegas menuju kamar yunseong. Hati minhee mencelos saat melihat anak tampan itu menggigil dibalik selimut.
Yunseong membalikkan badannya menatapa tajam minhee saat kepalanya diusap. "Kak minhee" desisnya terdengar seperti menahan diri.
Mendengar nada tajam yunseong, minhee menciut. "Kamu baik-baik aja?"
"Nggak kak, tolong aku" seketika wajah yunseong menjadi kesakitan.
Yang membuat suasana makin tegang, mata yunseong berubah warna menjadi emas sepenuhnya. Dia merangsek mendekat ke minhee. Pemuda cantik itu takut dan bergeser menjauh, namun kalah dengan tangan yunseong yang menariknya.
"Y-yunseongie???"
"Bantu yunseong kak"
Minhee melotot saat tubuhnya dibanting, tangannya diikat kesisian kepala ranjang. Tidak tahu kenapa, tapi tubuhnya seperti lemas tak bisa digerakkan.
"Bantu yunseong, yunseong sayang kak minhee"
Anak manusia serigala itu melolong sekali. Merobek piyama minhee. Menjilat bibirnya sendiri melihat keindahan tubuh pengasuhnya.
"Kamu bukan yunseong? Yunseong nggak kaya gini..." Ucap minhee pelan.
"Ini yunseong yang asli kak" tangan besarnya mengusap air mata pemuda cantik dibawahnya.
Mulai melepaskan seluruh pakaiannya. Lalu menindih minhee. Hidungnya mengendusi leher dan pundak putih mulus minhee.
"Yunseongie-jangan..."
Ucapan minhee berhenti, tercekat saat yunseong mulai meraba-mengecup-menelusuri seluruh tubuhnya. Air matanya masih menetes disela respon tubuhnya yang menerima apa yang yunseong lakukan.
"Kakak nggak tau? Aku heat, udah tiga kali sebelumnya aku tersiksa banget. Tapi ada kakak disini, makasih kak. Yunseong sayang sama kakak"
Ucapan lembut yunseong berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan anak tampan itu. Hanya sebentar mempersiapkan lubang minhee, lalu memasukkan penisnya terburu.
Minhee memejamkan mata merasakan sakitnya. Yunseong tak peduli, dia langsung bergerak memaju-mundurkan pinggulnya. Melolong sekali lagi lalu mempercepat gerakan mengincar gumpalan manis kakak cantiknya.
Minhee mulai menggila, apalagi ketika titik nikmatnya ditumbuk yunseong berkali-kali. Desahan hebat keduanya memenuhi kamar.
Yunseong terus menghentak kencang mengejar kenikmatan dari tubuh minhee.
Menelusupkan kepalanya ke leher jenjang minhee. Mencari titik yang tepat, lalu menggigit. Tubuh minhee menegang sesaat lalu berteriak, nikmat sekali hingga orgasme datang, entah yang ke berapa. Yunseong menggeram keras menyusul.
"Kita mate" bisik yunseong lalu ambruk menimpa tubuh minhee. Keduanya lelah.
••
Di sebuah restoran.
"Bin, bagaimana jika yunseong beneran heat lagi malam ini?"
Moonbin menatap heran sang istri, "yasudah?"
"Yasudah kepalamu! Masalahnya aku lupa mengatakan hal ini kepada minhee!"
"Yak! Bagaimana jika minhee diperkosa?!"
Eunbi mencubit lengan sang suami, "pelankan suara kamu bodoh!"
"Oh iya maaf. Tapi tak apa kan, aku mau-mau saja minhee jadi menantu kita. Dia baik dan manis, pasangan manusia udah nggak tabu juga kan"
"Tapi dia masih muda banget moonbin"
"Iyasih, tapi mau gimana. Kalopun terjadi juga udah kelanjur"
Bibir merah eunbi melengkung sedih. Walau dia juga menyukai minhee, tapi tetap saja kasihan, bagaimana kalau yunseong kasar diranjang?
.
End
Buset, mungkin ini bakal jadi chapter terpanjangku😭🤣