mama

2.4K 132 75
                                    

⚠️ yunseong 23th, minhee 33th
Minhee mama tiri yunseong.




.


Semua orang yang datang mulai pergi, menyisakan minhee dan yunseong di tempat sepi itu.


Tangan minhee tak henti mengusap nisan suaminya yang meninggal karena serangan jantung mendadak kemarin malam.


Hwang insung meninggal di usia 47 tahun, padahal sebelumnya tidak menunjukkan gejala sakit. Semua terjadi begitu saja.


Yunseong membuang nafasnya berat, ia pun merasa sedih. Hubungannya dengan sang ayah baik, walaupun tak sedekat kebanyakan orang.


Kaki jenjangnya ia bawa mendekati minhee. Menyentuh pundak sempit sang mama lalu menuntunnya berdiri.


"Yunseong..." suara lirih minhee menusuk hatinya.


"Kita harus pulang, tidak baik berlarut ma. Mendung juga sangat gelap"


Diam saja saat yunseong merangkul pinggangnya berjalan ke arah mobil. Menoleh sekali ke belakang, air mata minhee bahkan sudah tidak mau menetes.



••



Untungnya minhee tidak terpuruk berlama-lama. Tujuh hari sudah kembali ceria dan menebar senyum seperti biasanya.


Hari ini dia ikut yunseong ke perusahaan, menemani putra tirinya itu diangkat menggantikan sang ayah. Keduanya terlihat elegan, dengan minhee yang merangkul lengan kokoh sang anak.


"Semoga kamu bisa menjalankannya dengan baik ya"


"Makasih, ini semua juga berkat dukungan mama"


Mereka melempar senyum sesaat lalu berjalan lagi menuju lift. Diperjalanan pulang, yunseong menyadari minhee seperti menahan sesuatu.


"Ada apa ma?"


"Eum, dua hari ini mama berfikir. Mama ingin kembali tinggal dirumah lama kita dulu"


Yunseong diam, membuat minhee agak takut jika perkataannya membuat pria itu marah. Namu senang rasanya mendengar pertanyaan yunseong, "apa yunseong boleh ikut?"


"Tentu saja! Mama senang mendengarnya"


Minhee terlampau senang sampai tak menyadari jika putra tirinya itu menyunggingkan seringai misterius.


Sesampainya dirumah, yunseong langsung mengurus kepindahan mereka. Tak terlalu banyak mengingat jarak yang dekat dan rumah yang dulu masih terurus dengan baik. Besok pagi mereka bisa berangkat.



••



Yang membedakan rumah baru dan yang lama ini adalah lingkungannya. Rumah baru kemarin letaknya tepat ditengah kota, sedangkan yang ini agak ke pinggir dan tidak padat. Walau hanya berjarak 20 menit, namun perbedaanya begitu mencolok.


Pagi ini minhee begitu semangat memasak sarapan. Memastikan yunseong mendapat gizi yang baik. Apalagi dia sudah lama tak menjalani aktifitas sebagai ibu rumah tangga, minhee tambah antusias.


"Astaga, yunseongie"


"Mama semangat sekali, pagi-pagi sudah didapur"


Minhee terkekeh manis, membiarkan yunseong memeluk perutnya dan mengecup di pipi.


"Kamu kan bakal makin sibuk, jadi mama pastikan kamu makan dengan baik dirumah"


Yunseong mengecup tengkuk minhee sekali lalu beranjak menunggu duduk dikursi. Memperhatikan minhee memasak dengan senyum tampannya.


Energetic | Hwangmini✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang