Sherlock

1.3K 105 9
                                    





Yunseong membunguk mengambil sebuah amplop coklat. Tertutup dan ada tulisan merah huruf m, ia raba itu amplop kosong.


Kasus hilangnya kalung dari museum belum menemukan titik terang, sudah hampir dua minggu.


Yunseong mengajak dua partnernya, changuk dan junho untuk menyelidiki. Mereka sudah datang 3 hari lalu tapi tak membuahkan hasil. Yunseong memaksa dua yang lain, karena ia mendapat surat misterius dibawah pintu apartemennya.


"Ada sebuah mitos disini, apa kaliah tahu?"


Yunseong menggendikan bahu, sedangkan changuk menatap junho antusias.


"Kalian tahu kan pendiri museum ini, katanya beliau masih hidup sampai sekarang"


"Mana ada seperti itu, dia meninggal seratus dua puluh tiga tahun yang lalu" sahut yunseong


Changuk menimpali, "kalau masih hidup berarti sudah tua sekali dong"


"Tidak. Dia tetap pada wujud muda, umur dua puluh lima tahun. Dan katanya lagi, barang yang hilang disini yang menyembunyikan dia juga. Tapi kali ini lama sekali, yang sering satu-dua hari saja"


"Dia jadi hantu, begitu?"
Tanya changuk


"Tidak, ah aku juga bingung sendiri"


"Kalian terlalu banyak membaca fanfiction" komentar pedas yunseong.


"Ah, yunseong ini sulit diajak santai sedikit" keluh changuk, mulai berjalan dengan menyenteri pojok-pojok ruangan dan junho mengekorinya.


Yunseong memilih belok kanan ke arah ruangan patung. Seperti ada yang lewat, yunseong langsung berbalik melihat siluet pria berlari-ia pun menyusul.


Kehilangan jejak, yunseong mengernyit bingung saat sampai ke lorong lantai dua. Ada beberapa pintu, pun isinya barang-barang antik pemiliknya.


Sebuah usapan di pundak kirinya membuatnya menoleh, seorang pria tersenyum manis melambaikan tangan dan masuk ke salah satu pintu.


Yunseong mengikuti, ia terperangah menemukan ruang tamu mewah didalamnya. Pria itu muncul lagi, ia tersenyum dan menggenggam tangan besar yunseong.


"Kau..kang minhee?"


"Iya, aku yang mengirim surat ke tempatmu"


"Apa kau vampir?"


"Tidak, aku pun tidak tahu"


Yunseong terpesona dengan tatapan menghanyutkan nan hangat orang didepannya. Ia pun menurut saat tangannya dirangkul dan dibawa ke ruangan lebih dalam.


Dituntun ke kamar besar nan mewah. Minhee melepas pakaiannya menyisakan kain tipis yang bahkan tak menutupi seluruh tubuh indahnya. Berbaring dengan posisi menantang, memberi kode yunseong agar menghampirinya.


Yunseong melepas mantel tebalnya lalu menaiki ranjang tersebut. Mengecup punggung tangan halus minhee, terasa lembut dan wangi. Terus naik hingga leher, minhee kegirangan disela lenguhannya.


Pahanya digeser melebar, yunseong duduk diantaranya. Jari lentiknya merabai wajah sempurna yunseong.


Kemudian minhee menarik tengkuk pria tampannya, bibirnya mencoba melahap belahan tebal yunseong. Makin sulit karena yunseong langsung mengambil alih, bahkan kepala minhee sedikit diangkat guna memperdalam ciuman mereka.


"Yahhh, hisap terus sayanghh"


Minhee menjambaki rambut yunseong, pria itu mengulum dadanya bergantian. Sesekali menggigit puting merah mudanya membuat minhee makin diatas awan.


Minhee bergerak menggesekkan kelamin mereka agar yunseong segera menyetubuhinya. Bahkan menolak pelonggaran, minhee sudah mengangkang selebar mungkin.


Matanya mengerling nakal melihat ukuran yunseong yang bukan main menggodanya.


"Lihat aku saat masuk, minhee"


Minhee dengan senang hati menuruti, kedua tangan mereka bertaut disamping kepalanya. Tatapan tajam yunseong beradu dengan mata berkacanya, sama-sama memancarkan gairah membuncah.


Yunseong menggertakan gigi, lumayan sulit masuk karena kerutan merah muda minhee masih kering. Tak peduli jika orang dibawahnya kesakitan, yunseong tetap maju dan bernafas lega ketika selesai.


Tubuh minhee ia tarik ke pangkuan. Mereka saling melempar senyum dan melumat bibir satu sama lain sebelum minhee mulai bergerak naik turun. Berpegangan dengan pundak kokoh sang dominan, minhee mendesah keras menikmati sodokan kepala penis yunseong yang begitu dalam.


Masih di lantai satu, changuk dan junho tanpa sadar berseru menemukan kalung yang hilang. Dibawah patung salah satu dewa yunani. Ada sebuah surat bertuliskan 'thank you'


"Bukankan kita pernah mencari disini kemarin?" Tanya junho heran


"Iya, membingungkan sekali"


Mereka berdua panik menyadari yunseong tidak ada.





.

End

Energetic | Hwangmini✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang