Happy reading dan enjoy! Cuman mo bilang, ini part agak gimana gitu,-
****
Beberapa hari telah berlalu....
Rasanya tempat ini terasa damai dan sunyi. Angin berhembus dengan tenang bersamaan dengan suara burung berkicau yang terdengar tidak terlalu ramai. Aroma hutan yang tajam pun tak jarang memasuki indra penciumannya. Gadis berambut coklat itu memejamkan matanya, membiarkan tubuhnya terbaring di atas rerumputan yang halus.
Ia ingin mengistirahatkan dirinya sejenak setelah apa yang ia lalui belakangan ini. Wajahnya terlihat datar, tidak ada sekilas ekspresi pun semenjak kembali dari pencarian Hana waktu itu. Hana telah berhasil kembali dibawa pulang meski dalam keadaan koma. Saat ini pun, pihak medis tengah berusaha sebisa mungkin untuk menyelamatkan Hana dalam melewati masa kritisnya.
Lalu Tenji ....
(Y/n) tidak ingin melihat pemuda itu lagi. (Y/n) benar-benar muak dengan Tenji. Gara-gara pemuda itu pula Azumi berhasil melarikan diri dan membuat segala usaha (Y/n) untuk membuat Azumi kalah sia-sia. Sepertinya, tidak ada kata maaf untuk pemuda itu sama sekali.
"Ini semua melelahkan," gumamnya masih dengan mata yang terpejam rapat.
Tangan kirinya pun masih berada di dalam balutan kain penyangga. Sakura bilang, (Y/n) harus mengistirahatkan dirinya dan jangan terlalu banyak beraktivitas demi mendukung kesembuhan tangannya.
"Entah kapan terakhir kali aku berisitirahat seperti ini."
Semua sudah berlalu cukup lama. Banyak hal yang ia lewatkan serta ia lihat dengan mata kepalanya sendiri. "Sudah sejauh ini, tetapi, pertanyaan konyol ku pun masih belum berakhir. Aku hanya membutuhkan dua jawaban untuk 2 pertanyaan ku yang belum terjawab," ujar (Y/n) sembari kembali membuka matanya. Sekarang, ia malah menganggap pertanyaannya itu adalah hal konyol. Padahal dulu, pertanyaan itu lah yang menjadi tolak balik awal kisahnya.
Manik mata coklatnya itu menatap langit pagi yang cerah dengan beberapa helai daun yang menghalangi cahaya ke arah wajahnya. Ia diam, membiarkan angin sejuk menerpa wajahnya. Sepertinya, ia telah memilih tempat yang tepat untuk berisitirahat.
Hutan ini berada di belakang bukit Konoha. Hutan ini pun terasa sangat sunyi dan jarang dilalui warga. Saat ini pun desa sedang dalam tahap pembangunan kembali. Beberapa bantuan dari luar desa juga Konoha terima berkat hubungan yang baik.
Ia menghela nafasnya sejenak lalu kembali memejamkan mata sayunya. "Mungkin tidur sebentar tidak ada salahnya."
Kepalanya terasa penat begitu juga dengan dirinya. Sebenarnya (Y/n) bisa saja berisitirahat di tendanya, hanya saja di sekitaran tendanya ramai dengan warga-warga yang mengungsi. Mereka terlalu berisik ketika siang hari dan itu benar-benar menggangu istirahatnya.
Namun, sebelum tertidur, (Y/n) sempat memikirkan pertemuannya dengan Naruto, Kakashi, dan Yamato. Mereka bertiga telah pergi meninggalkan desa. Dari kabar yang (Y/n) dapat, Naruto hendak menemui Raikage. Karena Raikage telah memutuskan untuk membunuh Sasuke yang telah menculik adik angkatnya.
Sasuke sudah ditetapkan sebagai Buronan Nasional karena telah menculik Jinchuriki desa Amegakure. Bahkan saat ini nama Sasuke dan rekan-rekannya sudah terdaftar dalam buku Bingo. Sudahlah, (Y/n) tidak mau terlalu memikirkan hal ini sehingga istirahatnya terganggu.
Ia benar-benar membutuhkan waktu untuk berisitirahat. Sejenak (Y/n) terkekeh, mungkin dirinya sedikit berlebihan dalam hal berisitirahat, hanya saja ... mendapatkan waktu untuk dirinya berisitirahat sangat lah minim.
(Y/n) sering disibukkan dengan berbagai misi yang terkadang membuat dirinya tidak sempat untuk memanjakan dirinya. Apa kalian ingat, (Y/n) sangat mencintai dirinya sendiri. Cintai dirimu sendiri, baru lah setelah itu kau cintai orang lain. Begitulah prinsip (Y/n).
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐀𝐓𝐀𝐒𝐇𝐈 𝐍𝐎 𝐌𝐎𝐍𝐎𝐆𝐀𝐓𝐀𝐑𝐈 ; 𝐬𝐡𝐢𝐩𝐩𝐮𝐝𝐞𝐧 ✔︎
FanfictionKisahku belum selesai. Semua masih berlanjut bahkan lebih gila dari sebelumnya. .・。.・゜✭・.・✫・゜・。. |Seluruh karakter Naruto adalah milik 𝗠𝗮𝘀𝗮𝘀𝗵𝗶 𝗞𝗵𝗶𝘀𝗶𝗺𝗼𝘁𝗼 kecuali (Y/n) dan Oc|.