23: Penguasa elemen kristal

2.4K 490 33
                                    

Happy reading semua!

****

Hamparan danau besar terlihat jelas, langit pagi pun mulai terlihat. (Y/n) menghela nafasnya sejenak lalu menatap hamparan danau yang terlihat sangat damai. Sebenarnya, ada sedikit keraguan di dalam dirinya. (Y/n) tidak tau pasti tentang musuh yang akan ia hadapi, jika ia lengah, bisa saja dirinya berakhir seperti Hinata yang hampir tewas karena wanita penguasa elemen kristal tersebut.

"Baiklah, semuanya pergi ke posisi masing-masing!" Kakashi berseru dan diangguki oleh yang lain.

Kemudian, Kakashi, (Y/n), Naruto, dan Sai pergi meninggalkan Shizune, Sakura, Ino, dan Hinata yang akan menyegel Sanbi. Sedangkan Yamato, Kiba, Shino, dan Tenji pun juga sudah pergi ke arah lain untuk berjaga-jaga.

Saat di tengah perjalanan, (Y/n) melirik Naruto dan Sai yang berlari di sebelahnya sedangkan Kakashi di depannya. Ada hal yang ingin ia tanyakan.

"Bisa kah kalian menjelaskan tentang musuh yang akan kita hadapi?" Pertanyaan (Y/n) spontan membuat Naruto dan Sai menoleh.

Sai berdehem lalu mengangguk kecil. "Musuh yang akan kau dan kita semua hadapi adalah pengguna elemen kristal. Dia bisa mengurung dan menjebak apapun itu ke dalam kristalnya sehingga mustahil untuk keluar."

Kening (Y/n) tampak berkerut, berarti, musuh yang akan ia hadapi cukup berat. (Y/n) menghela nafasnya dan kembali fokus ke depan. Ya, sudah lama juga ia tidak melakukan misi seperti ini. Mengingat berbagai hal sudah ia lalui.

"Lalu, tentang anak kecil itu. Kenapa dia menjadi prioritas utama mu, Naruto?" tanya (Y/n) tanpa menoleh.

Alis Naruto tampak tertekuk. Giginya ia gertakan saat otaknya mengingat pertarungan terakhirnya dengan wanita penguasa elemen kristal itu kemarin malam.

"Aku tidak mau dia memilih tempat yang salah untuk berpulang. Aku juga tidak mau dia berakhir seperti ku, sebagai wadah dari Bijuu," jawab Naruto.

(Y/n) menoleh. "Tempat pulang? Maksud mu?"

"Anak itu bernama Yuukimaru dan dia menganggap wanita yang bernama Guren sebagai tempatnya untuk pulang. Dia sudah salah mengartikan perkataan ku tempo hari," jelas Naruto.

"Memangnya, apa yang kau katakan padanya?" tanya (Y/n) kembali menoleh ke depan.

"Aku mengatakan kepadanya kalau tempat di mana ada seseorang yang memikirkan dirimu adalah tempat untuk pulang. Aku mendengar kalimat ini dari petapa genit."

Tak!

Suara kaki (Y/n), Naruto, Kakashi, dan Sai terdengar berpijak pada dahan pohon lalu kembali melompat.

"Kalian fokus lah dengan sekitar." Kakashi berseru dan langsung diangguki oleh mereka bertiga.

Setelah berlari dan melompati dahan pohon cukup jauh, akhirnya Kakashi menyuruh timnya untuk berhenti di tepi sungai. Ia memprediksi kalau Guren akan muncul di sekitaran daerah ini.

Kakashi menatap tiap anggota timnya secara bergantian. "Ingat, jangan ada yang lengah atau bergerak tanpa perhitungan!" seru Kakashi dan di angguki mereka semua.

"Baiklah, ayo per-"

Perkataan Kakashi harus terhenti saat mendapatkan serangan dadakan. Spontan (Y/n) melompat untuk menghindari serangan pria bertubuh besar dari udara tersebut. (Y/n) melayangkan tubuhnya di udara lalu mendarat di atas air. Ia memfokuskan cakra pada kakinya untuk menjaga keseimbangannya. Keningnya berkerut, lalu ia menatap tajam pada pria bertubuh besar itu.

Pria itu terlihat mengerikan. Kelopak matanya terlihat berlapis, pupil matanya kecil, tubuhnya besar serta bungkuk, dan tulang rahang yang terlihat jelas. "Apa dia salah satu partner wanita bernama Guren itu?" tanya (Y/n) dan di angguki oleh yang lain.

𝐖𝐀𝐓𝐀𝐒𝐇𝐈 𝐍𝐎 𝐌𝐎𝐍𝐎𝐆𝐀𝐓𝐀𝐑𝐈 ; 𝐬𝐡𝐢𝐩𝐩𝐮𝐝𝐞𝐧 ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang