[Aku mutusin untuk ngerubah ending cerita ini karena aku kurang puas dengan endingnya. Jadi aku harap kalian dengan sukarela untuk membaca ulang karena ada yang aku ubah dan aku tambah. Part ini mungkin panjang, jadi sabar-sabar ya ngebacanya:]
Happy reading terakhir dari aku untuk cerita ini ❤️
Nikmati dengan baik dan jangan di skip-skip🌸
***
Mugen Tsukuyomi memang berhasil dilancarkan, tetapi, Naruto bersama timnya berhasil mengalahkan Kaguya -dalang dari perang- dan membatalkan jutsu Mugen Tsukuyomi.
Kini, perang telah usai. Setiap pengorbanan yang diberikan telah terbayarkan dengan kemenangan. Semuanya bisa kembali pulang ke rumah masing-masing dan mengenang mereka yang telah gugur.
(Y/n) membuka matanya. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali dan mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya. Rekan-rekannya yang masih hidup tampak masih menyesuaikan dengan kondisi mereka masing-masing.
Ia mengusap wajahnya pelan, lalu menghela nafas dan bibirnya tampak melengkung ke bawah. Dirinya benar-benar lega saat ini, tetapi, ada sesuatu yang tidak bisa diterima oleh otaknya. Karena untuk mendapatkan ini semua -kedamaian yang didambakan- ia harus rela melihat banyak rekannya yang gugur. Namun, ketika ia masih bisa melihat rekan-rekannya masih bernyawa hidup, itu adalah satu kelegaan yang dapat dirinya terima.
Dan sepertinya, sudah saatnya ia untuk pulang.
Pulang ke tempat yang seharusnya.
***
Setelah melakukan perjalanan selama berhari-hari menuju desa Konoha, Akhirnya rombongan Shinobi desa Konoha tiba di depan gerbang desa Konoha. (Y/n) menatap lurus pada gerbang desanya. Di sana warga-warga berdiri untuk menyambut kepulangan orang yang mereka nanti.
Apa Kureina dan Konohamaru juga menanti kepulangannya? (Y/n) tidak melihat mereka dari tempat ia berjalan.
Dengan dada yang berdegup kencang, (Y/n) tetap melangkahkan kakinya beriringan dengan teman-temannya yang berjalan di sampingnya. Ia terus melangkah hingga kakinya terhenti ketika melihat sosok Kurenai yang berdiri bersama Konohamaru. Namun, ada yang berbeda.
Kurenai tampak menggendong seorang bayi di dalam pelukannya.
"Kau baik-baik saja?"
(Y/n) tersentak kala Chouji menanyainya dan ia hanya mengangguk kecil. Kemudian ia kembali melangkah hingga pada akhirnya ia benar-benar tiba di depan Kurenai dan Konohamaru yang tampak menyambutnya dengan wajah yang lega.
(Y/n) sempat tak bergeming. Beberapa waktu yang lalu ia berpikir kalau kisahnya sudah benar-benar berakhir dan bebas. Ia pikir ia sudah pulang. Namun, inilah tempat ia pulang yang sebenarnya. Kureina dan Konohamaru adalah tempat (Y/n) untuk berpulang saat ini. Ia sudah tiba di rumahnya.
"Aku pulang." Kata-kata itu terucap dengan lirih usai berdiam cukup lama bersamaan dengan suara yang sedikit bergetar.
(Y/n) masih tak menyangka kalau ia masih bisa menepati janji kepada Kurenai untuk pulang dalam keadaan hidup dan bukan sebagai mayat.
Kurenai mengulas senyumannya dan mengelus pundak (Y/n) menggunakan tangan kanannya. "Senang kau pulang."
(Y/n) mengalihkan pandangannya dari Kurenai ke bayi yang ada di dalam gendongan Kurenai. Wajah Bayi itu tampak masih memerah, rambutnya tebal, dan matanya tertutup. "Dia sepupu baru mu. Namanya Mirai, Mirai Sarutobi. Kau mau menggendongnya?"
(Y/n) tersentak dan ia tampak mengangguk dengan kaku. Dengan pelan Kurenai mengalihkan Mirai kecil kepada (Y/n). Saat Mirai kecil sudah berada di dalam gendongannya, kedua mata (Y/n) berbinar. Semua suara ricuh yang memasuki indra pendengarannya ia abaikan karena perhatian (Y/n) sudah teralihkan pada bayi kecil di dalam gendongannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐀𝐓𝐀𝐒𝐇𝐈 𝐍𝐎 𝐌𝐎𝐍𝐎𝐆𝐀𝐓𝐀𝐑𝐈 ; 𝐬𝐡𝐢𝐩𝐩𝐮𝐝𝐞𝐧 ✔︎
FanfictionKisahku belum selesai. Semua masih berlanjut bahkan lebih gila dari sebelumnya. .・。.・゜✭・.・✫・゜・。. |Seluruh karakter Naruto adalah milik 𝗠𝗮𝘀𝗮𝘀𝗵𝗶 𝗞𝗵𝗶𝘀𝗶𝗺𝗼𝘁𝗼 kecuali (Y/n) dan Oc|.