(Y/n) terlihat bingung, pasalnya ia sudah berkali-kali mengetuk pintu rumah kediaman pamannya, tetapi Kurenai tidak kunjung membuka pintu. Karena merasa khawatir, (Y/n) langsung memutuskan untuk menrobos masuk dan menghampiri kamar pamannya yang pintunya terlihat sedikit terbuka.
Saat manik matanya menangkap sosok Kurenai yang menggunakan dress merah gelap tengah menghadap ke balkon ia menghela nafasnya lega.
"Kau sedang apa, bibi Kurenai?" tanya (Y/n) dan membuat lamunan Kurenai buyar.
Kurenai berbalik dan menatap (Y/n) yang mulai melangkah masuk. "Entahlah, aku merasa tidak enak dan teringat dengan Asuma," jawab Kurenai sembari tertunduk cemas. Dadanya berdetak dengan sangat cepat.
(Y/n) yang melihat kekhawatiran di wajah bibinya itu tersenyum kemudian membawa Kurenai untuk duduk. "Jangan terlalu banyak pikiran bibi, kau itu sedang mengandung dan setahu ku itu tidak baik untuk kesehatan mu atau pun kandungan mu. Aku yakin, paman pasti baik-baik saja karena dia tidak akan tewas semudah itu," ucap (Y/n) penuh keyakinan.
Kurenai terdiam dan setelah itu mengangguk kecil. Saat (Y/n) melihat wajah Kurenai, tiba-tiba ia pun merasakan sesuatu yang mengganjal. Berbagai pikiran negatif datang menghantui pikirannya. Tetapi dengan cepat ia tepis.
"Baiklah, ini sudah jadwal mu minum vitamin." (Y/n) berceloteh berusaha agar membuat Kurenai sedikit tenang.
Setelah itu (Y/n) berjalan ke arah nakas dan mengambil satu botol vitamin serta segelas air yang sudah tersedia. "Ayo di minum, setelah ini kau hati-hati di rumah ya, Bibi. Aku ingin pergi berlatih setelah ini," ucap (Y/n) penuh perhatian.
Karena sebelum pergi menjalankan misi, Asuma sempat menitipkan pesan padanya untuk menjaga Kurenai yang sedang mengandung. Saat mendengar kabar Kurenai mengandung kala itu, (Y/n) benar-benar senang. Dia akan segera memiliki adik lagi.
Setelah Kurenai selesai meminum Vitamin nya, (Y/n) tersenyum dan setelah itu ia berpamitan pada bibinya. Ia berjalan keluar dari rumah Asuma dan sempat berpapasan dengan Konohamaru yang hendak melangkah masuk di ambang pintu.
"Ada apa kau ke sini?" tanya (Y/n) dengan nada mengintrogasinya.
Konohamaru mendecak lalu bersidekap dada. "Aku mau numpang makan. Kau kakak yang kejam sehingga lupa memasak untuk ku, huh!" tutur Konohamaru kesal dan berlalu masuk.
Di ambang pintu, (Y/n) hanya menggaruk pipinya kikuk. Ah iya, ia lupa memasak karena terlalu sibuk dengan urusannya di kantor Hokage tadi.
Setelah itu, (Y/n) berlalu pergi menuju tempat latihannya. Tempat latihan yang sering dipakainya adalah tempat berlatih timnya dulu. Sekitar beberapa menit, akhirnya ia sampai di sana.
Untuk kesekian kalinya saat ia menapaki kaki nya di sini, ia selalu teringat dengan suana berlatih timnya dulu. Banyak kerinduan yang tertanam di dalam diri (Y/n). Mulai kerinduannya pada keluarganya dan timnya.
(Y/n) menghela nafasnya sejenak lalu mendongak menatap langit siang. Angin berhembus cukup kencang dan sepertinya menandakan akan segera turun hujan. Ia memejamkan matanya sejenak, membiarkan setiap anak rambutnya berterbangan dan setelah itu ia membuka matanya kembali. Lalu kepalanya menunduk dan menatap ikat kepala ninja Konoha miliknya yang ia kalungkan di lehernya.
Dengan segera ia melepas ikatannya dan beralih mengikatnya di kepalanya. Mungkin begini lebih baik. Merubah penampilan bukanlah sebuah masalah.
Setelah itu, (Y/n) langsung memutuskan untuk berlatih. Latihan yang akan ia lakukan hari ini adalah untuk memperbaik teknik telefortasinya. Ia kembali memejamkan matanya dan sudah mulai memfokuskan pusat cakranya pada seluruh tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐀𝐓𝐀𝐒𝐇𝐈 𝐍𝐎 𝐌𝐎𝐍𝐎𝐆𝐀𝐓𝐀𝐑𝐈 ; 𝐬𝐡𝐢𝐩𝐩𝐮𝐝𝐞𝐧 ✔︎
Fiksi PenggemarKisahku belum selesai. Semua masih berlanjut bahkan lebih gila dari sebelumnya. .・。.・゜✭・.・✫・゜・。. |Seluruh karakter Naruto adalah milik 𝗠𝗮𝘀𝗮𝘀𝗵𝗶 𝗞𝗵𝗶𝘀𝗶𝗺𝗼𝘁𝗼 kecuali (Y/n) dan Oc|.