19: Shinobi baru

2.8K 595 109
                                    

Happy reading!

****

"Titik tempat persembunyian Orochimaru sudah hampir diketahui. Kini pun, Anbu yang mengirim informasi ini telah tewas dan aku akan mengirim Kakashi serta tim delapan untuk mengurus ini semua." Tsunade berucap dengan serius seusai membaca gulungan pesan yang baru saja ia terima dari sebuah burung elang.

(Y/n) mengelus dagunya lalu beralih bersidekap dada. "Jika seorang Anbu tewas, maka dia tidak akan meninggalkan jasadnya demi mengamankan informasi desa, apa itu benar?"

Kakashi menganggukki pertanyaan (Y/n) dan menepuk kepala gadis itu pelan. "Kau benar, jika saja jasadnya dibiarkan begitu saja, maka musuh akan dengan mudah mengorek informasi. Ini salah satu peraturan yang sudah diterapkan," imbuh Kakashi dengan nada bicaranya yang datar.

"Tetapi, kenapa jasad kedua orang tua ku masih utuh dan sempat dimakamkan?"

Pertanyaan polos itu keluar dari mulut (Y/n) dan hal itu sempat membuat Tsunade berdecak.

"Saat orang tua mu tewas, ada aku di sana. Aku langsung mengamankan jasad mereka berdua," jawab Kakashi dan (Y/n) ber-oh ria.

"Baiklah, untuk misi kali ini aku serahkan pada mu, Kakashi. Saat ini pun tim tujuh dan tim sepuluh masih beristirahat setelah menjalankan misi penyerangan Hidan dan Kakuzu anggota Akatsuki beberapa hari yang lalu. Sekarang, kau boleh pergi, Kakashi," ucap Tsunade.

Kakashi menganguk kecil lalu menunduk hormat dan berbalik pergi meninggalkan Tsunade, (Y/n), dan Shizune. Kini (Y/n) menatap Tsunade dan mengeluarkan sebuah gulungan. (Y/n) sudah mulai menjalankan misi dan ia barusan saja kembali dan hendak melapor.

"Ini hasil laporan misi ku. Sejauh ini, tahanan yang dikirim ke pula Redaku masih aman meski masih ada yang suka memberontak atau mencoba kabur," ucap (Y/n).

Tsunade mengangguk lalu mengambil gulungan pemberian (Y/n) dan membacanya. Sesuai membacanya ia kembali menggulung gulungan tersebut dan menumpuknya di atas gulungan lain.

Tsunade berdehem lalu menopang dagunya menggunakan kedua tangannya yang sudah ia tautkan. "Bagus, sepertinya kau sangat cocok untuk bekerja di devisi keamanan desa ketimbang membantuku mengurus dokumen. Ku harap kau bisa meningkatkan kinerja mu," puji Tsunade dengan senyuman tipisnya.

"Tsunade-sama, saya permisi." Shizune berpamitan saat ia menyadari kalau babinya -Tonton- belum diberi makan. Shizune berjalan keluar meninggalkan mereka berdua.

"Terimakasih untuk pujian mu, Tsunade-sama. Baiklah, apa setelah ini aku mendapat cuti?" Ini pertanyaan wajar.

Karena Tsunade, jarang memberi (Y/n) waktu cuti.

Tsunade menggeleng pelan. "Sebenarnya aku ingin memberi mu cuti. Hanya saja, aku ada misi ringan untuk mu."

(Y/n) berdecak lalu menyugar rambut sebahunya itu ke belakang. Matanya menatap Tsunade malas. "Apa?"

"Ada seorang Shinobi baru di desa Konoha dan dia akan tiba siang ini. Aku menyerahkannya padamu untuk kau ajak keliling desa dan mengenalkan beberapa tempat penting di Konoha," jawab Tsunade.

Kening (Y/n) berkerut, alis nya tertukik tajam. "Apa tidak ada misi yang lebih baik dari itu? Memangnya aku pemandu wisata apa?" tanya (Y/n) dengan nada memprotesnya.

Tsunade berdecak lalu menyandarkan punggungnya. "Misi tetaplah misi dan ini permintaan langsung dari Shinobi tersebut dan kau tetap mendapatkan bayaran yang setimpal."

"Apa dia perempuan atau laki-laki?"

"Laki-laki."

"Sial, baiklah, aku akan pulang dan beristirahat sebentar," ucap (Y/n) sembari berbalik dan berlalu pergi.

𝐖𝐀𝐓𝐀𝐒𝐇𝐈 𝐍𝐎 𝐌𝐎𝐍𝐎𝐆𝐀𝐓𝐀𝐑𝐈 ; 𝐬𝐡𝐢𝐩𝐩𝐮𝐝𝐞𝐧 ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang