Tiga Puluh Tiga

920 96 9
                                    

Selama perjalan, keempat gadis cantik itu selalu bercerita tentang keseruan mereka selama berpesta semalam itu. Apalagi lisa, diantara keempat member, lisa lah yang paling antusias.

"Stop!, Sudah cukup kita tertawa. Sekarang pikirkan bagaimana caranya untuk membuat alasan yang masuk akal agar kita sampai di dorm nanti tidak ditanyai lebih jauh." Ucap jisoo.

Jennie mengangguk. "Benar!, Apa yang harus kita lakukan saat ditanya nanti. Tidak mungkin kan kita menjawab keadaan sebenarnya? Yang benar saja."

"Eonnie aku punya alasan yang sangat jelas, tapi kalian jangan marah."

Mereka bertiga menengok kearah lisa, agak tidak yakin sebenarnya, ya tapi mau apalagi.

"Apa?"

Lisa menghembuskan nafasnya sebelum dia bicara. "Sebaiknya kita jujur saja." Ucap lisa.

Jennie melotot. "Apa yang aku pikirkan benar ternyata. Otakmu memang benar benar cerdas lisa, bagaimana kita jujur? Yang ada kita akan diusir. Sudah cukup kita melanggar aturan." Jawab jennie

"Dengarkan aku dulu eonnie, kita jujur hanya soal pergi kevilanya saja. Soal bangtan jangan disangkut pautkan, aku juga tidak berani jika bangtan ikut dikaitkan dalam alasan kita."

"Menurutmu saja lisa. Jangan beri alasan yang bodoh seperti itu, bilang saja sendiri jika kamu berani."

"Aku sudah katakan dari awal bukan, aku hanya memberikan usulan, seharusnya kalian jangan marah seperti itu."

"Alasanmu membuat kita emosi." Jawab jennie kesal.

"Masih untung aku yang memberi alasan, bagaimana jika chae yang memberi alasan? Akan hancur pasti."

Tanpa banyak bicara lagi, dengan segera rose menggeplak sebelah tangan lisa.

"Apa katamu?"

"Apa?"

Jennie menggenggam tangan jisoo. "Eonnie kepalaku mulai pusing, tolong hentikan mereka sebelum mobil ini ikut serta." Ucap jennie.

Menurut jennie adalah mobilnya ikut bergerak karena pergerakan dari kedua maknae nya itu.

"Kalian berdua sudahlah, bukannya memberi usulan alasan ini malah ribut." Tegas jisoo.

.

"Jika mereka sudah datang, suruhlah langsung masuk ke dalam dorm. Aku akan menyusul mereka, jangan kasih tau mereka jika aku akan datang." Perintahnya.

Yang diperintah itupun langsung menyanggupi perintah dari bosnya, bisa apa mereka tanpa bosnya.

"Baik bos." Ucap yang satunya.

Dia menyenggol lengan kanan temannya. Mereka berjumlah 3 orang, sama seperti yang semula. Namun yang akan menyampaikan hanya 1 orang saja, menjaga terjadinya keributan didalam sana nanti.

"Kamu yang nyetir ya, kita gantian." Ucapnya.

"Baiklah."

.

Sementara disana, mobil keempat gadis itu baru saja menghentikan lajunya tepat didepan dorm mereka.

Mereka belum tau bahwa atasannya sedang mengirim seseorang untuk memberitahu sesuatu pada mereka.

"Terimakasih pak, tolong buka bagasinya." Ucap jisoo.

Tidak hanya keempat gadis itu saja yang turun, sopirnya juga ikut turun untuk membantu mengeluarkan koper dan barang barang yang lainnya.

"Ini saya simpan disini saja ya, barangnya sudah saya keluarkan semuanya." Ucap sopirnya.

Jennie mengangguk. "Terimakasih pak, hati hati dijalan ya."

[4] SEPECIAL FANBOY // END.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang