Tiga Puluh Empat

832 89 0
                                    

📍Dorm Blackpink.
Beberapa jam kemudian....

Setelah mereka rasa cukup untuk istirahat, akhirnya satu persatu dari 4 member itu sudah mulai bangun, kecuali lisa.

Lisa masih membutuhkan istirahat, karena setelah jisoo memutuskan untuk tidur. Lisa malah mengeluarkan air matanya, entahlah kenapa pikirannya malah melambung jauh kepada hubungan mereka berdua ( jungkook-lisa) nantinya. Apakah ini sebuah petanda bahwa lisa memang harus benar benar jujur? tapi pada saat lisa akan jujur, situasi tidak mendukungnya, ada saja halangannya.

"Lisa-ya, akan tetap tidur atau ikut turun?" Ucap jisoo.

Telinganya memang mendengar, tapi sayangnya lisa hanya melenguh tanpa menggerakan badannya.

"Baiklah, jika kamu bangun langsung turun saja."

Jisoo mulai melangkahkan kakinya untuk keluar kamar, melihat kesisi kamar sebelah. Melihat apakah rose dan jennie sudah bangun atau belum.

Ternyata setelah jisoo memastikan dengan membuka pintu kamarnya, dua orang itu masih bergulat dengan mimpinya.

Kebiasaan jisoo setelah bangun paling awal biasanya sedikit menyiapkan makanan untuk member dan dirinya makan, atau mempersiapkan dirinya untuk menghadapi hari.

Karena ketiga membernya belum bangun, jisoo berinisiatif untuk membuat makanan saja. Orang yang namanya bangun tidur pastilah akan langsung mencari makanan karena lapar, bukan mandi terlebih dahulu. Itu sebabnya jisoo ingin membuatkan makanan untuk member.

.

Jisoo sudah siap dengan peralatan dapurnya plus clemek yang dia kenakan, tapi barusaja dia akan mulai, gangguan terus membuat jisoo risih. Pekerjaan yang awalnya akan dia kerjakan harus kembali tertunda karena ketukan di pintu utama, dengan terpaksa jisoo harus membukanya dulu.

"Terus saja kalian mengetuk pintu dan tidak membiarkan aku mengerjakan pekerjaanku!." Oceh jisoo.

Kakinya terus melangkah kearah pintu utama dorm, tapi mulutnya tidak bisa berbohong. Mulutnya terus saja mengeluarkan sumpah serapah untuk orang yang terus mengetuk pitnu utama dorm. "Aishh!"

Cklekk.

Suara pintu yang dihasilkan oleh tangan jisoo memang sedikit agak kasar karena jisoo sendiri sedang kesal.

"Oh? Jisoo? Aku pikir jennie." Ucap manajernya.

Ternyata yang datang itu adalah manajer blackpink, tapi jisoo sama sekali tidak peduli. Dan sumpah serapah pun masih terus keluar.

"Kenapa kalian terus mengganggu pekerjaanku oppa? Pertama bawahanmu yang mengganggu pekerjaanku, dan sekarang kamu?" Ucap jisoo kesal.

Manajernya menaikan sebelah alisnya bingung!. Apa ini pantas disebut penyambutan seorang manajer? Jisoo sama sekali tidak ada sopan sopannya pada manajer.

"Dimana letak sopan santunmu sooya? Aku ini manajer, manajer kalian!" Ucap si manajer.

Jisoo mengangguk. "Ya!, Tapi aku kesal! Kesal karena kalian terus membuat pekerjaanku terganggu." Jawab jisoo.

"Pekerjaan apa yang sedang kamu lakukan memangnya? Sepenting itukah pekerjaanmu sampai tidak sopan pada manajer sendiri?" Tanya si manajer.

"Tentu saja penting! Karena pekerjaanku menyangkut tentang perut."

Si manajer menaikkan sebelah alisnya. "Tiga member yang lainnya?"

"Kamu pasti tahu sendiri mereka itu bagaimana." Jawab jisoo.

"Jennie?"

"Oppa!, Mungkin saja dia sedang tidak mau memasak, maka dari itu dia tidak ikut turun kedapur."

[4] SEPECIAL FANBOY // END.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang