Tiga Puluh Satu.

947 96 4
                                    

Vote, komen, and enjoy reading.

°°°

Hari ini adalah beberapa minggu setelah rencana lisa dan jungkook untuk mempertumukan sisa member groupnya masing masing. Beberapa minggu juga setelah blackpink selesai dengan comeback stage the album mereka.

Lisa bisa merasakan kegelisahan yang jennie rasakan. Bukan hanya rasa kegelisahan untuk menemui member bangtan, tapi jennie juga gelisah karena harus berbohong pada manajer mereka, dimana keadaan sekarang mereka harus keacara pesta yang bangtan adakan secara diam diam.

Jika mereka berempat ketahuan, matilah mereka diancam manajernya untuk tidak bertemu bangtan lagi, atau bahkan lebih?.

"Lisa, kamu yakin semua ini akan baik baik saja?" Tanya jennie.

Lisa yang semula sedang memasukan sesuatu kedalam tasnya, tapi sedetik kemudian lisa menolehkan kepalanya kearah jennie.

"Jika kalian bermain bersih, maka kita akan baik baik saja. Lagipula aku juga sudah bermain diam diam dengan jungkook, buktinya aku baik baik saja." Jawab lisa.

Ya lisa benar, hubungan lisa dan jungkook sudah berjalan selama 2 bulan dan lagi jungkook sama sekali tidak mengetahui tentang rahasia yang lisa sembunyikan.

"Dia benar jen, jika kita berlagak baik baik saja, maka semua juga akan baik baik saja." Timpal jisoo.

Rose datang dari arah kamarnya. "Sudah siap semuanya? Ayo kita berangkat, bukankah acaranya akan dimulai sebentar lagi? Iyakan lis?" Tanya rose.

Lisa mengangguk. "Eonnie, tenanglah." Ucap lisa.

"Huftt, baiklah."

.

"Kalian cukup awasi mereka!. Jangan membuat mereka merasa diikuti, mainlah dengan rapi."

Orang yang ditugaskan oleh bossnya itu langsung mengangguk, lalu dengan segera mereka menjalankan aksi membuntuti keempat member blackpink.

"Baik tapi tegas." Ucap salah satu dari mereka.

"Ya, itulah sikap bos. Tapi bukankah bos besar kita lebih ganas? Lebih baik dimarahi oleh bos yang ini daripada di marahi bos besar kan?"

Mereka barjumlah 3 orang. Tiga orang itu bukan berarti orang sembarangan juga, mereka juga bisa diibaratkan tangan kanan si boss jika soal beginian. Apalagi soal membuntuti idol.

"Kalian bisa diam tidak?" Tanya satu orang lagi yang ditugaskan untuk menyetir mobil mahal itu.

Dua orang yang tadi sibuk mengoceh, tiba tiba saja langsung berhenti karena mendengar suara cukup kencang orang itu.

"Kalian mau kita kehilangan arah mobil mereka hanya karena ocehan kalian, dan berujung dimarahi bos?"

Dua orang itu menggeleng. "Yasudah, maafkan kami." Ucap salah satu dari mereka.

°°°

Bisa mereka berempat lihat, lampu lampu memang menyala. Tapi bedanya, suasananya cukup sepi walaupun didalam sana ketujuh pria sedang mengatur barang yang harus dipersiapkan suapaya pesta cukup meriah.

"Langsung masuk?" Tanya rose.

Lisa menggidikkan bahunya. "Entahlah, kita coba saja."

Mereka memasuki area rumah yang disewa untuk kelangsungan pesta diam diam ini. Bisa dibilang villa juga sih, ya begitulah.

Lisa beberapa kali mencoba untuk memencet tombol bell didekat pintu masuk villa yang disewa, lalu muncullah jhope yang membuka pintunya.

"Oppa, apakah kita malam ini akan aman?" Tanya lisa hati hati.

[4] SEPECIAL FANBOY // END.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang