Romantic

8.6K 1.2K 185
                                    

Mingyu tidak main-main saat menyanggupi permintaan Junhui untuk perayaan malam ini. Lounge tempat kerja Minghao, ia ubah demi penjamuan kerabat dekat kedua belah pihak dalam acara publikasi hubungan tuan terkenal kita, Chef Wen.

Seluruh kru restaurant ia liburkan. Diganti dengan tim yang lain karena  mulai dari maitre d'hotel sampai sous chef kini berkumpul sebagai bagian dari keluarga besar Jun yang sudah lama bekerja dengannya.

Begitu pula dengan Minghao.

Tak lupa ia undang seluruh rekan kerja di samping keluarga yang datang hari ini.

"Calonmu yang menyiapkan ini semua?"

Tanya pria tua yang mengekor di belakang sosok namja manis berambut mullet. Sontak dibalas anggukan bangga, terlebih saat maniknya menangkap siluet orang yang dimaksud.

"Dia di sana, ayah."

"Wah..
Kau pelet apa manusia seperti itu, hyung?"

"Rere, adik tiriku sayang.. jaga ucapanmu, okay?"

"Tapi bunda juga kaget loh, Haohao.
Bunda kira wajahnya akan keriput atau kepalanya botak.. secara, kau bilang kan umurnya 35-"

"Bibi, perlu Hao peringatkan untuk jaga mulut juga seperti Rere anakmu?"

"Shh.. sudahlah.
Hao, panggil dia bunda.
Kau lupa aku sudah menikah dengannya?"

"Never."

"Ck. Kalau begitu berhenti cemberut.
Calon menantuku sedang berjalan ke arah sini."

Minghao hampir saja menjerit senang kala ayahnya dengan acuh berkata demikian.

Benar memang. Sosok tampan dalam balutan pakaian formal dan tatanan rambut menawan berjalan dengan senyum ramah ke arah mereka.

Tidak ada yang tau bagaimana gugupnya Junhui saat memperkenalkan diri secara resmi. Berbincang sebentar sebelum mempersilahkan keluarga pasangannya untuk duduk di tempat yang telah disiapkan, kemudian dengan sopan meminta Hao untuk bicara dengan alasan acara akan segera dimulai.

So, disinilah mereka.

Dari pojok ruangan yang mengarah pada lorong, seluruh isi lounge dapat terlihat jelas bagaimana 20 lebih set meja bundar dengan masing-masing 4 kursi dipenuhi tamu yang hadir.

Terdapat satu undakan agak tinggi yang membuat lantai di dekat kaca besar lounge menjadi seperti panggung yang mana nanti disanalah Jun dan Minghao mengambil posisi.

"Okay. Briefing. Huft. Aku gugup sekali."

"Kkk~ kau kelihatan keren, sayang. Jangan pasang wajah takut seperti ini.."

"Bukan takut.
Aku hanya.. kau tau, aku selalu bekerja di balik layar. Jadi kalau berdiri di sana.. kenapa rasanya seperti super star?"

"Yaah.. memang desain ruangannya agak berlebihan.
Ngomong-ngomong, dimana Mingyu?"

"Ada. Tuh Wonwoo sama anak-anak sudah di sana. Mungkin dia sedang telpon atau-"

"Junhui-ssi."

Obrolan keduanya terinterupsi.

Minghao sedikit mengernyit kala mendapati seorang pria yang sedikit lebih pendek darinya menghampiri dengan senyum manis.

A chef.

Dalam sekali lihat, Minghao tau pria cantik ini adalah rekan satu profesi kekasihnya.

Mungkin itu yang menjadi sebab Jun tak keberatan kala diinterupsi di ruang privasi.

"Appetizer sudah siap.
Kau bisa mulai acaranya sekarang."

"Ah.. as always, Jisoo-ya.
Aku tidak pernah kecewa dengan spesialisasi banquet tim mu."

✓Black and White [JunHao MxM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang