Thanks

6.7K 1.1K 147
                                    

Dari segala macam permasalahan pasangan, kau tau apa yang paling sulit dipecahkan?

Internal.

Mungkin faktor eksternal seperti perselingkuhan atau lingkungan memiliki pilihan untuk bertahan atau tinggalkan.

Dengan risiko yang sama beratnya.

Tapi ketika masalah datang dari dalam diri melibatkan perasaan, kepribadian, terkuaknya sifat asli pasangan,

Kau tidak punya pilihan untuk pergi karena sudah janji untuk berada di sisi apapun kondisi. Kecuali ketika ego sudah mendominasi.

Makanya Junhui mengalah.

Ia tau pria dengan posisi atas sepertinya sama sekali tidak cocok untuk menurunkan ego apalagi di hadapan makhluk tak berdaya macam submisif.

Namun sekali lagi, ia sudah janji.
Di depan pendeta, dengan kitab suci, ia menyanggupi untuk menjalani hidup dan mati bersama sang istri.

Ia sudahi aksi saling diam selama di rumah dalam 30 hari belakangan.

Sedikit demi sedikit bersuara. Meski canggung sempat tak dapat balasan, ia tidak menyerah.

Karena tau hanya komunikasi sebagai solusi dari permasalahan mereka.

"Hotel Mingyu yang di Singapore meraih penghargaan belakangan ini. Keren, ya?
Kau mau kesana? Kita liburan-"

Tidak didengar.

Minghao malah mengeratkan selimut seraya memejamkan mata rapat seolah pura-pura tidur.

"A-ah. Benar juga. Ayahmu tidak bisa kesini nanti. Apa aku izin kerja saja, supaya bisa menemanimu?"

"..tinggalkan aku sendiri."

"Kemudian pulang dan menemukanmu pingsan di kamar mandi?"

"No."

"Atau tertidur di lantai kamar.. bayi?"

"..maybe."

"Pergi tanpa bilang-bilang?"

"Kau tau waktu itu hujan."

"..yah."

"Anakku kebasahan di luar sana."

Tau, Junhui lebih dari tau bagaimana hancur hati seorang ibu yang kehilangan anak makanya tak mudah kembali bangkit karena perasaannya belum berubah.

Problem internal yang mereka alami terlalu berat.

Berat sebelah maksudnya.

Hey.

Kenapa Minghao bertingkah seakan dia lah yang paling sedih kala tau sang anak ternyata tak berkembang dan harus 'dibuang'?

Kenapa dia bertingkah seakan Jun bukan lah bagian dari calon orang tua si bayi?

Kenapa dia.. tak melihat bagaimana lingkar hitam di bawah mata Jun menandakan bekas sembab dan kurangnya tidur beberapa hari terakhir?

"Kau sibuk dengan dirimu sendiri, ya kan Haohao?"

"...?"

"Mianhae.
Harusnya waktu itu aku tidak memintamu untuk jangan menangis."

"Apa yang-"

"It's okay to cry.
Sekali, dua kali, tidak masalah.
Dari pada tidak sama sekali dan malah murung tiap hari.

Kau tau?
Aku muak melihatmu begini."

Wen Junhui.
35 hampir 36 tahun.
Brengsek.

Tidak ada ucapan apa-apa lagi setelah murka si dominan terlampiaskan.

✓Black and White [JunHao MxM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang