Bittersweet

9.1K 1.3K 124
                                    

"..kenapa kau disini?"

Sosok yang baru saja menyalakan lampu kamar hanya tersenyum kaku seraya mengelus tengkuk ragu. Agak canggung, sebab yah.. ini bukan rumahnya.

Semalaman Minghao memilih menetap supaya keesokan harinya dapat dengan lancang masuk ke kamar Junhui ketika jam sudah menunjukkan pukul 9.30 apabila si empunya tanah belum juga bangun.

Benar.

Mungkin kalau ia tidak menginap, Jun pasti akan telat datang bekerja atau bahkan absen karena ketiduran.

Tapi siapa yang tau kalau si dominan ternyata sensitif pada cahaya?

"Maaf.
Aku takut Jun hyung telat berangkat kerja hari ini. Makanya semalam.. aku.. tidak jadi pulang.. setelah mengantarmu.. dan.. tidur.. di sofa.. bawah.."

Jujur.

Minghao terlampau jujur sampai jantungnya tak bisa diam lantaran gugup menunggu jawaban.

Katakanlah dirinya takut dimarahi. Karena yah.. ia tau ini salah. Tidak sopan. Melewati batas.

"Bodoh."

"..ne?"

"Harusnya jangan tidur di sofa. Aku tau kasurnya cuma satu, tapi bukankah kita pernah tidur berdua?
Cih. Kaku sekali."

"Aku.. tidak mau mengganggumu."

"Tidak mau ganggu tapi menyalakan lampu."

"Kerja."

"Oh iya.
Thank you."

Bibir Minghao mengulum lembut kala usakan Jun mendarat di kepalanya. Seketika memberikan sensasi hangat yang membuat namja manis itu berjalan setengah melompat ke luar kamar. Tangan saling bertaut di belakang. Gumam bahagia mengiringi kepergian.

Rumah Junhui cukup besar untuk dihuni seorang diri. Dua lantai dengan 1/4 ruangan diisi oleh dapur dan berbagai alatnya menjadi sudut terluas yang membuat Minghao tertarik untuk mendekat.

Matanya sedang mencoba mengenali satu persatu utensil kala suara bel terdengar.

Tiga kali tapi Junhui tak kunjung turun. Sehingga Minghao mau tidak mau membukanya, menimbulkan raut terkejut dari si tamu.

"Kau-?"

"Xu Minghao.
Jun hyung lagi mandi."

Ketus.

Sangat ketus suaranya, dingin wajahnya ketika mengetahui Jeon Wonwoo yang datang berkunjung sendirian ke rumah dominannya.

Hao sadar kalau orang ini sudah memiliki anak dan merupakan istri dari pemilik hotel tempatnya bekerja.

Tapi saat otaknya mengulas kembali ingatan tentang kedekatan ia dengan Jun sampai berani berkunjung tanpa suami begini, rasanya kebahagiaan Hao langsung dilalap api berganti emosi.

"Boleh..aku masuk?
Aku harus bicara penting-"

"Bicara saja. Nanti aku sampaikan."

"Wonwoo?"

Shit.

Jun disana.

Menggeser asal tubuh Minghao tanpa lirikan sama sekali hanya untuk menyambut Wonwoo.

Bukan masalah dirinya yang terasingi. Minghao lebih terpancing kala mengetahui bahwa Junhui hanya mengenakan handuk sepinggang di hadapan pria berkaca mata ini.

Segitu dekatnya, huh?

"Masuk, Won.
Kau tidak buru-buru kan?"

"Um. Tapi aku mau bicara serius. Jadi.. bisakah.. kita.."

✓Black and White [JunHao MxM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang