Spying

12.7K 1.6K 105
                                    

Lounge. Atau yang biasa dikenal sebagai ruang bersantai di sebuah hotel menjadi daya tarik tersendiri selain restoran di sisi lain lobby.

Minuman. Snack. Serta berbagai macam pastry ada disini untuk menemani waktu senggang.

Section di pojok lounge menjadi tempat favorite orang dewasa karena rentetan alkohol yang terpajang di dinding. Evening merupakan waktu yang pas merapat ke sana. Menikmati rasa manis, asam, pahit dari cocktail yang merupakan minuman hasil percampuran antara alkohol dan buah-buahan segar.

Kalau di bar ada seorang bartender yang menuangkan minuman satu rasa, maka disini terdapat seorang mixologist yang bertugas untuk memadukan berbagai rasa ke dalam beragam gelas cocktail hingga bisa dinikmati.

Berbeda dengan Wen Junhui yang bekerja di balik layar, kita memiliki Xu Minghao si dewa pertunjukan.

Apa? Kenapa? Mengocok campuran bahan untuk dijadikan minuman bagaimana bisa disebut sebagai pertunjukan?

Well, kalau adegan tersebut dilakukan oleh pria tinggi semampai. Tubuh ramping dibalut dengan three-piece suits yang ia tanggalkan layer terluarnya, menjadikan kemeja putih dan vest rompi hitam saja yang membalut tubuh serta celana bahan gelap menutup kaki,
Maka ia sebagai tokoh utama selalu berhasil mendapat perhatian.

Beberapa menyebutnya manis.

Ada juga yang terang-terangan bilang cantik padahal jelas ia adalah pria yang baru memasuki usia 30.

Mungkin karena senyum menawan, sifat ramah pada pelanggan, dan kesabarannya menjadikan sosok tersebut terlihat lebih muda dari umurnya.

Well, di atas panggung memang begitu.

Entah aslinya seperti apa.

"Nuna, aku selesai."

"Yes, baby~"

Shift berakhir pukul 2 pagi.

Mestinya semakin malam akan semakin banyak pelanggan yang memesan alkohol, dan sebagai sang ahli agak tidak wajar baginya untuk kabur di waktu krusial tersebut.

Habis mau gimana lagi..

Hao benci pekerjaannya.

Dan satu alasan lain yang menjadi pertimbangannya dalam meminta end shift pada waktu tersebut adalah,
Karena seseorang dari professional kitchen di restoran hotel tempatnya bekerja juga selesai di jam yang sama.

Entah siapa namanya. Yang pasti, nada tinggi itu seratus persen milik seorang pria. Minghao cuma bisa mendengar suara bentakan demi bentakan dari ruang ganti yang ia tempati. Satu tembok dengan pembatas restoran, tiap akhir waktu ia selalu menyimak bagaimana evaluasi profesi dari ruangan di sebelah.

"Service malam ini cukup memuaskan.
Walau tadi beberapa tenderloin saya sempat diperkosa-"

"Pfftt. Istilah apa itu astaga."

"Lalu kesalahan yang sama dari station salad..
Less dressing. Layu. Potongan jelek. Muak saya lihatnya."

"Wah.."

"Besok jangan kerja lagi.
Ku pecat kau kalau mengurus sayur-sayuran saja tidak becus.
Bodoh."

"..Aku sepertinya punya kelainan karena jatuh cinta pada suara kasar ini."

Ungkap Hao seraya menarik diri. Kini sibuk bersiap-siap saat suara di seberang terdengar selesai bubar dan mereka siap untuk pulang.

"Tapi tunggu."

"Huh?"

"Karena malam ini tidak se-chaos sebelum-sebelumnya, aku izinkan kalian ke lounge. Ambil apapun yang kalian mau, nanti aku yang bayar."

✓Black and White [JunHao MxM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang